Info Populer 2022

Kata Ganti

Kata Ganti
Kata Ganti

Kata ganti merupakan kata yang dipergunakan sebagai pengganti subyek maupun obyek berupa benda dan orang. Berikut ini aka kami jelaskan secara detail perihal pengertian, kegunaan, penulisan dan juga beberapa pola kalimat, Untuk lebih terperinci nya simak pembahasan dibawah ini


Pengertian Kata Ganti


Kata ganti berfungsi untuk efisiensi dan efektifitas pada kalimat di dalam wacana atau paragraf. Dengan adanya kata ganti, maka tidak perlu menuliskan nama orang maupun nama benda secara terus-menerus dan berulang kali.


Kata Ganti atau pronominal merupakan pengganti subjek ataupun objek, yang berupa orang / benda


Kata ganti merupakan jenis kata yang yang mempunyai fungsi menggantikan kata benda maupun orang tertentu yang tak disebut langsung. Istilah ini disebut sebagai pronomina. Penggunaan dimaksudkan biar kalimat disampaikan lebih efektif


Contoh


“Ruli merupakan anak yang rajin beribadah, setiap adzan berkumandang ia selalu bergegas ke masjid awal waktu.”


Penjelasan :


Kata “ia” pada kalimat tersebut merupakan pronomina yang mempunyai fungsi menggantikan subyek “Ruli.”dan tidak perlu lagi diulang alasannya menggunakan kata “ia” pada kalimat tersebut untuk mengganti subyek.


Jenis dan Contoh


Kata ganti di dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis, berikut diantaranya :





























Jenis Kata Ganti
1. Orang
2. Penunjuk
3. Penanya
4. Pemilik atau kepunyaan
5. Penghubung
6. Tak tentu
7. Pronomina intratekstual dan ekstratekstual

Kegunaan, Penulisan, dan Contoh


Berikut ialah kegunaan, penulisan da juga pola yang kami rangkum berdasarka jenis biar sanggup lebih gampang di pahami, Sima pembahasan di bawah ini


1. Kata ganti orang.


Kata ganti orang bisa diturunkan kembali ke dalam 3 belahan diantaranya yatu :


a. Orang pertama.


Kata ganti orang pertama terdiri dari kata ganti orang pertama tunggal dan jamak
























Contoh
(pertama tunggal)Saya akan ke Jakarta tanggal 18 April 2019.
(orang pertama jamak)Kami akan pulang ke Lampung tanggal 18 November 2019.
(orang pertama jamak)Jangan ada permusuhan diantara kita, Sebab pada pada dasarnya kita semua saudara.
(orang pertama tunggal)Aku bekerja keras demi engkau dan si buah hati.

 


b. Orang kedua.


Orang kedua terdiri dari kata ganti orang kedua tunggal (Memakai kata anda, kamu, dikau, mu, dan engkau) dan orang kedua jamak (memakai kata kalian, anda sekalian dan kau sekalian).
































Contoh
(orang kedua tunggal)Apa anda sudah memahami akar pada kasus dari duduk masalah ini?
(orang kedua tunggal)Bukankah kau sendiri yang sudah berjanji dan akan mengerjakan kiprah ?
(orang kedua tunggal)Aku akan pelajari serta mencermati semua yang engkau katakan.
(orang kedua tunggal)Maaf, apakah barang ini milikmu?
 (orang kedua jamak)Aku harap kalian sanggup mengerti dan memaklumi keuangan perusahaan yang kian terpuruk periode ini.
(orang kedua jamak)Terima kasih saya sampaikan kepada anda sekalian yang sudah mendonorkan darah pada program bakti sosial.

 


c. Orang ketiga


Orang ketiga terdiri dari orang ketiga tunggal (memakai kata beliau, dia, ia,-nya) dan orang ketiga jamak (mereka).




















Contoh
(orang ketiga tunggal)1. Rusmianti anak yang  ramah, ia tidak segan tersenyum dan menyapa kepada siapa pun yang ia temui.
(orang ketiga tunggal)2. Dia menyampaikan padaku bahwa lusa tidak ada karyawan yang tiba terlambat.
 (orang ketiga jamak)3. Para demonstran itu brutal, mereka memaksa masuk kantor gubenur..

 


2. Penunjuk.


Berdasarkan pada fungsinya, kata ganti penunjuk bisa diturunkan menjadi beberapa macam, diantaranya yaitu:


a. Penunjuk umum.


Menggunakan kata ini dan itu di dalam penerapan kalimatnya.














Contoh
1. Piring dan perabot ini adaah buatan negeri kita.
2. Jangan sentuh gelas itu!

 


b. Penunjuk tempat.


Penunjuk daerah umumnya menggunakan kata situ, sini, sana, ke sini, dan ke sana.

















Contoh
1. Aku gres ingin pergi ke sana, Kamu jangan kemana-mana!
2. Kenapa dia masih bangun di sini?
3. Ketika ada di sana, saya merasa tenang dan damai.

 


c. Penunjuk ikhwal


Penunjuk ikhwal di dalam konteks kalimat menggunakan kata begini dan begitu.

















Contoh
1. Kalau tidaK ikuti aturan, maka beginilah jadinya.
2. Kami tidak menyepakati begitu saja sebelum terang titik persoalannya.
3. Aku menyesal harus berakhir begini.

 


3. Kata ganti penanya.


Penanya bisa diturunkan kembali dalam beberapa macam diantaranya yaitu:


a. Penanya orang atau benda


Penanya orang atau benda di dalam konteks kalimatnya memaka kata siapa, apa, dan yang mana.

















Contoh
1. Siapa dalang semua ini?
2. Alasan apa yang menciptakan kau mengunjungiku?
3. Peryataan yang mana yang menyinggung ?

 


b. Penanya waktu.


Penanya waktu menggunakan kata “kapan” di dalam konteks kalimatnya.

















Contoh
1. Kapan kau meminang seorang perempuan dijadikan istri?
2. Kapan kau pulang ke Majlis?
3. Kapan menuntaskan kiprah kuliahmu?

 


c. Penanya tempat


Penanya daerah menggunakan kata dimana, kemana, dan darimana di dalam konteks kalimatnya.

















Contoh
1. Darimana kau ?
2. Dimana diletakkan novel biru milikku?
3. Kemana hendak pergi sehabis semua kacau?

 


4. Pemilik atau kepunyaan.


Pronomina posesiva ADALAH sebutan lain pada kata ganti pemilik. Dipakai untuk menyatakan pengganti kepemilikan. Tergolong dalam kata ganti pemilik yaitu -ku, -mu, -nya, kami, mereka. Dan diletakkan di belahan belakang kata.























Contoh
1. Bukuku telah hilang entah kemana sehabis kehujanan.
2. Tulisanmu layaknya seorang calon dokter.
3. Uang kami hilang ketika kai berlarian mengejar bus
4. Tangisan mereka belum membuahkan hasil.
5. Kerja kerasnya di anggap remeh oleh warga desa.

 


5. Penghubung.


Pronomina relativa atau umum disebut juga kata ganti penghubung yaitu digunakan sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat. Contoh dari kata ganti penghubung yaitu “yang”.


Sering ditemukan di dalam kalimat majemuk. Hal ini disebabkan dalam kalimat beragam diharapkan suatu kata penghubung (konjungsi) untuk menghubungkan induk kalimat dan juga anak kalimat.

















Contoh
1. Rumah yang berwarna merah putih itu milik mas bagus
2. Ayah bisa menciptakan kuliner yang sangat nikmat
3. Seseorang yang bersandar pada tiang listrik merupakan ketua di wilayah ini

 


6. Tak tentu.


Dipakai untuk memperlihatkan sesuatu yang informasinya belum diketahui dengan sempurna yaitu wujud atau jumlahnya. Diantaranya yaitu : sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.























Contoh
1. Tunggu, Icha akan membawa sesuatu untukmu.
2. Ada seseorang yang bersama-sama membisu diam menyukai mu.
3. Para wali murid harusnya selalu mengawasi putra-putri selama di rumah.
4. Barang siapa yang menemukan dompet merah tolong serahkan ke kantor polisi.
5. Masing-masing mengambil jatah makan siang di kantin

 


7. Pronomina intratekstual dan ekstratekstual.


Dua jenis pronomina ini ialah jenis pronomina yang dilihat dari hubungannya dengan nomina (kata benda) yang digantikan. Pronomina intratekstual ialah kata ganti yang menggantikan kata benda yang ada dalam sebuah artikel/bacaan/percakapan.


Sedangkan pronomina ekstratekstual menggantikan kata benda yang ada di luar sebuah artikel/bacaan/percakapan. Perhatikan pola dibawah ini


Contoh



  • Dengan bunyi lembutnya, Amelia sanggup meluluhkan hati kedua orang tuanya untuk memperlihatkan ijin pergi ke luar negeri. (kata ganti -nya menunjuk ke Amelia)

  • Itu yang menciptakan khoirunnisa selalu gusar selama sepekan ini. (kata ganti -itu tidak terperinci menggantikan hal apa)


Demikianlah pembahasan kali ini, Semoga bermanfaat


Baca juga :



Advertisement

Iklan Sidebar