Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.
Menag Lukman menunjukkan sambutan pada Refleksi Akhir Tahun Itjen Kemenag. |
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama menjadi kepingan dari penyebar memberikanta yang tidak terang tersebut.
"Saya ingin titip pesan. Karena ini sosial media sudah luar biasa. Saya ingin keluarga besar Kementerian Agama haruslah menjadi kepingan yang ikut menjaga semoga bangsa dan masyarakat kita tidak terlalu jauh terjerumus beresiko negatif sosial media sekarang," kata Menag ketika memmemberikankan sambutan pada program Refleksi Akhir Tahun yang digelar Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (30/12).
Berikut memberikanta tidak ada yang kurangnya;
Jakarta (Pinmas) --- Peredaran memberikanta tidak terang melalui media umum menjadi keprihatinan banyak pihak. Selain sumber memberikantanya tidak jelas, isu yang beredar tidak jarang mengandung pesan kebencian dan mengadu domba.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama menjadi kepingan dari penyebar memberikanta yang tidak terang tersebut.
"Saya ingin titip pesan. Karena ini sosial media sudah luar biasa. Saya ingin keluarga besar Kementerian Agama haruslah menjadi kepingan yang ikut menjaga semoga bangsa dan masyarakat kita tidak terlalu jauh terjerumus beresiko negatif sosial media sekarang," kata Menag ketika memmemberikankan sambutan pada program Refleksi Akhir Tahun yang digelar Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Jakarta, Jumat (30/12).
Selain ASN Kemenag, pesan ini juga ditujukan kepada masyarakat luas semoga jangan hingga ikut membuatkan memberikanta yang tak terkonfirmasi. Menurutnya, hiruk pikuk isu di media umum telah mengarah kepada titik ekstrem yang dimungkinkan mengakibatkan disinformasi secara masif. Hal itu terjadi sebab kebanyakan masyarakat tidak kritis dalam menyikapi isu yang beredar di dunia maya.
Menag meminta masyarakat kritis dalam memakai media sosial. Setiap mendapatkan informasi. Menag ingatkan masyarakat semoga selalu memastikan terludang kecepeh berlalu dan silam kebenaran isu yang diterima, sebelum membagikannya.
"Saya berharap bila kita mendapatkan hal-hal ibarat itu, kita hentikan hingga di tangan kita dan kita tidak sebar luaskan lagi," pesannya.
"Untuk mengetahui dogma kebenaran isinya, kita harus terbiasa melaksanakan tabayun. Itu pedoman Rasulullah," tambahnya.
Menag juga mengingatkan aparaturnya semoga bisa menjadi teladan. Apalagi, masyarakat mepenilaian bahwa ASN Kemenag ialah orang-orang yang mengerti agama. ASN Inspektorat Jenderal harus menjadi garda terdepan dalam mengawal aparatur untuk memmemberikankan pelayanan terbaik kepada umat.
"Kita ialah orang-orang pilihan, yang menerima amanah untuk menjalankan misi di sebuah bangsa yang memposisikan agama begitu sentral," kata Menag.
Sebelumnya Irjen M Jasin melaporkan bahwa acara pelatihan dilakukan dua kali dalam setahun, yakni awal dan simpulan tahun. Mantan Komisioner KPK ini berharap, acara ini sanggup mengingatkan ASN Kemenag khususnya Itjen untuk selalu meningkatkan kompetensi dan peningkatan moral yang ludang kecepeh baik.
"Itjen harus menjadi rujukan bagi Satker lainnya. Oleh karenanya, pelatihan mental ini penting. Kemenag harus bisa sejajar dengan Kementerian/Lembag lainnya," kata M. Jasin.
"Dengan pelaporan keuangan yang semakin baik, mari rebut kembali WTP, sebab selama 4 tahun Kementerian Agama sanggup mempertahankan WTP itu," tambahnya.
Acara pelatihan ASN Itjen yang dibarengkan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw mengusung tema Refleksi Generasi Emas Kementerian Agama. Hadir sebagai penceramah, Rois Syuriah PBNU KH Miftahul Akhyar.
Tampak juga tiba dalam program tersebut, Kabalitbang dan Diklat Abd Rahman Masud, Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, Kapinmas Mastuki, Karo Umum Syafrizal, Karo Keuangan Syihabuddin Latief.
Demikian Pesan dari Bapak Menteri Agama RI kepada seluruh ASN di bawah naungan Kementerian Agama khususnya dan kepada kita tiruana.
Semoga memberi manfaat.
Advertisement