Motif Dayak – Motif dayak intinya merupakan kombinasi antara suatu pola dasar yang mempunyai makna masing-masing, kemudian di kreasikan dalam aneka macam perpaduan beberapa motif dasar sehingga menjadi satu kesatuan dengan rangkaian makna yang berarti.
500px.com
Sebenarnya motif dayak mempunyai ciri khas yang hampir sama di seluruh wilayah Kalimantan. Baik itu Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.
Motif burung enggang yaitu motif yang sering dipakai dalam kegiatan seni suku dayak. Motif ini juga merupakan ciri-ciri pembeda dari kesenian lainnya yang ada di Indonesia. Motif burung enggang sanggup kombinasikan dengan motif naga dan sulur atau akar-akaran.
Burung enggang dan naga merupakan simbol penguasa alam. Mahatala atau Pohotara yaitu penguasa alam atas yang disimbolkan sebagai burung enggang gading.
Menurut kepercayaan suku dayak, Mahatala atau Pohotara ini merupakan jelmaan dari panglima burung yang tiba pada ketika peperangan. Oleh lantaran itu simbol ini yaitu simbol yang paling lebih banyak didominasi dalam gesekan dan motif suku dayak.
Sedangkan motif naga banyak dipakai dalam citra seni suku dayak. Menurut masyarakat adat, naga yang dikenal dengan nama Jata atau Juata dianggap sebagai simbol penguasa alam bawah.
Motif lainnya yaitu motif anjing yang biasa di ukirkan pada lukisan wacana pengenalan kehidupan masyarakat suku dayak. Dalam dongeng rakyat suku dayak, anjing yaitu binatang jelmaan yang kuasa yang di usir dari kayangan dan diturunkan ke bumi untuk menjaga manusia.
Motif ini sanggup dilihat pada motif pohon kehidupan masyarakat suku dayak. Pada dasarnya suku dayak menciptakan motif anjing sebagai rasa syukur atau terimakasih kepada para binatang peliharaan mereka yang selalu menjaga dan menemani mereka pada ketika berburu serta selalu setia kepada pemiliknya.
Batik Dayak
Tidak hanya kaya akan kebudayaan dan moral istiadatnya. Suku dayak juga mempunyai salah satu kreasi khas masyarakatnya, yaitu batik dayak. Batik khas dayak ini banyak dijadikan oleh-oleh oleh para wisatawan yang berkunjung ke suku dayak.
Batik dayak mempunyai motif yang sangat khas yang tidak terdapat pada jenis batik lainnya yang ada di Indonesia. Seiring dengan perkembangannya, batik khas suku dayak juga turut mengikuti perkembangan zaman modern.
Hal ini terlihat dari pemilihan motif dan warna kain batik yang semakin bervariasi dan modern. Perubahan motif dan warna ini tentu menjadi salah satu cara untuk mengikuti perkembangan tren terbaru. Dimana hal ini menjadi kunci utama untuk mengakibatkan batik dayak tetap bertahan hingga pada ketika ini.
Apalagi seiring dengan masuknya era digital maka eksistensi batik pun semakin kian diakui di kalangan masyarakat Indonesia dan bahkan hingga ke Mancanegara. Hal ini membuktikan walaupun masih sangat tradisional, tetapi dengan melaksanakan pembiasaan dengan tren masa kini, maka tradisi tersebut akan tetap masih hidup bahkan di era yang serba modern menyerupai ini.
Motif Batik Dayak Kalimantan Barat
Batik dayak yang khas dengan Kalimantan Barat merupakan batik pontianak. Motif batik Kalimantan Barat dipengaruhi oleh corak etnis Melayu. Dimana etnis ini sangat kental dengan unsur meriah dan warna cerah..
Corak yang banyak ditemukan pada motif dayak Kalimantan Barat ini biasanya merupakan pola ikan arwana dan pola bunga-bunga. Ada pula motif insang yang banyak ditemukan di kain batik Kalimantan Barat untuk program pernikahan.
Motif Batik Dayak Kalimantan Tengah
Batik benang bintik yaitu batik khas dayak yang ada di kawasan Kalimantan Tengah. Motif batik ini merupakan batik yang berbahan dasar kain sutra, satin, atau sanggup juga memakai kain kantun.
Bahan kain yang banyak digemari oleh para wisatawan yaitu kain kantun, lantaran kain kantun lebih nyaman untuk dipakai dan tidak panas dibandingkan dengan kain yang lainnya.
Motif Batik Dayak Kalimantan Selatan
Batik khas Kalimantan Selatan dinamakan batik sasirangan. Untuk motif dayak yang dipakai pada batik ini sangat bervariasi. Seperti motif iris pundak, kembang kacang, bayam raja, bintang bahambur, daun jaruju, naga balimbur, turun dayang, dan sebagainya.
Motif Batik Dayak Kalimantan Timur
Ciri khas batik dayak Kalimantan Timur yaitu batik Shaho yang berbahan dasar kain sutra. Corak pada batik ini cenderung berbeda dengan corak batik dayak yang lainnya, dimana pada corak ini menggambarkan keindahan dan keberanian.
Baju Adat Dayak
Baju Adat Dayak : Ta’a dan Sapei Sapaq
Baju moral dayak pada umumnya lebih dikenal secara luas di kancah Nasional. Baju ini terdiri dari dua kelengkapan, yaitu baju Ta’a yang dipakai oleh perempuan dayak dan baju Sapei Sapaq yang dipakai oleh laki-laki dayak.
Dilihat dari materi pembuatan dan cara menggunakannya, kedua baju moral dayak ini sangatlah menggambarkan wacana kearifan dan kebijakan masyarakatnya dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada.
Baju Ta’a terdiri atas beberapa kelengkapan yaitu baju atasan yang berjulukan Sapei Inoq, rok sebatas lutut yang berjulukan Ta’a, atau ikat kepala yang dibentuk dari kain ataupun daun pandan dengan hiasan bulu burung, serta gelang yang terbuat dari pintalan benang sebagai penolak bala.
Baju atasan, bawahan , maupun epilog kepala yang dipakai semuanya dihiasi dengan uleng atau pernak-pernik motif khusus. Diantaranya yaitu motif burung enggang dan harimau untuk para bangsawan, serta motif tumbuhan untuk masyarakat biasa.
Adapun untuk baju Sapei Sapaq yang dikenakan oleh laki-laki bergotong-royong tidak mempunyai perbedaan yang mencolok dengan baju Ta’a. Baju Sapei Sapaq mempunyai motif yang sama dengan baju Ta’a.
Hanya saja bawahannya tentuk tidak berupa rok. Melainkan celana pendek yang berjulukan Abeq Kaboq. Selain itu, para laki-laki dayak juga mengenakan kelengkapan lain menyerupai senjata tradisional prisai dan mandau sebagai alat pinjaman diri.
Baju Adat Kutai : Baju Miskat
Selain Ta’a dan Sapei Sapaq khas suku dayak, Kalimantan Timur juga mempunyai pakaian moral lainnya khas suku kutai. Diantaranya yaitu baju miskat, baju sakai, baju kustim, baju rompi antakusuma, dan baju takwo.
Adapun dalam upacara pernikahan, sepasang mempelai laki-laki dan perempuan suku kutai pada umumnya memakai pakaian moral kustim. Baju kustim terdiri atas baju kurung dan bawahan, riasan sanggul dengan hiasan kembang goyang dan tali kuantan untuk mempelai wanita, serta setorong atau topi berbulu untuk mempelai pria.
Selain memakai baju kustm, pada prosesi bealis dalam upacara pernikahan, pengantin laki-laki dan perempuan kutai juga wajib memakai baju sakai. Untuk mempelai wanita, baju ini terdiri atas kebaya lengan panjang, bawahan tapeh badong, batik celup, kalung susun tiga, dan sanggul dengan hiasan pernak-pernik menyerupai kembang goyang 3 cabang, bunga melati, dan tajok mawar.
Kebudayaan Suku Dayak
Berikut ini beberapa moral istiadat suku dayak yang masih terpelihara hingga ketika ini, dan dunia supranatural suku dayak pada zaman dulu maupun zaman kini masih sangat kuat. Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
1. Upacara Tiwah
Upacara tiwah yaitu upacara moral suku dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk mengantar tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung yaitu semacam tempat yang memang dibentuk khusus untuk mereka yang sudah meninggal.
2. Dunia Supranatural
Dunia supranatural suku dayak merupakan ciri khas kebudayaan suku dayak semenjak zaman dahulu. Karena supranatural ini, orang luar negeri menyebut dayak sebagai kanibal atau pemakan manusia.
Namun pada kenyataannya tidak demikian. Suku dayak sangat mengasihi kedamaian asalkan mereka tidak di ganggu dan ditindas dengan semena-mena.
3. Mangkok Merah
Mangkok merah yaitu media persatuan suku dayak. Mangkok merah beredar kalau orang dayak merasa kedaulatan mereka dalam bahaya. Panglima suku dayak biasanya mengeluarkan instruksi siaga berupa mangkok merah yang di edarkan dari kampung ke kampung dengan cepat.
4. Seni Tari Dayak
Suku dayak mempunyai beberapa tarian khas tradisional, diantaranya yaitu sebagi berikut :
- Tari Gantar, tarian ini menggambarkan gerakan orang menanam padi.
- Tari Perang (tari kancet papatai), tarian ini menggambarkan wacana seorang pendekar Dayak Kenyah berperang melawan musuh.
- Tari Gong (tari kancet ledo), tarian ini menggambarkan kelemah lembutan seorang gadis yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
- Tari Kancet Lasan, tarian yang menggambarkan kehidupan burung enggang.
- Tari Leleng, tarian ini menceritakan seorang gadis berjulukan Utan Along yang akan di nikahkan secara paksa oleh orang tuanya.
- Tari Hudoq, tarian ini bertujuan untuk memperoleh kekuatan atau mengatasi gangguan hama perusakan tanaman.
Tato Dayak
Tato dayak disebut juga sebagai tutang. Setiap motif tato mempunyai arti yang berbeda-beda. Pembuatan dan peletakan tato juga dilarang dilakukan sembarangan.
Menurut kepercayaan suku dayak, tato bewarna hitam yang terdapat pada suku dayak akan berkembang menjadi warna emas dan menjadi penerang jalan menuju keabadian sesudah mereka mati.
Fungsi Tato Dayak :
- Penanda bahwa pemilik tato merupakan keturunan orisinil suku dayak.
- Menjaga pemilik tato dari dampak roh-roh jahat,
- Sebagai penanda bahwa pemiliknya lulus kinyah (seni beladiri yang memakai mandau)
- Sebagai sebuah penghargaan atas jasa lantaran sering menolong atau mengobati.
- Sebagai sebuah penghargaan atas keberanian di medan pertempuran.
- Sebagai tanda bahwa pemilik tato telah merantau ke aneka macam suku.
- Bagi wanita, bahwa perempuan tersebut sudah siap untuk menikah.
- Sebagai penanda perbedaan status.
Macam Macam Tato Dayak
Bentuk dan gambar tato suku dayak pada umumnya diambil dari alam menyerupai gambar burung enggang yang mewakili dunia atas, tali nyawa pada katak yang mewakili dunia bawah, serta beberapa motif lainnya menyerupai bunga terong, cabang pohon, dan sebagainya.
Tato Dayak Laki Laki
- Tato yang terdapat di jari jemari tangan membuktikan bahwa si pemilik yaitu orang yang banyak berjasa dalam tolong menolong.
- Tato bunga terong dengan gambar tali senyawa dibagian tengahnya merupakan penanda bahwa laki-laki tersebut berasal dari suku dayak dan telah memasuki masa usia dewasa.
- Tato motif muka harimau, tato ini biasanya diletakkan di paha memperlihatkan status sosial yang tinggi bagi pemiliknya.
- Tato ukir rekong yang terletak di leher. Tato ini memperlihatkan kekuatan pada tenggorokan atau dipercaya sebagai pelindung supaya tidak di penggal oleh mandau musuh.
Tato Dayak Perempuan
- Tato tedak kassa yang terletak di kaki, memperlihatkan bahwa perempuan tersebut telah dewasa.
- Tati tedak usu dan tedak hapii yang terletak di tangan. Berfungsi sebagai penjaga dari roh-roh jahat.
Wanita Dayak
Berikut beberapa teladan gambar perempuan dayak dengan pakaian khas suku mereka
Itulah klarifikasi singkat mengenai suku dayak, motif dayak, baju moral dayak, tato dayak, dan perempuan dayak. Semoga sanggup menambah wawasan kau wacana suku dayak.
