Peninggalan kerajaan Mataram Kuno – Selamat tiba di portal hidupsimpel, berguru tanpa ribet dan simpel. Ya, kali ini kita akan membahas perihal peninggalan kerajaan Mataram Kuno beserta sejarahnya. Tak nanggung-nanggung, di sini kita akan membahas 21 peninggalan kerajaan Mataram Kuno.
Baiklah, tanpa basa bau berikut ini ialah informasinya perihal peninggalan kerajaan mataram kuno
daftar isi
Sejarah Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram kuno ialah kerajaan hindu budha di Indonesia yang didirikan tepatnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain disebut sebagai kerajaan Mataram kuno, orang-orang menyebutnya kerajaan medang. Selama berdirinya kerajaan ini, ada 3 dinasti yang memegang kekuasaanya yaitu dinasti Sanjaya, Syailendra, dan Isana.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Dinasti Sanjaya dan dinasti Syailendra ialah dinasti yang paling banyak menyumbangkan banyak sekali peninggalan kerajaan Mataram Kuno menyerupai prasasti dan candi. Kita akan membagi peninggalan kerajaan mataram kuno tersebut menjadi 2, yaitu candi dan prasasti, berikut penjelasannya
Candi Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
1. Candi Sewu
Candi sewu sendiri merupakan candi terbesar kedua di Jawa tengah sesudah candi Borobudur yang bercorak budha yang mana kerajaan Mataram kuno membangunnya sekitar di masa 8 Masehi. Lokasinya berada di desa Bugisan, kecamatan Prambanan, kabupaten klaten, Jawa tengah.
Ternyata candi ini letaknya sangat bersahabat dengan candi Prambanan yang jarak kedua candi tersebut hanya sekitar 800 Meter.
Selain itu candi Sewu lebih renta dari dua candi yang ada di jawa tengah (Candi Borobudur dan candi Prambanan). Hal yang unik dari candi Sewu adalah, namanya tidak sesuai dengan jumlah candi sebenarnya, yang manaJumlah orisinil candinya hanya sekitar 249 saja.
Bayangkan namanya sewu kalau diartikan ke bahasa Indonesia ialah seribu. Usut punya usut ternyata candi ini berasal dari kisah legenda Roro Jonggrang.
2. Candi Arjuna
Berbeda dengan candi Sewu yang bercorak budha, candi Arjuna sendiri ialah candi yang bercorak Hindu. Candi Arjuna dibangun pada masa 9 Masehi dan Letaknya candi ini berada di Dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia.
Selain candi Arjuna di daerah tersebut juga ada candi lainnya menyerupai Candi semar, Srikandi, Puntadewa, dan candi Sembadra. Kalau dilihat dari namanya tersebut berarti masyarakat menamakannya dengan nama tokoh yang ada di pewayangan.
3. Candi Bima
Candi bima ini juga terletak di daerah Dataran Tinggi Dieng tepatnya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Dibangun pada masa sekitar 7 hingga masa ke 13 Masehi. Candi ini bercorak Hindu, makanya desainnya pada umumnya terdapat kesamaan dengan candi yang ada di negara India.
Karakteristik dari candi Bima ialah atapnya hampir sama dengan shikara dan bermodelkan mangkok yang di telungkupkan. dan di di pecahan atas terdapat arca Kudu.
Pada zaman dahulu candi ini dipakai untuk upacara Pradaksina.
4. Candi Borobudur
Inilah candi Terbesar dan populer di dunia yang termasuk dari 7 keajaiban dunia versi UNESCO. Candi ini ialah candi yang bercorak budha yang letaknya ada di kota Magelang, Jawa tengah.
Pembuatannya sendiri dilakukan di masa dinasti Syailendra oleh pemeluk Budha sekitar tahun 800-an atau masa 8 Masehi.
Asal mula Borobudur sendiri gres dinamai ketika Sir Thomas Raflles menyebutnya di salah satu karya bukunya yang berjudul “Sejarah Pulau Jawa”. Dalam bukunya tersebut Sir Thomas Raffles menamai Borobudur sebab mengacu pada tempat lokasi terdekat dengannya, yaitu desa Bore dan Budur dari kata Bhudhara yang berarti gunung.
Candi Borobudur letaknya juga berdekatan dengan candi populer lainnya yaitu candi Mendut dan Candi Pawon.
5. Candi Mendut
Selain candi Borobudur, Candi mendut juga termasuk candi yang bercorak Budha. Letaknya sama dengan candi Borobudur yaitu daerah Magelang, Jawa Tengah. Candi Mendut tersebut dibentuk pada tahun 800-an Masehi ketika dinasti Syailendra berkuasa tepatnya dibawah kekuasaannya Raja Indra.
Di sekitar dindingnya terdapat banyak sekali jenis relief diantaranya ialah Brahmana, Hewan Angsa dan Kura-kura, Dharmabuddhi dan Dustabuddhi, dan 2 burung betet.
6. Candi Pawon
Candi lainnya yang juga letaknya berdekatan dengan candi Borobudur dan Candi Mendut ialah candi Pawon. Sayangnya sejarah akan candi Pawon ini masih simpang siur dan tidak jelas. Menurut beberapa para peneliti kata Pawon sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti dapur atau juga sanggup tempat perabuan.
Selain itu juga di dalamnya candi tersebut tidak ada arca, kemungkinan bertambah sulit lagi untuk menelitinya.
7. Candi Puntadewa
Candi ini satu daerah dengan candi Arjuna dan candi lainnya yang dinamakan di pewayangan. Pada zaman dahulu candi ini dipakai untuk tempat pemujaan yang kuasa Siwa, tak salah jikalau coraknya berasal dari India.
Dalam sejarahnya candi ini juga tidak terang asal-usulnya, namun menurut penelitian candi ini sudah berusia lebih dari 1000 tahun. Sebenarnya candi ini tidak terlalu besar amat, hanya saja ia lebih menjulang ke atas.
8. Candi Semar
Candi ini juga berada dalam satu daerah dengan candi nama pewayangan lainnya menyerupai candi Arjuna tepatnya di Dataran Tinggi Dieng. Candi ini termasuk juga candi Hindu Syiwa yang dibentuk oleh kerajaan Mataram kuno. Menariknya ialah candi ini berhadapan eksklusif dengan candi Arjuna.
Keunikan lainnya ialah candi ini yang paling pendek dan kecil, ukuran candinya saja 3,5 m dan 7 m dengan atap yang berbentuk limas. Kegunaan dari candi ini ialah sebagai tempat penyimpanan peralatan senjata dan pemujaan.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
1. Prasasti Sojomerto
Prasasti ini merupakan peninggalan dari dinasti Syailendra yang berada di kota Batang, Jawa Tengah. Di prasasti sojomerto sendiri terdapat goresan pena yang memakai bahasa Melayu kuno dengan huruf bahasa Kawi.
Prasasti ini menurut penelitian dibentuk pada selesai masa 7 atau awal dari masa ke 8.
Prasasti Sojomerto dibentuk pada ketika kerajaan Mataram kuno masih beragama Hindu Siwa. Di dalam prasasti tersebut terdapat nama-nama keluarga dari raja-raja dinasti Syailendra terkhusus raja Dapunta Selendra yang mempunyai ayah dan ibu berjulukan Santanu dan Sampula.
2. Prasasti Kalasan
Prasasti kalasan merupakan prasasti peninggalan dari dinasti Sanjaya Kerajaan Mataram Kuno yang dibentuk pada tahun 778 Masehi. Prasasti ini terdapat di daerah Sleman Jogjakarta. di Prasasti tersebut isinya memakai bahasa Sanskerta dengan huruf Pranagari (huruf yang berasal dari India Utara)
Di dalam prasasti Kalasan berisi perihal keberhasilan Guru Sang Raja dalam merayu Kariyana Panangkara atas undangan keluarga dinasti Syailendra supaya bersedia mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara. Selain itu isinya juga terdapat perihal derma hadiah desa Kalasan sebagai tempat biara bagi para biarawan sebagai tempat suci bagi mereka (Candi Kalasan).
3. Prasasti Kelurak
Prasasti ini dibentuk pada tahun 782 Masehi dan terdapat di daerah bersahabat Candi Lumbung, Prambanan, Jawa Tengah. Prasasti tersebut isinya ditulid dengan memakai Bahasa Sanksekerta dengan huruf Pranagari.
Di dalam prasasti itu terdapat info perihal dibuatkannya candi Sewu atas perintah raja Indra yang mana raja Indra ialah raja yang berkuasa pada ketika itu.
4. Prasasti Ratu Boko
Merupakan prasasti yang ditemukan di daerah Baka, yang mana isinya ialah peperangan saudara antara Balaputra Dewa dengan Rakai Pikatan yang mana Balaputra Dewa kalah dalam peperangan tersebut. Berdasarkan penelitian, prasasti ini dibentuk pada tahun 856 Masehi
5. Prasasti Nalanda
Prasasti milik Kerajaan Mataram kuno yang mana berisi perihal Balaputra Dewa dan asal-usulnya yang mana ia ialah cucu Raja Indra dan merupakan putra dari Raja Samarottungga. Berdasarkan penelitian, prasasti ini dibentuk pada tahun 860 Masehi
6.Prasasti Canggal
Prasasti Canggal ialah prasasti peninggalan dari dinasti Terakhir mataram yaitu Sanjaya yang berisi perihal pembuatan lingga di desa Kunjarakunja. prasasti ini dibentuk pada tahun 732 Masehi ini tulisannya memakai bahasa Sanskerta dan memakai huruf Pallawa.
7. Prasasti Mantyasih
Prasasti ini berasal dari dinasti Sanjaya yang didapatkan di daerah Matesh, Magelang utara, Jawa Tengah. Prasasti ini dipakai sebagai bukti sah raja Balitung sebagai Raja.
Selain itu isi dari prasasti ini ialah penetapan bebas pajak bagi daerah-daerah tertentu. Dan terakhir dijelaskan perihal adanya keberadaan gunung Sumbing dan Sindoro.
8. Prasasti Wanua Tengah III
Prasasti yang terakhir dari peninggalan kerajaan Mataram Kuno ialah prasasti Wanua Tengah. Prasasti ini dibentuk pada tahun 908 Masehi tepatnya di daerah Gandulan, Kaloran. Dalam isi prasasti kerajaan mataram kuno tersebut disebutkan semua nama-nama raja raja mataram kuno sehingga keberadaannya sangat penting bagi penelitian selanjutnya.
Nama Raja raja kerajaan Mataram Kuno
Berikut ialah daftar lengkap nama raja raja Mataram kuno yang pernah berkuasa
- Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram kuno.
- Rakai Panangkaran.
- Rakai Panunggalan.
- Rakai Warak.
- Rakai Garung.
- Rakai Pikatan.
- Rakai Kayuwangi.
- Rakai Watuhumalang.
- Rakai Watukura Dyah Balitung.
- Mpu Daksa.
- Rakai Layang Dyah Tulodong.
- Rakai Sumba Dyah Wawa.
- Mpu Sindok.
- Sri Lokapala.
- Makuthawangsawardhana.
- Dharmawangsa Teguh
Demikianlah beberapa info perihal peninggalan kerajaan Mataram kuno di Indonesia, beserta sejarah kerajaan mataram kuno, isi prasasti kerajaan mataram kuno dan nama raja raja kerajaan mataram kuno semoga sanggup membantu, terima kasih.
Related Search
sejarah kerajaan mataram kuno
isi prasasti peninggalan kerajaan mataram kuno
raja raja mataram kuno