Majas Personifikasi adalah Majas yang melekatkan pada sifat-sifat insani (manusiawi) terhadap suatu benda mati hingga seakan-akan mempunyai sifat menyerupai pada benda hidup.
Berikut ini akan kami jelaskan secara lengkap perihal majas kali ini yang mencakup pengertian, ciri-ciri, fungsi dan juga beberapa rujukan dan penjelasanya. Untuk lebih jelasnya sima pembahasan di bawah ini
Pengertian Majas Personifikasi
Seperti yang sudah kami jelaskan di atas, bahwa majas ini ialah majas yang memasukan sifat manusiawi terhadap benda mati
Namun pada penggunaanya memang sedikit sulit lantaran kalau tidak teliti maka para pembaca tidak bisa memahami apa tujuan dari kalimat yang kau buat memakai majas ini
Ciri-Ciri Majas Personifikasi
Ciri utama majas ini yaitu terdapatnya pilihan kata yang memakai sifat insan terhadap benda mati tersebut.
Majas personifikasi mempunyai gaya bahasa perbandingan, yaitu membandingkan benda mati yang tidak sanggup bergerak sehingga menyerupai tampak bernyawa dan bisa berperilaku menyerupai manusia.
Oleh lantaran itu, majas ini dikategorikan sebagai majas perbandingan. berbeda dengan majas hiperbola yang hanya memakai kalimat berlebihan saja
Dalam penulisan dan percakapan sehari hari tampaknya seringkali tanpa sadar kita memakai majas dan gaya bahasa untuk menyatakan atau juga mengungkapkan sesuatu. Sesuatu yang berupa benda mati yang dibentuk atau digambarkan seolah olah menyerupai layaknya mahluk hidup.
Fungsi Majas Personifikasi
Majas personifikasi berfungsi untuk memperlihatkan sebuah gambaran yang lebih terang pada situasi yang dilukiskan dan memperlihatkan bayangan pada angan (citraan) yang konkret.
Penggunaan majas personifikasi umumnya ditemukan pada banyak jenis karya sastra, contohnya puisi, lagu dan kalimat pada iklan
Contoh
Berikut ini ialah beberapa rujukan majas personifikasi untuk memudahkan di dala memahami majas ini
Pada hari itu, matahari menatapku dari balik awan.
Pada kata menatapku di atas yang menciptakan kalimat tersebut menjadi majas personifikasi. Sebab, menatap merupakan sesuatu yang umum dilakukan oleh makhluk hidup menyerupai manusia, bukan yang dilakukan oleh benda menyerupai matahari.
Angin malam ini amat dingin, menusuk hingga tulangku
Sama menyerupai pada rujukan nomor 1, menusuk ialah sesuatu yang dilakukan manusia, sementara pada rujukan ini angin malam bisa menusuk bahkan hingga ke tulang.
Padi menunduk dan mengucapkan selamat pagi.
Pada rujukan nomor 3 ini kata kunci nya ialah pada kalimat menunduk dan mengucapkan selamat pagi. Karena nyatanya padi tidak bisa menunduk ataupun menyapa.
Harta bisa membutakan sebagian orang.
Tentu saja benda mati menyerupai harta tidak bisa membutakan makhluk hidup. Arti sebetulnya yaitu lantaran harta umumnya bisa menciptakan orang menjadi lupa diri.
Merokok membunuh orang-orang terdekatmu.
Membunuh disini bukan berarti membunuh dala arti secara langsung, akan tetapi asap rokok berbahaya kalau dihirup orang dibawah umur.
Siang malam banyang dirimu selalu hadir
Bayangan tidak bisa hadir tanpa seseorang. namun inilah majas personifikasi, segala hal bisa dilakukan dan anehnya pendengar menyerupai terhipnotis menyerupai tidak ad hal yang aneh
Smartphone menghipnotis ribuan penggunanya.
Arti sebetulnya yaitu banyak orang yang menjadi lupa mempunyai kehidupan sebetulnya lantaran terlalu banyak bermain smartphone.
Dompet berbisik meminta untuk diisi.
Berarti tanda bahwa uang yang dimiliki sudah hampir habis, namun arti sesungguhnya dompet tidak bisa berbisik, jadi kalimat ini termasuk ke dalam majas personifikasi.
Sepatu di toko itu menggodaku semoga memilikinya.
Sepatu tidak bisa menggoda. Namun tugas majas ini menghidupkan arti kalimat tersebut
Awan mulai murung, menandakan hujan sebentar lagi turun.
Kata sedih diartikan sebagai mendung.
Contoh lainya :
1 | Pohon bambu itu berbisik bisik ketika tertiup angin. |
2 | Sepasang mata boneka itu bersinar amat tajam menatapku |
3 | Angin sepoi membelai lembut bumi dan isinya |
4 | Setiap pagi alarm bernyanyi membangunkanku |
5 | Kebakaran tadi melahap habis pemukiman penduduk |
6 | Mobil pemadam meraung raung memecah keheningan malam |
7 | Gunung merapi memuntahkan seluruh isi perutnya |
8 | Ombak menerjang kapal nelayan |
9 | Badai menyapu higienis yang dilaluinya |
10 | Kursi goyang bisa menidurkan nenekku |
11 | Gempa mengoyang gedung pencakar langit |
12 | Lonceng stasiun memberitahu kepada para penumpang |
13 | Setiap hari lampu merah bisa mengatur pengguna jalan |
14 | Matahari hari ini bersinar terik menggigit seluruh kulit ku |
15 | Anak pantai dengan gembira kejar kejaran dengan ombak |
16 | Desas desus dirinya sudah terbang menyebar ke penjuru negeri |
17 | Salju turun menyelimuti semua isi kota |
18 | Hujan kemarin menghanyutkan sejumlah rumah |
19 | Obat batuk menghangatkan tenggorokkannya hingga malam |
20 | Sepeda itu setia menemaninya kemana pun pergi |
21 | Narkoba sudah menghabiskan sisa hidupnya di balik jeruji besi |
22 | Bintang malam yang berkedip kedip menerangi kota |
23 | Wajahnya bersinar sinar karna senang |
24 | Kuas itu menari di atas kanvas |
25 | Tanah warisan sudah menghidupi keluarganya hingga beberapa keturunan |
26 | Sepatu jadul yang melindungi kakinya dari kerikil |
27 | Waktu berjalan tanpa menunggu dan menanti siapa pun |
28 | Kartu kredit membelikan semua barang glamor untuknya |
29 | Beduk subuh memanggilnya bergegas ke mesjid |
30 | Longsor menegur semoga insan menjaga kelestarian alam |
31 | Bulan mulai bersembunyi di balik awan hitam |
32 | Kodok berdendang riang menyambut datangnya animo penghujan |
33 | CCTV menyelamatkannya dari tuduhan |
34 | Suara gemuruh pagi membangunkan semua mahluk |
35 | Siaran tv sudah merusak banyak moral anak anak |
36 | Radio bau tanah itu berkoar koar memberikan isu yang tak jelas |
37 | Semangatnya berkobar demi menerima promosi |
38 | Bendera negaraku berkibar gagah berani di angkasa |
39 | SMS yang masuk, menciptakan ia melompat kegirangan |
40 | Makanan pedas sudah membakar lidahnya |
41 | Obat yang diminumnya mengaduk isi perutnya |
42 | Nyawanya nyaris melayang karna tersengat kabel listrik |
43 | Dedaunan kering di situ melayang layang tertiup angin |
44 | Speaker pada lapangan itu memanggil pemilik mobil |
45 | Cacing di dalam perutku berteriak mencari makanan |
46 | Bangku sekolahnya setia menemaninya kalau ia gagal |
47 | Jari jemarinya berlompatan dengan lincah di atas keyboard |
48 | Pameran lukisan ternyata bisa memanjakan mata para pengunjung |
49 | Gemercik air pegunungan bisa menenangkan isi suasana di sekelilingnya |
50 | Ratapan ibu itu memilukan hati setiap yang mendengar kisahnya |
51 | Atraksi binatang itu memukau seluruh penonton |
52 | Tiang listrik bisa berbaris rapi di sepanjang jalan |
53 | Pesta kembang api sangat berkilauan menyambut pergantian tahun baru |
54 | Rimbunan pohon jeruk di taman itu memayungi setiap orang |
55 | Album kenangan itu mengingatkannya pada cerita mudanya |
56 | Dahan pohon yang berayun ayun lantaran terbawa arus sungai |
57 | Rumput liar ada di depan rumahku menghalangi pandangan jalanan |
58 | Sarung tinju usang itu sudah membawanya menjadi juara |
59 | Bus antar jemput setiap hari mengantarnya ke sekolah pertiwi |
60 | Iklan rokok memperingati konsumen perokok |
Demikianlah pembahasan mengenai majas kali ini, Semoga bermanfaat