Info Populer 2022

A.Y.A.T

A.Y.A.T
A.Y.A.T

Seringkali kita mengurangi atau mereduksi kedalaman makna akan sesuatu yang sudah lazim dikenal dan sudah menjadi biasa.


Salah satu misalnya yaitu kata “ayat”. Kalau kita ditanya apa sih arti ‘ayat’? umumnya fikiran kita akan merujuk pada nomor atau angka penomoran firman Allah dalam Al Quran.


Padahal makna ayat yaitu “tanda”.Ia bukan tanda biasa tetapi tanda yang menakjubkan. Semakin subjek ditandai itu istimewa maka tanda yang disematkannya pun menjadi istimewa.


Misalnya, kendaraan beroda empat Ferari yaitu kendaraan beroda empat yang glamor dan berkelas. Maka setiap kita melihat tanda ada kendaraan beroda empat Ferari maka ketika melihatnya tentu kita tidak akan melihat cuma sekilas. Kita akan takjub dan menelisik detil bagaimana mengagumkannya kendaraan beroda empat Ferari.


Ayat Al Qur’an sebagaimana dipaparkan dalam i’jazul Qur’an, Abu Bakr AlBaqillani yaitu sebuah mu’jizat,sesuatu yang mengagumkan, dan begitu indah jauuuuhhh dari semua ada dalam kehidupan ini termasuk kalau dibandingkan dengan kendaraan beroda empat Ferari, Lamborghini, atau apapun.


Maka terhadap ayat Allah, tanda kebesaran dan menakjubkan dari Allah berupa firman-NYA ini mestinya kita tidak menganggap remeh ibarat sebuah bacaan komik layaknya. Mesti ada sesaat jeda untuk mendalami isi kandungannya.


Al Baqillani menuliskan paling tidak 3 dimensi yang menakjubkan dari tanda tanda Mujizat Al Quran. Yaitu;

Al Qur’an mengungkapkan hal ghaib dalam 4 kategori;

Sesuatu yang akan terjadi dalam kurun tertentu.. Seperti Qur’an berbicara bahwa Konstalasi politik imperium Romawi dan Parsi. Apa yang disebutkan dalam Surat Ar Rum, benar terjadi.

Lalu Qur’an menjelaskan detil hal yang akan terjadi pada masa tiba dalam konteks akhirat. ibarat qiyamat, kebangkitan dll. Padahal tidak ada teknologi hingga hari ini yang bisa membuka tabir itu semua bahkan masih jauh dari kemampuan kebijaksanaan mengejarnya.


Lalu Al Qur’an juga bisa menjelaskan hal hal di luar alam dunia. ibarat al-Qur’an berbicara wacana alam jin, malaikat yang terang belum bisa didetaksi oleh alat canggih soal keberadaanya.


Lalu Al Alquran bisa menjelaskan halhal ghaib dalam arti yg belum terjangkau atau tereksplore oleh manusia, dimana al_qur’an berbicara wacana jagat raya (out space) dan segala isinya, spt QS. Asy-syura: 29 dan An-Nahl:49.


Banyak pula apa yang disampaikan oleh Al Alquran soal fase proses penciptaan manusia, kehidupan binatang, fenomena di bahari dan daratan yang kemudian Allah Azzawajalla memperlihatkan insan bisa menemukan kebenarannya secara ilmiah.


Padahal…, sekali lagi padahal, Rasulullah S.A.W yaitu sosok yang tidak cerdik membaca. Tidak ada asupan dari imbas bacaan apapun. Sekalipun sanggup membaca tentu apa yang bisa didapatkan ketika ini mengingat kondisi ilmu pengetahuan masih sangat tradisional pada masanya.


Lalu terhadap itu semua, hal hal yang luar biasa dan menakjubkan..tidakkah kita terpana? terpaku? terpukau? Tidakkah kebijaksanaan kita hingga pada pertanyaan pertanyaan yang menggelitik bagaimana kata demi kata dibangun sedemikian sistematisnya? bagaimana pemilahan satu kata yang saling terkait sedemikian besar lengan berkuasa hubungannya? Bagaimana rima dan kekerabatan awal ayat firman-NYA dengan tamat ayat firman-NYA , kemudian surat dengan surat sedemikian sistematis ibarat susunan kristal yang padat dan mampat, tanpa lubang cela atau kekurangan.


Maka, tidakkah kita bergetar ketika Allah pemilik semesta ini memerintahkan kita untuk serius mendapatkan dan mengamalkannya?

خُذُوا مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ؟؟

Ambil dengan serius firman Allah ini dan jangan diambil secara ringan.

Tidakkah kita tercukupkan kebahagiaan ini ketika Pemilik kehidupan meyakinkan biar kita hendaknya berbahagia dan yakin bahwa Al Alquran ini lebih baik dari pada harta dunia yang dicari dan dikumpulkan oleh insan sedunia.


قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah: “Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu yaitu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”.


Tidakkah?

atau hanya kebodohan dan kedegilan saja yang menciptakan kita malas memahami ini semua.


#tepianlautmerah


Advertisement

Iklan Sidebar