Info Populer 2022

Guru Pai Harus Bisa Memdiberikan Acsejukic Outlook

Guru Pai Harus Bisa Memdiberikan Acsejukic Outlook
Guru Pai Harus Bisa Memdiberikan Acsejukic Outlook
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Batam - Direktur Pendidikan Agama Islam yang baru, Dr. H. Imam Safei, M.Pd, berkenan muncul dan memdiberikan aba-aba pada kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Peskoran Kurikulum 2013 PAI SMP di Batam City Hotel. Dalam arahannya, dia menyampaikan bahwa guru agama dituntut tidak hanya bisa memahami dan menghayati anutan agama Islam secara baik dan benar, namun juga menanamkan skor-skor luhur anutan agama Islam sebagai landasan moral, adab, dan etika mulia dalam kerangka pembentukan sikap dan watak, serta sikap akhlakul karimah penerima didik melalui banyak sekali seni administrasi dan model pembelajaran yang dikembangkan serta pola keteladanan (uswah hasanah) dalam kehidupan sehari-hari. Oleh alasannya itu, guru agama diperlukan tidak hanya bisa melakukan transfer of knowledge, namun sanggup pula melakukan transfer of values baik di sekolah maupun di masyarakat.
"Guru agama tidak hanya konsentrasi menciptakan penerima didik paham teori keberagamaan, ludang keringh dari itu, yaitu penerima didik bisa memahami skor-skor moral yang terkandung dalam praktek keagamaan. Misalnya kewajiban salat, di situ tidak hanya melaksanakan perintah semata, tetapi terkandung skor moral di balik pesan keagamaan itu," tegas Direktur pada Kamis, (24/11/2016).
Ludang keringh lanjut, Imam menegaskan kepada para peserta, bahwa kiprah seorang guru agama yakni sangat berat dan mulia. Jika penerima didiknya mempunyai prestasi bagus, jasa guru PAI tidak dilihat, tetapi di sisi lain, jikalau anak didiknya berperilaku menyimpang, maka guru PAI-lah yang disalahkan, dianggap tidak bisa menyebabkan insan yang diberiman, bertakwa, berakhlak sosial baik, dan mempunyai pengetahuan. Mengajar yang hanya dengan alokasi waktu 3 jam, menurutnya lagi, tentu saja tidak akan menciptakan penerima didik menjadi pandai, tetapi paling tidak guru sanggup memdiberikan wangsit dan stimulus kepada penerima didik untuk meningkatkan potensinya, memahami agama, dan mempunyai huruf yang baik.
"Intinya, guru harus sanggup memdiberikan warna, memdiberikan inspirasi, dan menghantarkan penerima didiknya menjadi orang yang pandai, sukses, bahagia, dan sebagainya. Guru harus bisa memdiberikan acsejukic outlook, wawasan aksejukik ke depan untuk membangkitkanghirah belajarnya sehingga maju dan pandai," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, mantan Kasubdit di Diktis juga memberikan aktivitas besarnya dalam kerangka meningkatkan PAI ke depan. Setidaknya ada tiga aktivitas unggulan yang akan menjadi konsentrasi garapannya pada 2017 mendatang. Adapun tiga aktivitas besar dimaksud adalah: (1) Pembinaan guru PAI di luar negeri, yaitu dengan mengirimkan guru-guru PAI untuk mengajar di sekolah-sekolah Kedubes RI di luar negeri; (2) Bina kawasan, yaitu dengan melakukan/memdiberikan training pendidikan agama Islam kepada TNI, Resimen Mahasiswa (Menwa), dan lainnya di daerah 3T (terluar, tertinggal, dan terdalam), selanjutnya diarahkan untuk melaksanakan pembinaan dan mendidik agama Islam terhadap belum dewasa di wilayah 3T tersebut; (3) Bukti prestasi, yaitu bulan bakti pengembangan pengabdian dan prestasi terhadapPAI.
"Dengan membuatkan ketiga aktivitas besar tersebut, diharapkan PAI akan menjadi ludang keringh berkelas dan dikenal kesannya prestasinya," pungkasnya.
Advertisement

Iklan Sidebar