Rumus Tekanan Gas – Makalah bahan pengertian, definisi, suara hukum, alat ukur, rumus, dan pola tekanan gas. apa itu tekanan gas? berikut ini penjelasannya.
Pengertian
Tekanan zat gas dalam bahasa sehari – hari sering disebut dengan tekanan udara. Bumi kita ini diselimuti oleh lapisan udara, ibarat yang sudah kita ketahui udara mempunyai berat. Dan berat udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara mempunyai berat maka udara juga mempunyai tekanan.
Tekanan ialah satuan fisika untuk menyatakan bahwa gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas. Satuan tekanan sanggup dihubungkan dengan menggunakan satuan volume dan suhu.
Hukum Tekanan Zat Gas
Seorang jago Fisika berkebangsaan Inggris berjulukan Robert Boyle (1627-1691) melaksanakan percobaan pemampatan udara. Hasil percobaan menyatakan bahwa :
“Hasil kali tekanan dan volume gas dalam ruang tertutup selalu tetap, asalkan suhu gas tidak berubah”
Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Boyle. Hukum Boyle sanggup ditulis dalam bentuk rumus berikut ini :
p.V = c
Keterangan :
P yaitu tekanan
V adalah volume
c adalah bilangan tetap (konstanta)
Karena p.V=c, berarti
p1.V1 = p2.V2
Keterangan :
p1 adalah tekanan udara mula-mula
V1 adalah volume udara mula-mula
p2 adalah tekanan udara akhir
V2 adalah volume udara akhir
Rumus Tekanan Zat Gas
Untuk menghitung tekanan zat gas pada ketinggian tertentu digunakan persamaan sebagai berikut ini :
h= (76 cmHg- Pbar) x100 m
Pgas = (Pbar ± h) cmHg
Dimana :
Pgas yaitu tekanan gas
Pbar yaitu tekanan pada barometer
h yaitu ketinggian kawasan (m)
Tekanan zat gas dalam ruang terbuka digunakan barometer, Sedangkan tekanan gas dalam ruang tertutup sanggup diukur dengan manometer. Manometer dibedakan menjadi dua jenis yakni manometer raksa dan manometer logam.
Alat Untuk Mengukur Tekanan Zat Gas
Alat untuk mengukur tekanan zat gas dibagi menjadi 3 jenis yakni sebagai berikut ini :
Manometer Raksa Terbuka
Manometer raksa terbuka ialah sebuah tabung U yang kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki manometer raksa terbuka dibiarkan terbuka semoga berafiliasi dengan udara luar sedangkan kaki lainnya dihubungkan ke suatu ruang yang akan diukur tekanan gasnya. Untuk menghitung tekanan gas menggunakan manometer terbuka digunakan persamaan :
Pgas = Pbar + h
Jika permukaan raksa dalam kaki yang terbuka lebih tinggi dari pada permukaan kaki lainnya, maka tekanan gasnya yaitu :
pgas=(pu+ h) cmHg.
Jika permukaan raksa dalam kaki terbuka lebih rendah dari pada permukaan kaki lainnya maka tekanan gasnya yaitu :
pgas=(pu-h)cmHg
Keterangan :
pgas yaitu tekanan gas dalam ruang reservoir
pu yaitu tekanan udara luar
h yaitu selisih tinggi permukaan raksa pada kedua kaki pipa
Manometer Raksa Tertutup
Manometer raksa tertutup ialah sebuah tabung U yang salah satu ujungnya tertutup. Sebelum digunakan permukaan raksa pada kedua kaki sama tinggi, ujung pipa yang terbuka dihubungkan keruang yang akan diukur tekanan gasnya.
Dengan demikian sanggup disusun persamaan :
Pgas yaitu selisih tinggi raksa+ tekanan udara dalam tabung
Pgas yaitu h + h1/h2.pu
Keterangan :
Pgas yaitu tekanan gas dalam ruang reservoir
h yaitu selisih tinggi permukaan antara kedua kaki pipa
h1 yaitu tinggi kolom udara sebelum kran terbuka
h2 yaitu tinggi kolom udara setelah kran terbuka
pu yaitu tekanan udara luar
Manometer Logam
Manometer logam digunakan untuk mengukur gas atau uap tekanan tinggi, contohnya tekanan dalam ketel uap. Manometer yang banyak digunakan ialah Manometer Bourdon.
Dalam kehidupan sehari-hari bencana yang berafiliasi dengan tekanan zat gas ialah angin. Angin yaitu udara yang bergerak dari kawasan yang bertekanan tinggi ke kawasan yang bertekanan lebih rendah rendah. Ahli meteorologi sering memanfaatkan tekanan zat gas untuk meramalkan cuaca.
Inilah tadi pembahasan lengkap mengenai bahan perihal Rumus Tekanan Zat, Semoga Bermanfaat…
Baca Juga :