Penjumlahan Pecahan – Setelah sebelumnya kita membahas meteri tentang Perkalian Pecahan Biasa, Kali ini kita akan membahas bahan perihal rumus penjumlahan pecahan, Kami akan jabarkan secara detail dan lengkap mulai dari Pengertian, Jenis-jenis, Cara Menjumlahkan Pecahan Dan Contohnya.
Pengertian
Bilangan pecahan yaitu bilangan yang dinyatakan dengan p atau q, dengan p dan q yaitu bilangan lingkaran dan q ≠0. Bilangan p sanggup disebut pembilang dan bilangan q sanggup disebut penyebut. Pecahan sanggup dikatakan senilai apabila pecahan tersebut mempunyai nilai atau bentuk paling sederhana sama.
Cara menjumlahkan Pecahan Campuran. Ubah pecahan adonan menjadi pecahan biasa terlebih dahulu. Jika Kita mendapat pecahan dengan angka bulat, ubahlah pecahan tersebut menjadi pecahan biasa semoga lebih gampang dijumlahkan. Lalu pembilang pecahan akan menjadi lebih besar dari pada penyebutnya.
Jenis-jenis Pecahan
Ada beberapa jenis pecahan diantaranya sebagai berikut ini :
1) Pecahan Biasa
pecahan biasa yakni pecahan dengan pembilang dan penyebut ialah bilangan bulat.
Contohnya :
1/4 , 2/5 , 9/10.
2) Pecahan Murni
Pecahan yang ke-2 yaitu pecahan murni yang merupakan pecahan yang pembilang dan penyebutnya yaitu bilangan bulat. Hal ini berlaku kepada pembilang harus kurang atau lebih kecil dibandingkan dengan penyebutnya. Pecahan murnai sering disebut dengan pecahan biasa namun pecahan biasa belum niscaya sanggup dikatakan sebagai sebuah pecahan murni.
Contohnya :
1/6 , 3/5, 7/15
3) Pecahan campuran
Dan yang ke-3 yaitu pecahan campura. Jenis yang pecahan ini terdiri dari bab bilangan lingkaran dan bab dari pecahan murni.
Contohnya :
3 ½, 4 ½, 5 ¾.
Cara Menjumlahkan Pecahan Dengan Mudah
Terdapat 2 cara dalam menjumlahkan pecahan diantaranya sebagai berikut ini :
Menjumlahkan Pecahan Biasa
Berikut ini yaitu langkah-langkah untuk menjumlahkan pecahan biasa :
1. Cari kelipatan komplotan terkecil (KPK) untuk penyebut. Karena Kita perlu menyamakan kedua penyebut sebelum menjumlahkan pecahan, carilah KPK dari penyebut-penyebut yang ada. Setelah itu, pilih KPK terkecil.
Sebagai contoh, untuk soal 9/5 + 14/7, kelipatan dari 5 yaitu 5, 10, 15, 20, 25, 30, dan 35, sementara kelipatan dari 7 ialah 7, 14, 21, 28, dan 35. Angka 35 merupakan kelipatan komplotan terkecil dari ke-2 angka tersebut.
2. Kalikan pembilang dan penyebutnya untuk mendapat bilangan penyebut yang sesuai. Kita perlu mengalikan seluruh pecahan semoga penyebut menjadi bilangan kelipatan komplotan terkecil yang sebelumnya didapatkan.
Sebagai contoh, kalikanlah 9/5 dengan 7 untuk mendapat angka 35 sebagai penyebut. Kalikan pula pembilang dengan angka 7. Setelah itu, pecahan tersebut akan menjadi 63/35.
3. Ubah pecahan lainnya menjadi pecahan yang ekuivalen. Perlu diingat bahwa dikala Kita menyesuaikan pecahan pertama dalam soal, Kita juga perlu menyesuaikan pecahan yang lain semoga keduanya menjadi ekuivalen.
Sebagai contoh, kalau Kita mengubah 9/5 menjadi 63/35, kalikanlah 14/7 dengan 5 sampai Kita mendapat pecahan 70/35. Soal penjumlahan awal 9/5 + 14/7 kini akan menjelma 63/35 + 70/35.
4. Jumlahkan kedua pembilang tanpa mengubah penyebut. Setelah penyebut pada kedua pecahan tersebut sama, jumlahkanlah pembilang. Tempatkan balasan di atas penyebut.
Sebagai contoh, 63 + 70 = 133. Tulis hasil penjumlahan di atas penyebut sehingga Kita mendapat 133/35.
5. Sederhanakan atau perkecilkan balasan kalau perlu. Jika angka pembilang lebih besar dari angka penyebut (dikenal dengan sebutan pecahan tak wajar), ubah pecahan menjadi pecahan campuran. Untuk mengubahnya, bagi pembilang dengan penyebut sampai Kita mendapat bilangan bulat. Setelah itu, periksalah sisa pembagian dan tempatkan bilangan sisa tersebut diatas penyebut. Perkecil pecahan kalau masih sanggup disederhanakan.
Sebagai contoh, 133/35 sanggup disederhanakan menjadi 28/35. Pecahan ini juga sanggup diperkecil kembali menjadi 4/5 sehingga balasan selesai untuk soal penjumlahannya yaitu 3 4/5.
Menjumlahkan Pecahan Campuran
Berikut ini yaitu langkah-langkah untuk menjumlahkan pecahan adonan :
1. Ubah pecahan adonan menjadi pecahan biasa. Jika Kita mendapat pecahan dengan angka bulat, ubahlah pecahan tersebut menjadi pecahan biasa semoga lebih gampang dijumlahkan. Pembilang pecahan akan menjadi lebih besar dari pada penyebutnya.
Sebagai contoh, 6 3/8 + 9 1/24 sanggup kita ubah menjadi 51/8 + 217/24.
2. Carilah kelipatan komplotan terkecil kalau perlu. Jika penyebut kedua pecahan berbeda, Kita perlu menuliskan kelipatan untuk setiap penyebut semoga Kita sanggup menemukan satu bilangan kelipatan yang sama. Sebagai contoh, untuk soal 51/8 + 217/24, catat kelipatan dari angka 8 dan 24 sampai Kita menemukan angka 24.
Karena kelipatan dari 8 meliputi 8, 16, 24, 32, dan 48, dan kelipatan dari 24 meliputi 24, 48, dan 72, angka 24 sanggup dipilih sebagai kelipatan komplotan terkecil.
3. Ubah pecahan menjadi pecahan yang ekuivalen kalau kau perlu mengubah penyebut. Semua penyebut harus diubah terlebih dahulu menjadi kelipatan komplotan terkecil yang sebelumnya Kita dapatkan. Kalikan seluruh pecahan dengan bilangan tertentu sesuai pecahannya untuk mengubah penyebutnya menjadi bilangan kelipatan komplotan terkecil.
Sebagai contoh, untuk mengubah penyebut dari 51/8 menjadi 24, kalikan seluruh pecahan dengan angka 3. Kita akan mendapat pecahan 153/24 dari hasil perkalian tersebut.
4. Ubah semua pecahan pada soal semoga menjadi ekuivalen. Jika penyebut pada pecahan lain dalam soal berbeda, kita juga perlu mengalikannya semoga sama dengan penyebut pecahan sebelumnya. Jika sudah mempunyai penyebut yang sama, pecahan tersebut tidak perlu disesuaikan.
Sebagai contoh, kalau Kita mempunyai pecahan 217/24, Kita tidak perlu menyesuaikannya alasannya yaitu pecahan tersebut sudah mempunyai penyebut yang sama dengan pecahan sebelumnya.
5. Jumlahkan kedua pembilang tanpa mengubah penyebutnya. Kita sanggup menjumlahkan kedua bilangan pembilang sehabis penyebut disamakan (atau kalau sudah sama semenjak awal). Setelah kedua pembilang dijumlahkan, tulislah balasan diatas penyebut. Jangan jumlahkan penyebut pada kedua pecahan.
Sebagai contoh, 153/24 +217/24 = 370/24.
6. Sederhanakan jawaban. Jika pembilang pada hasil penjumlahan lebih besar daripada penyebutnya, Kita perlu membaginya sampai mendapat bilangan bulat. Untuk mendapat pecahan campuran, catat sisa pembagian tersebut. Setelah itu, tempatkan sisa pembagian diatas bilangan penyebut yang sama. Tetap perkecil pecahan sampai Kita mendapat bentuk yang paling sederhana.
Sebagai contoh, 370/24 sanggup diubah menjadi 15 10/24 alasannya yaitu 24 sanggup dikalikan dengan angka 15 untuk mendapat hasil yang mendekati angka 370, serta mempunyai sisa atau selisih 10 dari hasil perkalian tersebut dengan angka 370. Sementara itu, pecahan 10/24 sanggup diperkecil kembali menjadi 5/12 sehingga balasan selesai yang kita dapatkan yaitu 15 5/12.
Inilah tadi pembahasan lengkap mengenai bahan perihal Penjumlahan Pecahan, Semoga Bermanfaat…
Baca Juga :