Aliran Seni Lukis – Seni merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan insan dalam acara sehari-hari. Berbagai jenis seni memang ada banyak macam, dimana salah satu yang paling terkenal yakni pedoman seni lukis pada era masa kemudian dan modern. Seni lukis yakni teladan seni rupa murni yang mengutamakan kepada penikmatnya sebagai nilai keindahan atau estetika daripada fungsi untuk digunakan.
Para pelukis bisa menyatakan segala ekspresi dan karya yang ada pada diri dengan menujukan sebuah hasil yang mempunyai nilai keindahan luar biasa. Keindahan yang dimunculkan pada lukisan mempunyai makna tersendiri yang sanggup membuat rasa decak kagum. Karya dalam seni lukis merupakan salah satu jenis seni yang masih 2D dan dituangkan melalui kanvas, kertas, atau media lainnya dengan cat, pensil, dll.
Aliran Seni Lukis Realisme
Aliran Seni Lukis
Di dunia ini terdapat banyak sekali pedoman seni lukis yang sudah berada dalam jenis pedoman seni lukis yang mempunyai keindahannya masing-masing. Salah satu yang paling banyak dipakai yakni seni lukis pedoman dari Realisme. Corak yang ditunjukan dalam pedoman ini yakni menggambarkan sebuah hal yang positif dan memang benar adanya di dunia ini.
Biasanya dalam Realisme lebih menonjolkan hal menyerupai menampilkan sebuah objek dengan suasana dan latar yang mendukung supaya lebih nyata. Dalam realisme memang menampilkan hal yang paling utama yaitu latar dimana benar-benar dalam hukum yang memperlihatkan kehidupan keseharian biasanya. Untuk jenis lukisan pedoman ini memang lebih nilai estetika yang murni dan apa adanya tanpa embel-embel.
Aliran Seni Lukis Kubisme
Aliran Seni Lukis
Kubisme merupakan salah satu pedoman seni lukis yang cukup banyak tersebar dan cukup banyak pelukis dalam pedoman ini. Dalam artiannya sendiri yakni pedoman seni lukis yang mempunyai bentuk dan pola menyerupai bangkit ruang yang geometris menyerupai bangkit segitiga, lingkaran, tabung, kerucut, persegi, dan terutama kubus. Bentuk tadi yakni ciri khas yang membedakan pedoman ini dari pedoman lainnya.
Pelukis yang terkenal dalam memakai pedoman ini sebagai seni dalam melukisnya yaitu Paul Cezane, George Braque, Fajar Sidiq, dan paling terkenal Pablo Picasso. Untuk membedakan pedoman seni ini dari yang lain, anda bisa melihat sebuah lukisan itu apakah elemen utamanya berbentuk tiga dimensi atau bukan. Tampilan keseluruhan biasanya berbentuk kubus kecil yang tersusun secara rapi dan menarik.
Pada jenis kubisme, pedoman seni lukis satu ini mempunyai dua jenis yang cukup menentukan. Pertama yaitu kubisme jenis Sintetis yang dimana komposisi gambar ketika penciptaannya ditujukan paling fokus untuk melekatkan kebersamaan objek. Sementara yang kedua, Kubisme Analitis intinya untuk memecah dan menganalisis bentuk suatu objek menjadi bangkit menyerupai kubus dan bangkit lainnya.
Aliran Seni Lukis Surealisme
Aliran Seni Lukis
Salah satu pedoman seni dalam melukis yang mengutamakan kebebasan kreativitas sang pelukis yakni surealisme. Bebas disini pun bisa dibilang hingga melampaui batas budi dalam berkreativitas untuk melukiskan sebuah objek yang ada. Inti dari Surealisme yakni karya seni untuk melukis yang memperlihatkan segala ketidak laziman yang sanggup menembus batas budi dari penyuka karya seni lukis.
Walau cukup aneh, namun nyatanya tidak sedikit pelukis terkenal yang memakai pedoman seni lukis ini. Contohnya menyerupai Salvador Dali, Juan Miro, Max Ernst, dan masih banyak pelukis lainnya yang mempunyai karya terbaiknya. Kemunculan karya dari jenis Surealisme berasal dari sebuah karya sastra yang menjadi sebuah seni dalam bentuk rupa lukis ketika tahun 1924.
Aliran Seni Lukis Ekspresionisme
Aliran Seni Lukis
Ada juga dalam pedoman seni dalam melukis yang disebut ekspresionisme. Aliran Ekspresionisme sendiri merupakan seni yang keluar berasal dari dalam diri sang pelukis tersebut, karya ini bukan dari peniruan yang biasanya dari alam asri dan karenanya dilukiskan. Dalam melaksanakan teknik seni lukis satu ini, hukum yang resmi dalam melaksanakan pelukisannya akan dihiraukan dan mengutamakan sebuah ekspresi murni.
Kemunculan awal dari pedoman ini yakni dari kota-kota yang tersebar di negara Jerman pada dahulunya. Ekspresi ini yakni sebagai tanggapan wacana hubungan antara insan pada ketika itu yang semakin keruh dan bermusuhan. Hal ini memicu tokoh menyerupai Vincent Van Gogh, James Ensor, dan Edvard Munch untuk menggagas munculnya pedoman ini dalam seni lukis pada masa itu.
Persebaran pedoman ekspresionisme berlangsung dari tahun 1905 hingga 1920 dan karenanya menyebar mula-mula dari eropa hingga seluruh dunia. Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas utama dalam seni rupa pedoman ini. Seperti mementingkan sebuah ekspresi seseorang atau seniman sendiri, mengutamakan keorisinilan seni yang sesungguhnya, teknik menggambar yang naïf dengan komposisi warna terbaik,dll.
Aliran Seni Lukis Abstraksionisme
Aliran Seni Lukis
Dalam melukis, bila tidak mendapat banyak ide, tentunya pedoman seni abnormal yakni yang paling banyak digunakan. Aliran ini yakni salah satu jenis kesenian yang tidak menggambarkan apapun mengenai objek dunia nyata, namun memakai banyak sekali warna dan bentuk dalam cara yang non-representasionl. Awalnya seni lukis ini hanya sebagai cara mendeskripsi seni menyerupai kubisme.
Hal yang terutama dalam pedoman seni abnormal yakni penyusunan unsur-unsur visual supaya sedemikian rupa. Ini berguna untuk supaya lukisan sanggup memberikan sebuah pesan, makna, dan sebuah kesan tertentu. Tentunya hal ini yakni salah satu cara yang dipakai pelukis untuk memberikan sebuah simbol dan karakter tertentu kepada para penikmat seni lukis.
Pada lukisan beraliran abstrak, unsur-unsur dalam gambar menyerupai garis, tekstur, dan komposisi gambar harus membuat keharmonisan yang didukung dengan tunjangan warna. Penafsiran yang ada pun juga tergantung pada masing-masing penikmat lukisan tersebut. Walau abstrak, dalam seni ini tetap harus mengutamakan supaya sanggup mengungkapkan perasaan dengan ukiran garis yang ada di gambar.
Aliran Seni Lukis Romantisme
Aliran Seni Lukis
Umur dalam pedoman seni lukis yang salah satu paling bau tanah yakni pedoman romantis yang sudah ada semenjak periode 18. Pada pedoman seni lukis ini, hal yang paling utama yakni konsep dalam penitikberatan pada rasa akan emosi para penikmat. Penekanan disini bisa dinikmati oleh rasa yang dimiliki semua insan dan pelukis itu sendiri. Perancis yakni negara asal terciptanya seni lukis romantisme yang menakjubkan.
Penyajian utama dalam seni lukis romantisme sendiri menyerupai nilai fantastis, keindahan, Nampak nyata, dan irrasional. Tujuan utama yang disajikan yaitu menyerupai mengisahkan sebuah cerita romantis dan yang mempunyai nilai drama yang tinggi. Pelukis terkenal yang memakai pedoman ini yakni Raden Saleh, Gerriwult, dan Theobore yang cukup terkenal semenjak usang hingga ketika ini.
Penikmat pedoman romatisme, pastinya akan mendapat kesan yang indah dan luar biasa pada bentuk lukisan yang ada. Hal ini memang dijunjung tinggi oleh para seniman yang memakai pedoman romantisme supaya membawa sang penikmat mendapat kesan yang tinggi dan luar biasa. Kisah yang paling sering tentunya bila membuktikan bencana cerita cinta yang berakhir dramatis dan tidak sesuai.
Aliran Seni Lukis Impresionisme
Aliran Seni Lukis
Salah satu penggemar pedoman seni lukis yang tidak positif atau fiksi, pedoman impresionisme merupakan pedoman yang tidak asing. Tujuan utama pada seni lukis ini yakni mengusung wacana ketepatan warna untuk pencahayaan objek dengan dilukis sesuai teori yang ada dengan sapuan kuas kecil yang berwarna. Pengerjaan lukisan dengan pedoman ini terkesan cepat dan mengorbankan bentuk yang ada pada gambar.
Impresionisme lahir dan berawal dari negara prancis menyerupai pedoman romantisme dan tokoh utamanya yakni Claude monet. Awalnya ada sebuah kelompok yang melaksanakan inisiatif bagi pelukis yang tidak sanggup menampilkan karyanya di bazar seni. Aliran ini sebetulnya yakni upaya dalam memerangi fotografi yang akan menyerang pada ketika itu.
Pemberian nama pada “Impresionisme” berawal dari hasil lukisan buatan dari Claude monet yang diambil dari judulnya berjulukan “Impression, Sunrise”. Adanya pedoman seni ini mengakibatkan sebuah hal yang gres dalam dunia seni lukis pada waktu itu di tahun 1870 hingga 1880. Sehingga seni lukis kembali meningkat dan setara dengan kemampuan teknik fotografi pada ketika itu.
Aliran Seni Lukis Fauvisme
Aliran Seni Lukis
Fauvisme merupakan salah satu jenis pedoman seni lukis yang memang kurang terkenal sebab rentang waktu yang pendek. Pada seni lukis, pedoman ini terbilang masih tidak usang mengisi jenis pedoman seni lukis dalam era modern. Inti dari pedoman fauvisme yakni menghargai dari banyak sekali jenis dan macam ekspresi dalam menangkap segala suasana yang ingin dilukis sang seniman.
Tokoh yang mengalami pedoman seni ini yakni Paul Gauguin, Vincent Van Gogh, Cezanne, dan Gustave moreau. Adanya fauvisme merupakan sebuah perjuangan dalam menyempurnakan pedoman seni impresionisme supaya lebih menarik dan terdapat pengembangan. Walau begitu, dalam fauvisme masih mengutamakan segala tekstur, warna, dan garis tidak teratur.
Aliran Seni Lukis Pointilisme
Aliran Seni Lukis
Aliran Pointilisme dalam seni rupa lukis yakni pedoman yang menggambarkan sebuah objek dengan titik sebagai pola utama. Biasanya pada pedoman ini, selain titik bisa juga berupa bentuk sapuan kuas untuk membuat sebuah gambar. Konsep yang terdapat pada bentuk titik di kanvas juga bukan lah sembarang, sehingga akan dibentuk sedemikian rupa dan membuat warna yang dipakai bisa membaur dengan pola.
Untuk pedoman pointilisme, cukup banyak terdapat pelukis terkenal yang memakai gaya ini untuk membuat lukisan terbaik. Sebut saja menyerupai pelukis Georges Seurat, Vincent Van Gogh, Keo Budi Harijanto, dll. Ketika anda melihat lukisan berjenis pedoman pointilisme dari dekat, maka anda bisa melihat warna yang cerah dari titik serta kombinasi warna titik yang lebih menarik.
Aliran Seni Lukis Naturalisme
Aliran Seni Lukis
Alam merupakan salah satu sumber ilham yang membuat dalam seni rupa mempunyai jenis yang berjulukan pedoman naturalisme. Artinya, naturalisme yakni pedoman yang mengutamakan ketepatan dan kemiripan dengan objek yang akan dilukis supaya terlihat natural menyerupai alam dan senyata mungkin. Keindahan alam sekitar kawasan tinggal biasanya menjadi rujukan pembuatan lukisan beraliran ini.
Seniman berjulukan John Constable merupakan orang yang kuat dalam membuat membuat pedoman naturalisme membaur dengan alam. Bagi membedakan naturalisme dengan realisme yakni sifat keharusan yang dilakukan naturalism supaya sesuai dengan keadaan yang ada. Pada pedoman realisme tidak harus selalu mengikuti dan mengutamakan wacana kemiripan dengan objek yang menjadi referensinya.
Pelukis yang cukup terkenal dalam pedoman ini ada cukup banyak, menyerupai Raden Saleh, Basuki Abdullah, Trubus, dll. Hasil karya dari jenis lukisan naturalisme mempunyai teknik dalam tunjangan gradasi warna yang cukup baik dan bagus untuk dinikmati. Segala susunan dalam tekstur warna, pewarnaan dalam gelap dan terang memang cukup utama dan membuat hal ini menjadi hal yang cukup diperhatikan.
Aliran Seni Lukis Futurisme
Aliran Seni Lukis
Kata futurisme juga ada dalam jenis pedoman seni lukis pada ketika ini. Pada pedoman futurisme, mengimbangi segala hal yang bersifat cepat dan dinamis yakni komponen yang utama. Hal ini memicu dengan pembuatan lukisan yang sanggup terlihat bergerak dan tampak nyata. Penekanan dalam membuat lukisan dengan pedoman futuristme yakni keindahan pada gerak, garis, warna yang membuatnya lebih statis.
Lalu, inti utama pada pedoman lukis ini yakni membuat anda sanggup menangkap tentang unsur gerak dan kecepatan yang ada pada gambar. Terkadang, unsur typografi diberikan ke dalam lukisan untuk menambahkan unsur-unsur yang menonjolkan ekspresi pada gambar. Untuk memahami gambar pada unsur ini, anda diharuskan memahami dan melihat gambar dari banyak sekali sudut.
Aliran Seni Lukis Klasikisme
Aliran Seni Lukis
Bagi penggemar berat lukisan seni yang mengandung gambar yang menampilkan pada masa perang, maka lukisan tersebut termasuk kategori pedoman klasikisme. Intinya pedoman ini mengacu dengan sejarah yang ada pada masa lampau dengan banyak sekali kebudayaan dan keadaan yang ada. Kemunculan pedoman klasikisme yakni sekitar 3000 SM hingga periode 17 atau 18 di cuilan eropa.
Mutu yang ditampilkan pada lukisan gaya ini memang mempunyai nilai yang tinggi dan arsitektur yang ditonjolkan terbilang indah. Seniman yang memakai gaya ini yakni Leonardo Da Vinci, Michel Angelo, Jan Ingles, dll. Gaya utama yang menjadi ciri yakni penggambarannya yang berisi lingkungan pada istana dan dilebih-lebihkan dari aslinya.
Biasanya untuk sarana pendidikan yang ada pada modern yang dilakukan pada sebuah universitas atau sekolah memakai lukisan beraliran ini. Dalam mempelajari cara menggambar raut wajah seseorang senyata mungkin adalh hal yang ada di pedoman klasikisme. Pemberian warna yang ada pada lukisan terkesan memperlihatkan sifat yang higienis dan statis dengan keadaan.
Aliran Seni Lukis Konstruktivisme
Aliran Seni Lukis
Penggemar seni lukis tentunya tidak asing dengan jenis lukisan yang mempresentasikan sebuah kawasan dalam bangunan. Konstruktivisme mulai ada semenjak tahun 1913 yang didasari oleh pemahat dari Rusia berjulukan Vladimir Tatlin. Konsep dalam pedoman ini yakni sebuah demam isu yang terdapat dalam bidang lukis, pahat, dan seni lainnya dalam seni rupa terapan.
Hal yang utama pada konsep seni lukis ini yakni objek yang akan dilukis yakni sebuah bangunan atau latar dari sudut sekitar bangunan. Awalnya sebab terlahir pada tahun awal periode 20 maka masih menggambarkan segala objek bangunan yang berkonsep kuno dan terkesan klasik pada ketika itu. Namun, ketika ini gaya ini paling cocok untuk melukiskan bangunan dengan konsep modern.
Aliran Seni Lukis Dadaisme
Aliran Seni Lukis
Penggemar karya lukis yang cukup menantang, maka Aliran Dadaisme yakni balasan dari impian anda penikmat seni. Aliran dadaisme menyajikan karya yang tentunya artistik dari sebuah bentuk yang cenderung menyeramkan, mempunyai daya magis, mengerikan,dan pastinya tetap mengesankan.
Untuk ciri utamanya, seni ini menampilkan sebuah delusi atau ketidak adaan ilusi. Pada lukisan selalu didominasi dengan 3 warna yaitu hitam, merah, dan hijau yang selalu tajam dan kontras dalam tunjangan warnanya. Selain itu, biasanya lukisan yang ada juga membuktikan wacana hal yang keras, sarat kritik, dan anti dengan perasaan manusia.
Aliran Seni Lukis Popular Art
Aliran Seni Lukis
Popular Art atau Pop Art yakni salah satu pedoman yang menggambarkan hal terutama budaya yang berkaitan erat dengan hiburan, komersial, dan segala hal yang bersifat non formal. Ini sebab merupakan sebuah gerakan yang memalsukan metode, tema, gaya dari budaya yang berkembang populer. Namun, selain budaya bisa juga dari media massa yang ada yaitu karya fiksi ilmia, komik hiburan,dan iklan.
Penerapan dalam jenis teknik serta tema yang diambil dari kebudayaan dalam masa-masa populernya. Untuk tunjangan warna dalam lukisan, biasanya memakai banyak sekali macam warna yang membuat mata tertarik dan warna yang cenderung kontras dengan keadaan. Saat ini tidak hanya lukisan, namun juga banyak sekali jenis barang yang dipakai sudah memakai pop art supaya nilai barang lebih menarik.
Aliran Seni Lukis Optik
Aliran Seni Lukis
Aliran seni juga sanggup dipengaruhi dengan ilmu pengetahuan menyerupai fisika, anatomi, dan hal wacana warna. Intinya yakni pembuatan dari lukisan yang membuat mata mendapat sebuah delusi yang sanggup menipu pandangan mata. Ini bisa terjadi sebab adanya interaksi antara delusi dengan menyertakan pemahaman serta sudut pandang penglihatan.
Sifat dari seni lukis ini yakni abnormal dan warna yang dipakai yakni hitam dan putih sebagai yang paling dominan. Ketika anda melihat lukisan tersebut, maka mata anda akan mendapati rasa sebuah pergerakan, getaran, dan menampakan pola tertentu. Namun, segala lukisan ini niscaya berupa hal yang geometris dan dipilih supaya mendapat hal bagi para penikmat supaya lebih baik.
Aliran Seni Lukis Primitivisme
Aliran Seni Lukis
Dari primitivisme maka benar, pedoman seni lukis ini yakni yang gaya utamanya menggambarkan pola dari dinding yang ada pada goa masa lampau. Sesungguhnya seni ini sudah berkembang semenjak dahulu kala dari zaman prasejarah yang sudah ada. Pastinya seni lukis ini merupakan yang berumur paling bau tanah dari jenis pedoman seni lukis lainnya sebab sudah berada semenjak insan belum mengenal adanya karakter tulisan.
Jenis lukisan yang memakai pedoman ini yakni dibentuk dengan impulsif atau secara pribadi tanpa adanya persiapan. Selain desain lukisan, alat yang dipakai untuk menggambar pun juga rata-rata paling sederhana. Segala bentuk dalam lukisan pun juga paling sederhana dan hanya menggambarkan hal yang pokok dalam objek penggambaran.
Pemaknaan dalam seni lukis primitivisme pada zaman dahulu, biasanya sebagai alat untuk melaksanakan penyembahan sehingga cukup sakral. Bisa dilihat pada lukisan di goa pada zaman dahulu, banyak ditemukan banyak sekali macam bentuk citra dewa-dewa penyembahan ketika itu. Hal ini juga terkadang membuat nilai keindahan yang ada pada lukisan menjadi berkurang dari jenis pedoman lainnya.
Aliran Seni Lukis Gotik
Aliran Seni Lukis
Gotik merupakan pedoman seni lukis yang ciri khasnya dengan menggambarkan sebuah objek gambar dengan garis yang tebal. Selain harus tebal, bentuk gambar terkesan harus ramping supaya memperlihatkan sebuah ketegasan sesuatu bergantung dari warna untuk objek. Aliran ini pertama kali muncul semenjak periode ke 12, ketika itu berasal dari Perancis dan tepatnya di sebuah gereja masa itu.
Hal ini sesuatu yang didasari dan dibangun oleh seseorang berjulukan Abbot Sugger. Persebaran yang terjadi pada pedoman ini cenderung cepat dan menjadi pilihan akan pembuatan dari banyak sekali seni lainnya. Penerapannya menyerupai pada pembuatan sebuah patung, lukisan pribadi, dan pembuatan sebuah monumen. Masa modern ini, pada bentuk beling patri, lukisan panel, dll. masih memakai gaya ini.
Aliran Seni Lukis Pittura Metafisika
Aliran Seni Lukis
Metafisika merupakan sebuah hal yang berafiliasi wacana visual dimana dalam dunia terdapat yang terlihat (kasat mata) dan hanya bisa ditangkap oleh insan tertentu(metafisika). Ini yakni pedoman seni lukis yang digagas oleh Chirico pada tahun 1911 dengan konsep yang kental dengan metafisika tersebut pada pembuatan lukisan yang ia buat.
Salah satu lukisan terkenal dari Chirico yakni yang berjudul “Gare Montparnasse”. Gambar ini mempersentasikan sebuah bentuk jalur yang menuju satu titik pada cakrawala. Ide dan permainan dari kata perspektif yakni hal yang mendasari dari pembuatan karya seni ini, sehingga banyak penikmat seni yang karenanya menjadi bingung. Kadang, banyak jenis lukisan pedoman ini yang memperlihatkan kesan sepi.
Aliran Seni Lukis Kontemporer
Aliran Seni Lukis
Aliran lukis kontemporer bisa juga diartikan dengan post modern atau posmo yang membuat jenis pedoman lukisan ini tidak terikat dengan perkembangan jaman yang ada. Hal ini yang membuat pedoman ini cukup luwes dan tidak terpaku dengan adanya hukum yang harus ada pada sebuah pedoman seni. Kontemporer mulai berkembang luas semenjak perang dunia kedua dan di Indonesia tersebar tahun 1970-an.
Namun, ada juga beberapa ciri yang dimiliki dari kontemporer. Ciri yang pertama yakni penggambaran yang dilakukan pada sebuah objek biasanya berupa wacana refleksi situasi dan waktu yang tematik. Selain tadi, ciri kedua yakni mengenai objek yang dilukis merupakan jenis objek yang dinamis, bebas, mencolok, dan yang paling terang yakni mencolok pada impian penikmat.
Lukisan Terkenal di Dunia
Aliran Seni Lukis
Setelah anda mengetahui segala jenis pedoman seni lukis yang ada, maka hal yang perlu anda ketahui yakni beberapa lukisan yang paling terkenal di dunia. Tentunya hasil lukisan ini patut diapresiasi untuk siapapun yang menyukai seni rupa ini. Segala emosi, ide, dan tenaga tentunya mempresentasikan suatu hal yang terbilang menarik untuk dinikmati oleh penikmat seni dari sang seniman.
Berikut ini yakni beberapa lukisan yang terkenal :
1. Mona Lisa
Siapa yang tidak tahu ketenaran dari lukisan ini? Pastinya hampir seluruh orang di dunia ini mengetahui karya dari Leonardo Da Vinci yang melukiskan seorang perempuan cantik. Lukisan ini paling terkenal dan dibentuk pada periode ke 16 pada ketika itu. Tatapan mona lisa dengan senyuman yang khas merupakan sebuah misteri yang membuat para penikmat seni begitu ingin tau dengan siapa perempuan dalam lukisan.
2. Cafe Terrace at Night
Penggemar lukisan dari karya Vincent Van Gogh tentunya tidak asing dengan lukisan ini. Latar dari lukisan ini tentunya di sebuah cafe yang ada pada jaman tahun 1888 di negara belanda. Pada lukisan ini, terdapat beberapa orang yang sedang santai dan menikmati minuman menyerupai kopi dengan diterangi cahaya lampu. Selain itu, penambahan langit dengan berwarna biru dengan bintang ada pada lukisan.
3. The Dream
Pablo Picasso yakni salah satu seniman yang cukup aktif dan memperlihatkan banyak karya terkenal salah satunya “The Dream”. Aliran kubisme yang menjadi ciri khasnya menjadi sentra perhatian, dimana Picasso membentuk gambar dengan perempuan berusia 24 tahun yang sedang nyaman tertidur di sofanya. Gambar ini mengandung unsur bangkit segitiga, kubus, segiempat, kerucut, dll.
4. Corner of The Garden at Montgreon
Salah satu seniman yang cukup tersohor di dunia yakni Claude Monet. Lukisan klasik yang berasal dari tangannya ini dibentuk pada tahun 1877. Hal yang utama pada lukisan yakni alamnya yang dimana menggambarkan sebuah alam, pohon, dan air mengalir dengan nyatanya. Yang membuat lukisan ini terkenal yakni sebab tampak asri dan positif yang terlihat pada gambar.
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih