Fungi – Biologi merupakan Mata Pelajaran yang mempelajari perihal Alam Kehidupan secara sistematis, sehingga Ilmu Biologi ini bukan hanya berupa Materi-materi yang menurut suatu Konsep saja, tetapi juga mempelajari perihal Makhluk Hidup (Biotik) dan Makhluk Tidak Hidup (Abiotik) dengan melaksanakan suatu penelitian tertentu.
Didalam Klasifikasi Makhluk Hidup (Biotik) meliputi berbagai macam-macam jenis, yaitu diantaranya ialah Fungi. Apa yang dimaksud dengan Fungi?.
Oleh alasannya ialah itu pada kesempatan kali ini, kita akan bahu-membahu membahas perihal Fungi beserta dengan Struktur-struktur yang terkait didalam Klasifikasinya.
Pengertian
Fungi (Cendawan) adalah Organisme Heterotrofik yang memerlukan Senyawa Organik sebagai pemasukkan Nutrisinya. Tetapi apabila kelangsungan hidup Organisme tersebut bergentung pada Organik Mati yang terlarut, disebut sebagai Sporofit. (Pelczar : 1986)
Sedangkan pengertian lain dari Fungi ialah Eukariota Multiseluler yang mempunyai banyak Sel pada dalam tubuh, dan mempunyai fungsi yang berbeda-beda untuk meningkatkan Effisiensi pada fungsi-fungsinya. Walaupun Organisme jenis ini pernah dikategorikan ke dalam Kingdom Tumbuhan, Fungi pada umumnya berbeda dengan Eukariota lainnya, alasannya ialah terlihat dari cara memperoleh makanan, struktural Organisasi, Pertumbuhan serta Cara Reproduksinya. (Campbell : 2003).
Ciri-Ciri Fungi
Dalam struktur pembentukannya, Fungi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut ini :
- Tidak mempunyai Klorofil bersifat Heterotrof
- Hidup menjadi Saprofit, Parasit, dan Simbiosis
- Memiliki sifat Eukarion (Terdapat Inti Sejati)
- Memiliki Sel Tunggal dan ada yang mempunyai banyak Sel
- Berkembangbiak secara Vegetative dan Generative
- Tumbuh pada lingkungan yang mempunyai Zat Asam, Tempat yang Lembab yang mengandung Zat Organisme
- Memiliki Dinding Sel badan yang tersusun dari Kitin
Struktur Tubuh Fungi
Jamur merupakan salah satu Golongan Organisme yang terpisah dari Kingdom Tumbuhan, dan merupakan pecahan dari Kelompok Organism Fungi. Dalam Struktur pembentukan badan Fungi (Jamur). yaitu sebagai berikut :
Kelompok Jamur Uniseluler mempunyai Ukuran Tubuh yang berbeda-beda, Berdiameter sekitar 1-5 Mikrometer dan mempunyai Panjang 5-30 Mikrometer.
Sedangkan Kelompok Jamur Banyak Sel mempunyai Tubuh yang tersusun dari Benang-benang yang disebut sebagai Hifa.
Beberapa jenis Jamur, pada Dinding Hifa mengandung Selulosa, tetapi pada umumnya Hifa mengandung Nitrogen Organic, yaitu disebut sebagai Kitin.
Macam-macam Hifa :
- Aseptat merupakan Sebuah Hifa yang tidak mempunyai Sekat (Septum) disebut dengan Senosit.
- Septat Uninukleus merupakan Sebuah Hifa yang mempunyai Sekat (Septum), menjadi ruang yang berisikan Satu Inti Sel, dan mempunyai Beinti Tunggal.
- Septat Multinukleus merupakan Sebuah Hifa yang mempunyai Banyak Sel.
Pertumbuhan Fungi
Secara Sistemastis perkembangbiakannya, Fungi (Jamur) memiliki 2 macam pertumbuhannya, yaitu sebagai berikut :
1. Berkembangbiak Aseksual
- Memiliki Fragmentasi Hifa
- Memiliki pembentukan pada Tunas
- Memiliki pembentukan pada Spora Aseksual, yaitu berupa Sporangiospora, Konidiaspora, dan Klamidospora
2. Berkembangbiak Seksual
- Sogami
- Anisogami
- Oogami
- Gametangiogami
- Somatogami
- Spermatisasi
Klasifikasi Fungi
Pada jenis Organism Fungi terdiri dari 2 macam Klasifikasinya, yaitu sebagai berikut :
1. Divisi Zygomycotina
Zygomycotina merupakan Suatu Organisme yang membentuk berupa Spora berdinding tebal, disebut Zigospora. Organisme ini pada umumnya, tumbuh hidup pada daratan sebagai Saprofit yang tidak mempunyai Klorofil.
Memiliki Hifa yang tidak mempunyai Sekat (Septum) dan mempunyai banyak Inti, Berkembangbiak secara Vegetative dengan membentuk Aplanospora yang tumbuh hidup pada daratan, dan Zoospore yang tumbuh hidup pada perairan, sedangkan Zygomycotina yang Berkembangbiak secara Generative, membentuk Oogami atau Gametaniogami.
Contoh Zygomycotina :
- Pilobolus
- Mucor Muceedo
- Rhizopus Nigricans
- Rhizopus Oligosporus
- Rhizopus Stoloniferus
- Mucor Javanicus
2. Divisi Ascomycotina
Ascomycotina merupakan Suatu Organisme yang membentuk berupa, Spora yang terbentuk dalam perkembangbiakan secara Generative (Seksual). Spora ini terbentuk dalam Sel Gelembung dan berwujud ibarat Kantung yang disebut sebagai Askus, dan Spora yang dihasilkan disebut dengan Askospora.
Contoh Ascomycotina :
- Penicillium Italicum
- Penicillium Islandicum
- Penicillium Notatum
- Penicillium Chrysogenum
- Penicillium Camembery
- Xylaria Tabacina
- Aspergillus Nidulans
- Aspergillus Flavus
- Fusarium
- Claviceps Puepurea
3. Divisi Basidiomycotina
Pada kelompok Jamur yang termasuk Basidiomycotina, mempunyai bentuk badan yang besar (Makroskopis). Spora terbentuk dalam Basidium, dan setiap Basidium umumnya mempunyai 4 macam Basidispora.
Basidiomycotina berkembangbiak secara Vegetative dengan membentuk Fragmentasi Hifa, sedangkan pada perkembangbiakannya yang secara Generative dengan membentuk Basidiospora pada Basidium.
Pertumbuhan yang dilakukan Basidiomycotina, dimulai dari perkembangan pada Spora Basidium atau Konidium, sesudah itu pada Spora Basidium tersebut bermetamorfosis Benang Hifa, dengan Sekat (Septum) dengan Satu Inti, lalu pada Hifa akan membentuk berupa Miselium.
Contoh Basidiomycotina :
- Volvariella Volvacea
- Auricularia Polytricha
- Puccinia Graminis
- Amanita Phalloides
- Agaricus Campertis
- Lycoperdon
- Lentinus Edodes
- Ezobasidium Vexans
Demikianlah klarifikasi mengenai perihal Fungi beserta Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, Pertumbuhan, dan Klasifikasinya.
Semoga sanggup bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berkhasiat untuk kita semua.
Baca Juga Artikel Lainnya :