Info Populer 2022

Ini Perihal Cinta

Ini Perihal Cinta
Ini Perihal Cinta

Suatu ketika di sebuah masjid indah di kota Istambul, Masjid Beyazid dalam sebuah program tabligh besar yang dihadiri para Affandi, panggilan shalihin dan alim ulama serta masyarakat lainnya warga kota di kagetkan oleh seorang yang panik alasannya ialah kehilangan keledainya.


“Duhai syaikh, bisakah kamu menolongku dimana gerangan keledaiku? mungkin engkau dapat menanyakan pada warga yang hadir ketika ini” tanya seorang warga yang kehilangan keledainya.


‘Baiklah, akan kucarikan keledaimu” sang Syaikh menyanggupi


 


Suatu ketika di sebuah masjid indah di kota Istambul Ini Tentang Cinta
www.islamdiaries.net

 


Lalu sang syaikh bangkit di hadapan jamaah,lalu bertanya

“Adakah diantara kalian yang belum tahu wacana CINTA?”

“Adakah diantara kalian yang belum pernah mengecap cinta dalam bentuk apapun? mencicipi gundahnya, tangisnya, rindunya?”

Sang syaikh bertanya pada jamaah.


Tidak usang bangkit seorang lelaki kemudian disusul dua orang lainnya.

Lelaki pertama berkata ” Aku sungguh tidak tahu apa itu cinta, tidak pernah mengecapnya, apalagi mencicipi yang tuan syaikh sebutkan”. kedua lelaki lainnya mengangguk angguk.


Lalu Sang Syaikh berkata pada lelaki yang kehilangan keledainya.

“Engkau telah kehilangan keledai. Kini kutawarkan 3 sebagai gantinya”

..

Ironis bukan…? bahkan seekor keledai pun menyayangi rerumputan hijau yang segar. Kedudukan cinta begitu tinggi. Manusia tanpa cinta terlebih pada Al Haq, cinta pada kebenaran maka derajatnya jauh terperosok lebih rendah dari seekor keledai pun.


Di hadapan Allah, maqam derajat yang bersahabat dengannya ialah para hamba hamba Allah yang berjuang selama hidupnya menjalani ketaatan kepada Allah semata alasannya ialah kecintaan pada-NYA.


Modernisme mengubah insan sebagai instrumen yang segalanya diukur pada kecintaan materi belaka. Padahal esensi kehidupan ialah cinta.


Dalam bentuk apapun kita mencicipi cinta, dalam tingkat apapun, itu semua bab kecil dari cinta ilahiyah.


Cinta berarti memandang baik dan indah dalam segalanya. Untuk mencar ilmu dari segala sesuatu, Untuk melihat karunia Allah dan kemurahannya dalam segala hal, alasannya ialah esensi dari Tuhan sendiri ialah Cinta.


Maka, ketika gelas hati dipenuhi beningnya Cinta ia akan mewujud dalam bentuk syukur atas segala hal pemberianNYA. Hingga rasa sakit pun terasa menyenangkan.


 


Suatu ketika di sebuah masjid indah di kota Istambul Ini Tentang Cinta


 


Allah subhanahu wa taala memperlihatkan penghargaan tinggi pada hamba hamba Nya yang berkumpul di jalan Allah atas nama cinta.


Cinta yang disandarkan pada pemilik kehidupan bukanlah cinta yang terbatas di dunia saja.


Pada hari perhitungan, ketika amal ditimbang dan ditemukan dalam keadaan kurang, maka setiap individu akan mencari tambahan.


Seorang anak akan berlari menuju ibu dan bapaknya, Seorang suami akan menuntut istrinya, Setiap jiwa akan berada di puncak egoisme tertinggi guna menyelamatkan dirinya masing masing.


“Adakah yang dapat menyelamatkan saya dengan menambah pahala kebaikan atau mengurangi catatan keburukan?”


Hubungan suami istri, ayah dan anak anaknya, sobat dengan sejawatnya, jikalau tidak dilandasi kecintaan yang hakiki pada Allah, akan berada dalam kondisi yang saling menyakiti.

Semua akan mencari kesalahannya masing masing.


Namun…

Saat halaqah cinta di dunia disuburkan oleh cinta kepada Allah, kecintaan pada Allah dan ketaatan pada Nya, akan membawa keselamatan dan kebahagiaan.


Tidak ada lagi saling mengurangi justru yang ada ialah saling menambahi.


Di Saat itulah kasih sayang dan keadilan ilahiah menengahi. Mencurah curahkan rahmatNya bagi para hamba hamba Nya menautkan kehidupan dengan ikatan cinta alasannya ialah Allah dengan anugrah taman Firdaus di jannah Nya.


والله أعلم


#BangJey

#Makkahbackpaker


Advertisement

Iklan Sidebar