Metamorfosis Kecoa – Pada sebelumnya Kecoa atau Lipas termasuk ke dalam kelompok Taksonomi, dan termasuk ke dalam kelompok Ordo Orthoptera (Insecta), yaitu Belalang dan Jangkrik (Serangga).
Tetapi pada dikala ini Kecoa atau Lipas membentuk suatu kelompok mandiri, yaitu Blattaria atau Ordo Dictyoptera. Kecoa ini mengalami Metamorfosis yang tidak sempurna, sama mirip pada goresan pena artikel sebelumnya yang membahas wacana Metamorfosis Belalang.
Oleh alasannya yaitu itu pada kesempatan kali ini, kita akan gotong royong membahas wacana Metamorfosis Kecoa berserta dengan Struktur-struktur yang terkait didalam prosesnya.
Klasifikasi
Kingdom | Animalia |
Filum | Arthropoda |
Kelas | Insecta |
Ordo | Blattodea |
Famili | Blaberidae |
Genus | Blaberus |
Spesies | Blaberus Giganteus |
Kecoa mempunyai nama dalam Bahasa Latin, yaitu Periplaneta Sp, merupakan Jenis Hewan yang hidup dan berkembang pada tempat-tempat berbau dan kotor. Hewan ini mempunyai Warna Cokelat Kemerahan, Mengkilap, dan Berbau Menyengat pada tubuhnya. Kecoa ini termasuk salah satu golongan Hewan Avertebrata yang masuk dalam Klasifikasi Filum Arthropoda.
Secara Morfologi, Kecoa atau Lipas ini merupakan Hewan Omnivora, pada tubuhnya terdiri dari segmen Kepala, Dada, Perut dan Kaki. Pada kepingan Kepala Kecoa terdapat sepasang Mata Facet, Sepasang Antena yang berfungsi sebagai Alat Meraba, tiga pasang Alat pada Mulut, dan tersembunyi dibagian bawah Pronotum.
Pronotum yang dimiliki Kecoa terdapat berupa Sayap yang licin, keras, tidak berambut serta berduri. Hewan ini aktif beraktifitas pada malam hari, alasannya yaitu menghindari Cahaya Matahari, dan pada siang hari Kecoa akan bersembunyi pada tempat yang gelap.
Metamorfosis
Kecoa mengalami proses Metamorfosis melalui 3 tahapan, yang sanggup dilihat pada gambar dibawah ini :
1. Stadium Telur
Proses Metamorfosis Kecoa diawali dengan Stadium Telur, yang terbentuk dari hasil Sel Telur pada Kecoa Betina diperbuahi oleh Sel Spermatozoa pada Kecoa Jantan. Pada umumnya Induk Kecoa akan meletakan Telur yang dikandungnya pada permukaan tanah atau sampah.
Kecoa Betina akan bertelur sekitar 16-32 butir, Telur tersebut biasanya saling menempel satu sama lain. Karena pada Telur mempunyai Cairan Lengket di permukaannya.
Telur Kecoa ini berwarna hitam atau cokelat, biasanya dilindungi dengan Cangkang Kapsul yang disebut Eotheca, dan mempunyai Oorheca yang sangat keras, sehingga bisa untuk melindungi Telur dari benturan keras.
Telur Kecoa ini akan menetas sekitar 1-2 bulan, tergantung pada jenis dan spesies Induk Kecoa.
2. Stadium Nimfa
Setelah Telur Kecoa menetas, Telur tersebut akan keluar berupa Nimfa atau Bayi Kecoa. Nimfa ini berukuran sangat kecil mirip mirip Kutu Beras.
Nimfa tersebut sudah bisa bergerak bebas, untuk mencari makan sendiri sehingga sanggup tumbuh berkembang, dan belum mempunyai sayap untuk terbang.
Fase Nimfa ini berlangsung selama 60 hari, yaitu dengan 4-7 kali ganti kulit (Instar). Setiap mengalami ganti kulit yang gres akan semakin keras. Sayap Kecil akan mulai terbentuk pada Fase Instar yang terakhir, sebelum memasuki Fase Kecoa Dewasa (Imago).
3. Stadium Kecoa Dewasa (Imago)
Fase Imago atau Kecoa Dewasa ini sudah mempunyai sayap yang kuat, sehingga bisa untuk terbang secara bebas.
Kecoa Dewasa ini berukuran lebih besar dari Bayi Kecoa (Nimfa), dan sudah siap untuk melaksanakan Proses Reproduksi bersama Kecoa Dewasa lainnya.
Pada Stadium Imago ini akan berlangsung selama 200 hari, dan bisa bertelur sebanyak 8-20 kali, sebelum pada risikonya akan mengalami kematian.
Jenis-Jenis
Terdapat lebih dari 4000 Spesies Kecoa yang berbeda-beda, dan hanya sekitar 40 Spesies Kecoa yang dianggap hama, sementara Spesies Kecoa yang lainnya, sanggup bermanfaat di dalam lingkungan, berikut ini merupakan jenis-jenis Kecoa yang terdapat di Indonesia :
1. Kecoa Amerika
Kecoa Amerika atau dalam Bahasa Latin, yaitu Periplaneta Americana. Kecoa Dewasa Amerika ini berwarna cokelat kemerahan mengkilap, dengan warna garis kuning pada kepingan belakang kepala, serta mempunyai ukuran panjang sekitar 35-40 mm.
Sebagian besar Kecoa Betina Amerika ini sanggup menghasilkan sampai 10-90 butir telur (Ootheca), dan setiap Ootheca mengandung 14-28 butir telur.
Jenis Kecoa ini merupakan Spesies Kecoa dengan Ekosistem hidup pada rumah-rumah, dan lebih menentukan untuk bersembunyi pada tempat yang lembab dan hangat, mirip kamar mandi atau susukan pembuangan.
2. Kecoa Jerman
Kecoa Jerman atau dalam Bahasa Latin, yaitu Blatella Germanica, merupakan salah satu jenis Kecoa yang berukuran paling kecil. Kecoa Jerman ini memilik bentuk badan yang lebar serta pipih, dengan ukuran panjang sekitar 10-15 mm.
Kecoa Jerman Betina ini rata-rata sanggup menghasilkan 4-9 Ootheca, dan setiap Ootheca mengandung 37-44 butir telur. Jenis Kecoa satu ini pada umumnya, sering ditemukan pada daerah-daerah terdapat pengolahan makanan.
Kecoa Jerman ini biasanya bersembunyi pada celah-celah atau retakan pada dinding, dengan suhu yang lembab dan hangat, mirip pada belakang lemari es atau kompor, kolam basuh baju dan lemari dapur.
Demikianlah klarifikasi mengenai wacana Artikel ini yang mencakup beserta Pengertian, Klasifikasi, dan Jenis-jenisnya.
Semoga sanggup bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berkhasiat untuk kita semua.