Info Populer 2022

Koloid – Pengertian, Sifat, Jenis, Fungsi, Contoh

Koloid – Pengertian, Sifat, Jenis, Fungsi, Contoh
Koloid – Pengertian, Sifat, Jenis, Fungsi, Contoh

Rumus.co.id – sebelumnya kita sudah membahas mengenai vikositas. Petemuan kali ini kita akan membahas mengenai koloid mulai dari pengertian, sifat, jenis, fungsi dan contoh. Simak klarifikasi lengkap berikut ini.


Pengertian Koloid


Pengertian koloid yakni adonan dua atau lebih zat dimana partikel-partikel zat berukuran keloid tersebar merata di dalam zat lain. Ukuran keloid sangat kecil sekitar 1-100 nm. Keloid merupakan sistem disperse ukuran partikel tersebut lebih besar dari larutan, akan tetapi lebih kecil suspense yaitu adonan kasar.


Dalam kehidupan sehati-hari keloid sangat banyak di jumpai. Contoh keloid larutan garam, larutan gula, susu, selai, mentega, dan sabun. Contoh suspense yakni air sungai, adonan air dangan pasir.


Koloid atau adonan fase peralihan ini merupakan keadaan antara larutan dan suspensi. Jika dilihat dengan memakai mikroskop koloid tampak homogen, akan tetapi bekerjsama koloid tergolong adonan heterogen. Hal ini dikarenakan perbedaan partikel kedua fase koloid masih sanggup diamati dan dibedakan secara makroskopis.


 sebelumnya kita sudah membahas mengenai  Koloid – Pengertian, Sifat, Jenis, Fungsi, Contoh


Sifat Koloid


Berikut ini yakni sifat koloid antara lain:


1.      Efek Tydall


Cahaya saat menembus air yang jernih maka akan di belokan, sedangkan airan koloid ini akan di biaskan atau di hamburkan. Karena koloid memiliki sifat tydall. Efek ini sanggup membedakan sistem koloid dari larutan.


2.      Gerak Brown


Partikel koloid akan bergerak sangat cepat dan patah-patah atau zig-zag dalam medium pendispersi. Gerakan acak atau zig zag ini disebut dengan gerak brown. Gerakan ini berfungsi sebagai penstabilan partikel koloid sehingga tidak menjadi pemisah antara partikel terdispersi dan medium pendispensi.


3.      Elekroforesis


Jika koloid di aliri anutan listrik maka partikel koloid bergerak meuju electrode kasatmata atau electrode negative. Hal ini sanggup mengambarkan bahwa koloid memiliki anutan listrik. Gerak partikel koloid dalam medan listrik sanggup di sebut dengan elektroforesis.


4.      Adsorpsi


Permukaan partikel koloid sanggup menatik partikel yang bermuatan listrik di sekitarnya, hal ini disebabkan lantaran koloid bermuatan listrik. Proses ini sanggup di sebut dengan absorpsi. Contoh peresapan yakni penjernihan air tebu, penjernihan air dan pembuatan obat noted.


Fungsi koloid


Berikut yakni fungsi koloid antara lain:



  • Membantu menjernihkan air

  • Membantu pembuatan obat noted

  • Meyerap racun

  • Pelarut dalam produk kosmetik

  • Penyerap zat warna pada kain

  • Membentuk emulsi antara kotoran (minyak) dengan air, sehingga sabun dan detergen sanggup membersihkan kotoran, terutama kotoran dari minyak

  • Membantu memutihkan gula tebu

  • Untuk menggumpalkan darah


Jenis koloid


Berikut ini yakni jenis kolodi antara lain:


1.      Sol


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contoh sol emas, tinta, dan cat.


2.      Sol padat


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya padatan. Contoh gelas berwarna, dan intan hitam.


3.      Emulsi


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya cairan. Contoh susu, santan, dan minyak ikan.


4.      Emulsi padat


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdisfersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh jelly, mutiara, dan keju.


5.      Aerosol padat


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh asap dan debu.


6.      Aerosol cair


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh kabut, awan, dan hair spray.


7.      Buih


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contohnya: buih sabun, dank rim kocok.


8.      Buih padat


Sistem koloid ini terbentuk dari fasa terdispersi berupa gas dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh karet busa dan kerikil apung.


Baca Juga:



Rumus Cairan Infus Pada Anak dan Orang Dewasa


Viskositas – Pengertian, Rumus, Materi, Laporan, Contoh, Manfaat



Demikian klarifikasi mengenai koloid.Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan serta info anda. Semoga artikel ini sanggup membantu dan banyak membawa manfaat bagi anda semua yang membacanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya, kunjungi terus Rumus.co.id banyak artikel menarik disana.


Advertisement

Iklan Sidebar