Doa Bercermin – Berhias memang salah satu kodrat atau naluri dari seorang wanita. Namun ketika ini tak hanya wanita, laki-laki pun juga ketika ini cukup banyak yang mempunyai minat untuk berhias. Beberapa peralatan wajib dalam berhias pun cukup laku manis di pasaran, salah satunya yaitu cermin. Berdandan memang tak lengkap tanpa bercermin.
Bercermin menjadi salah satu cara semoga kita bisa melihat wajah kita sendiri, dan merapikan dandanan tanpa harus memerlukan sumbangan orang lain. namun tahukah anda bahwa bercermin memerlukan etika dan beberapa hal yang perlu di perhatikan. Salah satunya yaitu membiasakan doa bercermin untuk menambah rasa syukur kita terhadap pemberian Allah Subhanallahu wa ta’ala.
Doa Bercermin
Doa bercermin cukup banyak di sebutkan dalam beberapa sumber, namun dalam pelaksanaannya hanya ada beberapa doa saja yang paling banyak di lafalkan, hal ini tentunya alasannya doa tersebut yang cenderung cukup gampang di hafalkan, singkat dan mempunyai arti yang cukup memperlihatkan rasa syukur kita terhadap apa yang telah di berikan oleh Allah subhanallahu wa ta’ala.
Ada beberapa versi doa bercermin yang umum di lafalkan oleh para muslim di Indonesia, menyerupai beberapa doa bercermin berikut ini merupakan doa bercermin yang cukup umum di lafalkan oleh masyarakat Indonesia:
اَلْحَمْدُ لِلهِ كَمَا حَشَّنْتَ خَلْقِيْ فَحَسِّنْ خُلُقِىْ
Alhamdulillahi kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii
Artinya:
Segala puji bagi Allah, baguskanlah akal pekertiku yang sesuai dengan Engkau telah membaguskan rupa wajahku.
Doa ini berasal dari hadist yang di riwayatkan oleh Imam Nawawi rahimullah yang menuliskannya dalam kitab Al Adzkar, yang menyebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu pernah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam, apabila bercermin, dia membaca doa di atas.
Hadist Doa Bercermin
1. Hadist riwayat Al Thabrani dalam Ausath
Sebenarnya, kebanyakan doa yang di lafalkan ketika bercermin merupakan doa-doa yang di ambil dari apa yang telah di contohkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa salam. Doa-doa ini kemudian di sampaikan oleh sobat sebagai pelajaran bagi para umat sebagai tanda besyukur atas kecantikan dan kesempurnaan fisik yang telah di berikan oleh Allah subhanallahu wa ta’ala.
Berdasarkan riwayat Al Thabrani dalam Ausath, Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anhu pernah berkata bahwa apabila Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam ketika bercermin, dia melafalkan doa:
الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلْهُ , وَصَوَّرَ صُوْرَةَوَجْهِى فَحَسَّنَهَا , وَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Alhamdulillahilladzii sawwaykholqii fa’addalhu. Washowwaro shuurota wajhiifahassanahaa. Waja’alnii minal muslimiina.
Artinya:
Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindahnya, memuliakan rupa ku kemudian membaguskannya dan yang telah menjadikan aku termasuk orang islam.
Hadis ini di riwayatkan oleh Ibnu Sunni dan di dhaifkan oleh Al Albani dalam Al Irwa’ dan Shahih wa dhaif al jami’ al shaghir no: 9936.
2. Hadis riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban
Ada pula doa bercermin yang di dasarkan pada hadis riwayat Baihaqi dan Ibnu Hibban yang telah di nilai shahih berdasarkan Al Albani, berikut merupakan doa bercermin selanjutnya:
الَّلهُمَّ حَسَّنْتَ خَلّقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
Allahumma hassinta khalqii fahassin khuluqii
Artinya:
Ya Allah, (yang sesuai dengan) Engkau membaguskan rupaku, baguskanlah pula akhlakku.
Dari ketiga doa di atas, semua doa mengandung pengertian dan struktur doa yang hampir serupa satu sama lain. hal ini dikarenakan alasannya ketiga doa ini berasal dari sumber yang sama, yakni Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam. Ketiga doa ini mengandung artian bahwa kita harus bersyukur dan meminta kepada Allah sopan santun mereka selalu di jaga oleh Allah dari sopan santun yang buruk.
Keterangan Para Ahli Terhadap Doa Bercermin
Beberapa hadist di atas juga di perkuat terhadap pendapat para hebat yang mengungkapkan beberapa hal wacana shahih atau tidaknya suatu hadis wacana doa ber cermin di atas. Doa bercermin ini tentunya cukup utama sehingga banyak para peneliti berlomba-lomba untuk memperlihatkan keyakinan terhadap doa-doa bercermin tersebut.
Professor syaikh Abdullah Al Jibrin Rahimahullah menjelaskan bahwa:
اي من السنة النظر في المراة وهي الزجاج العاكس للصورة : لانه – صلى الله عليه وسلم – كان يفعله , ويسن ان يقول ما جاء في الحديث السابق ( اللهم كما حسنت خلقي فحسن خلقي )
Artinya:
Di antara sunnah (membaca doa) ketika melihat pada cermin yang bisa memantulkan bayangan alasannya Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam melakukannya. Dan disunnahkan membaca doa ini yang sesuai dengan pada hadist yang telah lewat.
Sedangkan ada pula syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah pernah menyebutkan bahwa:
قد صحّ عنه انه صلي الله عليه وسلم كان يدهو هذا الدعاء ولكن لم يشبت عنه تقييده بالنظر في المراة , وسُئل عنه ابن رشد فانكر علي من استنكر الدعاء به لعموم احاد يث طلب الد عاء .
Artinya :
Terdapat riwayat yang shahih bahwa Nabi Shalallahu ‘alaihi wa salam membaca doa ini. Hanya saja tidak di jumpai keterangan bahwa dia membaca doa itu ketika melihat cermin. Ibnu Rusyd ditanya wacana doa ini, kemudian dia mengingkari orang yang melarang doa ini, mengingat keumuman hadist yang memerintahkan untuk berdoa.
Ayat Al Qur’an Tentang Bercermin
Saat bercermin, maka seseorang di tuntut untuk mengutamakan ketaqwaannya kepada Allah subhanallahu wa ta’ala. Hal ini dikarenakan ketika anda bercermin, maka anda juga melihat dan harus meyakini bahwa apa yang anda miliki merupakan pemberian terbaik yang di berikan oleh Allah kepada anda dan kehidupan anda.
Maka, tak heran ada cukup banyak hadis dan firman Allah yang menyebutkan ataupun menjelaskan wacana bercermin ataupun etika yang harus anda lakukan ketika bercermin, semoga anda tidak mempunyai sifat kufur atas segala nikmat yang telah di berikan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala kepada anda. Salah satunya terdapat dalam Surat At-Tin ayat 4:
لِقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْشَانَ فِى اَحْسَنِ تَقْوِيْمِ
Laqad kholaqnaal insaana fii ahsani taqwiimi
Artinya:
Dan sungguh telah Kami ciptakan insan dalam bentuk sebaik-baiknya.
Ayat ini menunjukan bahwa apa yang telah di berikan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala kepada insan yaitu sesuatu yang terbaik yang tidak pula di berikan kepada makhluk ciptaan Allah yang lain. kesempurnaan fisik, sopan santun dan fikiran yang tentunya tidak di imbangi dengan bentuk keindahan jasmani berbeda dengan hewan, tumbuhan, jin, maupun malaikat.
Oleh alasannya itu rasa syukur dan tulus harus terus di tanamkan kepada diri, jangan hanya menghias diri, namun juga hiasi diri anda dengan sopan santun yang indah dan baik. Percuma apabila seseorang mempunyai keindahan jasmani, namun tak mempunyai keindahan rohani. Keindahan fisik tersebut akan terasa hampa dan meninggalkan kesan tak baik bagi orang lain.
Adab Dalam Bercermin
Dalam kehidupan sehari-hari, memang tidak pernah luput dengan yang namanya berhias dan juga bercermin. Sebagai bentuk kegiatan yang cukup rutin, bercermin juga bisa menghipnotis psikologis seseorang, entah itu akan menjadikan seseorang itu baik, maupun menjadikan seseorang itu menjadi seorang yang kufur akan nikmat yang di berikan oleh Allah.
Setiap insan di ciptakan dengan kondisi yang tepat sesuai dengan apa yang ia butuhkan. Namun dengan kekufuran akan bisa menimbulkan sifat sombong dan ada pula yang merasa selalu tidak puas terhadap apa yang telah di berikan oleh Allah. Untuk menghindari hal tersebut, maka anda memerlukan untuk mematuhi adab-adab dalam bercermin, diantaranya adalah:
• Membaca doa bercermin ketika berhias atau bercermin,
• Selalu mengingat Allah Subhanallahu wa ta’ala ketika bercermin atas segala apa yang telah di ciptakannya dalam diri kita semua, atas nikmat fisik, kecantikan, keindahan, kesehatan, dan kelengkapan anggota badan anda.
• Menanamkan rasa syukur atas segala apa yang telah di berikan Allah, bahwa segala sesuatu yang telah di berikan kepada kita semua yaitu sesuatu yang terbaik dari Allah untuk kita dan tentunya sesuai dengan apa yang kita butuhkan. Tidak berlebih maupun tidak kurang.
• Mengharapkan bimbingan dan sopan santun yang baik dari Allah Subhanallahu wa ta’ala sehingga keindahan fisik juga bisa di barengi dengan keindahan akhlak.
• Jangan menyombongkan diri sendiri maupun menghinakan diri sendiri.
• Jangan pula berbicara maupun tertawa terhadap banyangan anda di dalam cermin.
Adab Berhias
Apabila anda bercermin, maka tentunya ketika bercermin biasanya di barengi dengan berhias. Dalam berhias juga di atur dalam agama islam, terdapat beberapa adab-adab berhias yang harusnya anda patuhi, semoga sesuai dengan kaidah islam dan tidak menimbulkan sifat kufur pada diri anda maupun orang lain. berikut beberapa etika berhias yang harus di patuhi adalah:
• Saat berhias, jangan membiasakan diri untuk berada berlama-lama di depan cermin,
• Anda juga tidak di sarankan untuk memakai pemanis secara berlebihan. Memakai pemanis memang tidak di larang, namun gunakanlah sewajarnya dan sesederhana mungkin, sehingga tidak menarik perhatian orang. Dengan memakai pemanis yang berlebih, tak hanya menimbulkan tumbuhnya sifat sombong, tetapi juga bisa menarik perhatian penjahat.
• Selain itu, perempuan yang sedang dalam kondisi berkabung atau sedang di tinggal oleh anggota keluarganya, maka tidak di perbolehkan untuk memakai perhiasan. Hal ini berguna untuk untuk menampilkan rasa prihatin terhadap petaka yang telah terjadi.
• Perhiasan bukan hanya yang mempunyai bentuk atau cenderung terlihat, namun juga sesuatu yang tidak terlihat menyerupai wewangian. Wewangian juga memang bukan sesuatu yang dilarang, namun anda harus tetap memperhatikan kadar wewangian yang anda gunakan serta jangan terlalu berlebihan serta usahakan jangan memakai wewangian yang mengandung alkohol.
• Untuk laki-laki tidak di perbolehkan memakai pemanis yang terbuat dari emas maupun pakaian yang berbahan sutera.
• Perhatikanlah kebersihan badan anda dengan memotong kuku, memangkas kumis, menyisir rambut dan dan merapikan jenggot anda.
• Jangan pula anda menciptakan tato atau merubah potongan badan yang telah di karuniakan oleh anda, kecuali dalam keadaan darurat atau membahayakan kehidupan anda. mencukur kumis hingga habis pun tidak di sarankan, dan juga merenggangkan gigi.
• Gunakan pakaian yang menjulur atau jangan menjulurkan pakaian anda sehingga membahayakan diri anda ketika anda bergerak atau melaksanakan aktivitas.
• Selain merubah bentuk badan secara permanen, jangan hingga juga anda menghias diri dengan mengubah wujud orisinil dari ketentuan yang di berikan oleh Allah Subhanallahu wa ta’ala. Seperti mengkriting rambut, maupun mencukur alis mata anda secara permanen.
Hadist Tentang Bercermin
Tak hanya hadis wacana doa bercermin, beberapa ulama dan sobat nabi pun meriwayatkan beberapa hadist wacana bercermin, baik itu etika dalam bercermin, maupun hal-hal yang perlu di hindari ketika anda melaksanakan kegiatan bercermin. Seperti beberapa hadist yang disebutkan berikut ini:
Nabi shalallahu ‘alaihi wa salam selalu menekankan untuk mendahulukan sopan santun kita ketika kita bercermin, nabi Muhammad pernah bersabda:
اَكْسَرُ مَا يُدْخِلُ اَلْجَنَّةَ تَقْوى اَللهِ وَحُسْنُ اَلْخُلُقِ
Akstaru maa yudkhilu aljannata taqwa allahi wahusnu alkhuluqi
Artinya:
Yang paling banyak memasukkan ke nirwana yaitu takwa kepada Allah dan sopan santun yang mulia.
Ada pula sabda dia yang menyebutkan bahwa:
اتَّقِ اللهَ حَيْتُمَا كُنْتَ وَاَتْبِعِ السَّيِّئَةُ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Attaqillaha haitumaa kunta wa’atbi’issayyi’atal hasanata tamhuhaa wakholiqinnasa bikhuluqin hasanin.
Artinya:
Bertaqwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Iringilah kejelekan dengan kebaikan pasti ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan insan dengan sopan santun yang baik.
Ada pula hadis dari syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sya’di Rahimahullah yang menyebutkan bahwa:
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, merealisasikan ketakwaannya dan berakhlak kepada insan sesuai dengan berbedaan tingkat mereka dengan sopan santun yang baik, maka ia mendapat kebaikan seluruhnya, alasannya ia menunaikkan hak-hak Allah dan hamba Nya.”
Keutamaan Membaca Doa Bercermin
Setiap doa mempunyai kekhasan dan dan fungsinya masing-masing, oleh alasannya itu membaca doa merupakan hal yang baik untuk di laksanakan, sehingga anda mendapat manfaat dari doa bercermin yang anda panjatkan. Walaupun bacaan dari doa bercermin berbeda-beda, namun kandungan arti doa masih tetap sama saja.
Berikut beberapa keutamaan dan manfaat yang anda peroleh apabila anda membaca doa bercermin ketika bercermin maupun berhias.
• Berdoa bisa meningkatkan ketaqwaan seseorang terhadap Allah Subhanallahu wa ta’ala,
• Menambah rasa syukur anda terhadap apa yang telah di berikan oleh Allah, berkenaan dengan dengan karunia kesempurnaan jasmani, keindahan fisik, kesehatan dan kecantikan wajah.
• Menambah rasa puas diri anda terhadap apa yang telah di berikan Allah, sehingga anda bisa terus merasa lebih percaya diri dan tidak merasa terbebani maupun frustasi apabila ada yang tidak lengkap pada fisik anda.
• Menurunkan rasa ego dan kesombongan dari dalam diri anda. Karena kita sadar, bahwa apa yang kita miliki ketika ini, baik berupa keindahan bentuk fisik dan sebagainya merupakan pemberian dari Allah Subhanallahu wa ta’ala.
• Menjadikan langsung yang lebih baik dan menjadikan diri lebih bersahabat dengan Allah Subhanallahu wa ta’ala.
• Menjadikan doa bercermin sebagai penambah pahala yang bisa di gunakan sebagai bekal untuk dunia akherat nanti.
• Menambah kecantikan dan ketampanan anda alasannya rasa syukur yang banyak.
• Meningkatkan kesadaran diri untuk merawat apa yang telah di berikan oleh Allah subhanallahu wa ta’ala. Kita tentunya tak ingin, apa yang telah di berikan oleh Allah menjadi sesuatu yang sia-sia. Maka merawat diri yaitu salah satu solusinya.
Bercermin sebagai salah satu kegiatan yang bisa di gunakan untuk introspeksi diri. Bagi mereka yang tidak bisa bersyukur dan memahami kebesaran Allah dari apa yang mereka lihat di cermin, maka mereka akan menjadi seseorang yang sombong dan kufur terhadap nikmat Allah, namun kalau mereka bisa bersyukur, maka mereka akan menjadi seseorang yang beruntung.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih