Jenis Jenis Majas – Dalam pembuatan atau penulisan Karya Sastra sangat tergantung pada Gaya Bahasanya, sehingga menciptakan Karya Sastra yang terbentuk menjadi unik dan berbeda dari Karya Sastra lainnya.
Majas sering sekali dipakai dalam penulisan pada suatu Karya Sastra, salah satu diantaranya, yaitu Puisi dan Prosa. Pada umumnya pembentukan Puisi mempergunakan lebih banyak Majas, dibandingkan dengan penggunaan Prosa.
Apa yang dimaksud dengan Majas? Lalu apa keterkaitan antara Majas pada suatu Karya Sastra? Oleh lantaran karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan gotong royong membahas perihal Majas beserta dengan Struktur-Struktur yang terkait dalam bentuknya.
Pengertian Majas
Majas atau Gaya Bahasa ialah Pemanfaatan kekayaan bahasa yang berfungsi untuk memberikan sebuah pesan yang terbentuk secara Ucapan Lisan atau kedalam suatu Karya Sastra dan bersifat Kiasan (Imajinatif).
Secara istilah Majas dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ialah Cara menggambarkan sesuatu Objek tertentu dengan cara menyamakannya atau berupa Kiasan.
Sedangkan secara Umum istilah Majas, yaitu Pemanfaatan kekayaan Gaya Bahasa dengan pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek yang menciptakan sebuah Karya Sastra menjadi lebih hidup.
Jenis-Jenis Macam Majas
Dalam penggunaan Majas mempunyai majemuk bentuk dengan fungsi yang berbeda-beda, tergantung dengan Karya Sastra yang akan dibentuk. Berikut merupakan penjelasannya yang telah tersedia dibawah ini :
Majas Perbandingan
Pada bentuk jenis Majas ini merupakan Pemanfaatan kekayaan Gaya Bahasa yang berfungsi sebagai untuk menyandingkan atau membandingkan pada suatu Objek dengan Objek lainnya.
Gaya Bahasa pada Majas Perbandingan ini terbentuk dengan proses Melebihkan, Menyamakan, atau Menggantikan. Berikut ini merupakan jenis-jenis bentuknya :
1. Alegori
Pada jenis Majas Alegori ini berfungsi, untuk menyatakan suatu Objek tertentu dengan Objek lainnya, dengan cara melalui Kiasan atau Penggambaran.
Contoh :
Dalam perjalanan hidup Manusia diibaratkan, mirip air sungai yang mengalir menyusuri arus sungai, yang terkadang sangat sulit untuk ditebak kedalamannya, dan dengan tulus mendapatkan segala sampah, yang pada karenanya air sungai akan berhenti ketika bertemu dengan lautan.
2. Alusio
Pada jenis Majas Alusio ini berfungsi, untuk mengungkapkan dan membandingkan suatu Objek tertentu, dengan cara melalui Kiasan yang mempunyai persamaan dengan Objek lainnya, dan telah terjadi sebelumnya.
Contoh :
Megawati Soekarno Poetri telah berhasil menjadi Ibu Kartini modern, lantaran terpilih untuk menjadi Presiden Wanita pertama di Indonesia.
3. Simile
Pada jenis Majas Simile ini berfungsi, untuk mengungkapkan suatu Objek tertentu, dengan menggunakan perbandingan secara Eksplisit, yang diungkapkan dengan Kata Depan dan Penghubung, mirip Bagaikan, Layaknya, Umpama, Ibarat, dan lain-lainnya.
Contoh :
Aku ibaratkan Bumi sedangkan Kamu ibaratkan Langit, yang hingga kapan pun tak akan sanggup bersatu.
4. Metafora
Pada jenis Majas Metafora ini berfungsi, untuk membandingkan suatu Objek tertentu dengan Objek lainnya, yang mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
Bencana kebakaran yang terjadi di pasar itu, berhasil dilahap habis oleh Si Jago Merah.
5. Antonomasia
Pada jenis Majas Antonomasia ini berfungsi, untuk membandingkan penggunaan sifat suatu Objek, yang mempunyai sebuah nama diri atau nama diri lainnya sebagai sekelompok jenis.
Contoh :
Anak-anak dari klub sepak bola itu sering dijuluki Si Lincah.
Majas Sindiran
Pada bentuk jenis Majas ini merupakan Pemanfaatan kekayaan Gaya Bahasa yang berfungsi sebagai untuk menyatakan atau ungkapan pada suatu maksud, dengan menggunakan kalimat yang bersifat menyindir dan bertujuan untuk memperkuat arti makna dari kalimat tersebut.
Berikut ini merupakan jenis-jenis bentuknya :
1. Ironi
Pada jenis Majas Ironi ini berfungsi, untuk menyindir suatu Objek dengan menyembunyikan fakta yang bahwasanya terjadi dengan menyampaikan kebalikan dari fakta itu sendiri.
Contoh :
Tubuh Wanita itu mirip Gitar Spanyol
2. Sarkasme
Pada jenis Majas Sarkasme ini berfungsi, untuk menyindir suatu Objek dengan secara pribadi dan kasar.
Contoh :
Kamu tidak akan pernah cukup dengan satu perempuan saja, dasar Buaya Darat !
3. Sinisme
Pada jenis Majas Sarkasme ini berfungsi, untuk menyindir suatu Objek, yang bersifat mengejek pikiran atau inspirasi sebuah kebaikan yang terdapat pada diri Manusia.
Contoh :
Kalian kan sudah bakir pada Mata Pelajaran ini, mengapa masih bertanya dengan diri ku.
4. Satire
Pada jenis Majas Satire ini berfungsi, untuk menyindir suatu Objek, yang menggunakan Majas Sarkasme, Ironi, atau Parodi, untuk mengecam dan meremehkan suatu Gagasan, Ide, Kebiasaan, atau hal lainnya.
Contoh :
Mengapa Diri mu tidak melihat Diri ku yang berada sempurna didepan mu, apakah Diri mu itu buta.
5. Innuendo
Pada jenis Majas Innuendo ini berfungsi, untuk menyindir suatu Objek, yang mengecilkan fakta yang bahwasanya terjadi.
Contoh :
Kamu tidak perlu menangisi kepergian beliau terus menerus mirip ini. Karena beliau hanyalah seorang pria yang tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupmu.
Majas Penegasan
Pada bentuk jenis Majas ini merupakan Pemanfaatan kekayaan Gaya Bahasa yang berfungsi sebagai untuk menyatakan atau ungkapan pada suatu maksud, dengan menggunakan kalimat yang bersifat penegasan dan bertujuan untuk memperkuat arti makna dari kalimat tersebut.
Berikut ini merupakan jenis-jenis bentuknya :
1. Apofasis
Pada jenis Majas Apofasis ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan proses seperti menyangkal dari yang telah ditetapkan.
Contoh :
Aku ingin sekali mengakibatkan Diri mu sebagai pendamping hidup, tetapi sayang perilaku mu yang egois itu, menciptakan ku tidak sanggup mendapatkan Diri mu sebagai pendamping hidup.
2. Pleonasme
Pada jenis Majas Pleonasme ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan menambahkan sebuah keterangan atau tidak menambahkan keterangan, pada pernyataan yang telah ditetapkan.
Contoh :
Orang itu terjatuh dari atas ke bawah, bukan dari bawah ke atas.
3. Repetisi
Pada jenis Majas Repetisi ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan Perulangan kata, Frasa, dan Klausa yang mempunyai persamaan dalam suatu kalimat.
Contoh :
Dia niscaya akan menyayangi mu, dan Aku yakin, Dia niscaya akan menyayangi mu
4. Paralelisme
Pada jenis Majas Paralelisme ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan menggunakan Kata, Frasa, atau Klausa yang sejajar dalam suatu kalimat.
Contoh :
Seorang sahabat yang baik akan selalu ada untuk sahabatnya, ketika dalam kesenangan ataupun dalam kesusahan.
5. Tautologi
Pada jenis Majas Tautologi ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan menggunakan Pengulangan Kata dan menggunakan Sinonim dalam pembentukan suatu kalimat.
Contoh :
Selama ini saya selalu menunggu, Selama ini saya selalu menanti, Selama ini saya selalu mengerti, kelak kamu niscaya akan kembali pada diri ku lagi.
Majas Pertentangan
Pada bentuk jenis Majas ini merupakan Pemanfaatan kekayaan Gaya Bahasa yang berfungsi sebagai untuk menyatakan atau ungkapan pada suatu maksud, dengan menggunakan kalimat yang bersifat kontradiksi dan bertujuan untuk memperkuat arti makna dari kalimat tersebut.
Berikut ini merupakan jenis-jenis bentuknya :
1. Paradoks
Pada jenis Majas Paradoks ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan mengungkapkan suatu Objek dengan Objek lainnya yang seperti bertentangan, namun bahwasanya makna dari kedua Objek tersebut benar.
Contoh :
Aku sangat kesepian meskipun berada ditempat keramaian yang berada di Kota ini.
2. Oksimoron
Pada jenis Majas Oksimoron ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan mengungkapkan suatu Objek dengan Objek lainnya yang seperti bertentangan, namun bahwasanya makna dari kedua Objek tersebut benar dalam satu Frasa.
Contoh :
Kita telah berjanji gotong royong diatas ikatan suci dalam keadaan suka maupun duka.
3. Antitesis
Pada jenis Majas Antitesis ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan mengungkapkan suatu Objek dengan Objek lainnya, dalam kata-kata yang berlawanan dan mempunyai sebuah makna.
Contoh :
Kemakmuran warga pada sebuah Negara, ditentukan oleh disiplin atau tidaknya warga negara yang berada di Negara itu sendiri.
4. Kontradiksi Interminus
Pada jenis Majas Kontradiksi Interminus ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan mengungkapkan suatu Objek dengan Objek lainnya, yang bersifat menyangkal pada belahan klarifikasi sebelumnya.
Contoh :
Seluruh anggota Marching Band MAN 1 Bandar Lampung boleh mengikuti audisi Mayoret Marching Band, kecuali anggota yang menggunakan kacamata,
5. Anakronisme
Pada jenis Majas Anakronisme ini berfungsi, untuk memperkuat dan menegaskan suatu Objek, dengan mengungkapkan suatu Objek dengan Objek lainnya, yang mengandung ketidaksesuaian antara sebuah insiden dengan waktunya.
Contoh :
Pada zaman penjajahan, seluruh pejuang Indonesia saling menghubungi melalui Handphone (Padahal pada ketika itu belum ada handphone).
Demikianlah klarifikasi Materi mengenai perihal Majas beserta Pengertian, Jenis-Jenis, Contoh Kalimat dan Tujuannya.
Semoga sanggup bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berkhasiat untuk kita semua.