Rumus.co.id – Setelah sebelumnya kita membahas wacana massa jenis air kali ini kita akan membahas bahan wacana gelombang stasioner, kita akan jabarkan secara detail dan lengkap dari pengertian gelombang, pengertian gelombang stasioner, sifat – sifat gelombang stasioner, rumus beserta pola soalnya.
Pengertian Gelombang
Gelombang yaitu suatu getaran yang merambat. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan mengikuti gerak sinusoide linear jikalau gelombang yang berbeda di semua titik tertentu di medium sanggup dijumlahkan, terbatas jikalau terbatas, selain itu disebut tak terbatas.
Pengertian Gelombang Stasioner
Gelombang Stasioner yaitu sebuah gelombang yang mempunyai amplitudo yang berubah – ubah antara nol hingga nilai maksimum tertentu. As = 2A cos 2π(x/λ) disebut sebagai amplitudo superposisi gelombang pada pemantulan ujung tali bebas. Ap = 2 A cos kx yakni amplitudo gelombang stasioner.
Jenis – Jenis Gelombang Stasioner
Gelombang Stasioner mempunyai 2 jenisnya, yaitu sebagai berikut :
1. Gelombang Stasioner Ujung Bebas
Gelombang Stasioner Ujung Bebas merupakan superposisi gelombang padasutas tali dimana salah satu ujungnya di kaitkan dengan sebuah cincin yang juga sanggup bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul tidakmengalami pembalikan fase.
Jadi, jikalau sebuah gelombang tersebut tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung bebas. Hasil superposisi gelombang tiba dan gelombang pantul pada ujung bebas yakni : y = y1 + y2.
Dengan :
y1 = A sin (kx – ωt) dan y2 = -A sin (kx + ωt)
Maka :
y = 2A cos kx sin ωt
Keterangan :
- y = Simpangan gelombang stasioner (m)
- x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
- k = Bilangan gelombang (m-1)
- ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)
2. Gelombang Stasioner Ujung Tetap
Gelombang Stasioner Ujung Tetap yaitu merupakan superposisi gelombang padaseutas tali dimana salah satu ujungnya di ikatkan pada tiang sehingga tidakdapat bergerak bebas. Pada gelombang jenis ini, gelombang pantul mengalamipembalikan fase sebesar ½ .
Jadi, jikalau sebuah gelombang tegak yang terjadi di dalam sebuah tali, maka akan terdapat titik simpul di ujung tetap, dan titik perut di ujung terikat. Hasil superposisi gelombang tiba dan gelombang pantul pada ujung bebas yakni : y = y1 + y2.
Dengan :
y1 = A sin (ωt – kx) dan y2 = -A sin (ωt + kx)
Maka :
y = 2A sin kx cos ωt
Keterangan :
- y = Simpangan gelombang stasioner (m)
- x = Jarak suatu titik dari titik pantul (m)
- k = Bilangan gelombang (m-1)
- ω = Kecepatan sudut gelombang (rad/s)
Besaran – Besaran Gelombang
- Frekuensi (F) : dengan memakai satuan Hz
- Cepat rambat (v) : dengan satuan m/s
- Amplitudo (A) : dengan memakai satuan m
- Simpangan (y) : dengan memakai satuan m
- Panjang gelombang (I) : dengan memakai satuan m
- Periode (T) : dengan memakai satuan sekon
- Jarak tempuh gelombang (X) : dengan memakai satuan m
- Jenis – jenis gelombang
- Waktu tempuh gelombang (t) : dengan memakai satuan sekon
Contoh Soal Gelombang Stasioner
1. Terdapat sepotong tali yang panjangnya 5 meter, salah satu ujungnya terikat besar lengan berkuasa sedangkan ujung yang lainnya digerakkan secara kontinue dengan amplitudo 10 cm dan frekuensi 4 Hz. Jika cepat rambat gelombang padatali itu 8 m/s, tentukanlah amplitudo titik P yang terletak 1,5 meter dari ujung terikat !
Penyelesaian :
- AP = 2A sin kx
- AP = 2A sin π 1,5
- AP = 2 x 10 sin 1,5 π
- AP = 20 sin 270°
- AP = 20 (-1)
- AP = -20 cm
Jadi, Besarnya amplitudo di titik P yang berjarak 1,5 m dari ujung terikat yaitu = -20 cm
Inilah pembahasan lengkap wacana gelombang stasioner beserta rumus, pola soal dan pembahasannya, biar bermanfaat…
Baca Juga :
Gelombang Berjalan
Cepat Rambat Gelombang