Niat Sholat Dhuha – Salam sejahtera untuk akhi atau akhina, terima kasih telah berkunjung ke website hidup simpel. Yah, tim hidup simpel di sini akan membantu anda dalam menunaikan sholat dhuha terlebih dalam bacaan niat sholat dhuha beserta manfaat, keutamaanya dan permasalahan niat dalam islam menurut masing-masing mazhab. Untuk doa sholat dhuha sudah saya siapkan artikel tersendiri dengan pembahasan yang lengkap, silahkan klik doa sholat dhuha .
Baiklah berikut materinya untuk anda, niat sholat dhuha.
daftar isi
Niat Sholat Dhuha
Bacaan niat sholat dhuha latin
ushollii sunnatandlhuha rok’ataini li llahi ta’ala
artinya:
saya berniat sholat dhuha 2 rakaat alasannya Allah ta’ala
Itu niat sholat dhuha yang umum digunakan, bagaimana kalau kita ingin sholat dhuha berjamaah yang ada imam dan makmum. Kalau kita menjadi imam atau makmum maka niat sholat dhuha menyerupai ini.
usholli sunnatan dhluha rok’ataini (imaaman / ma’muuman) li llahi ta’ala.
Artinya
aku niat sholat dhuha 2 raka’at (imam / makmum) alasannya Allah SWT.
Dalam pelaksanaanya baik menyerupai tata cara sama dengan tuntutan sholat pada umumnya, dan jumlah maksimal dalam sholat dhuha ialah 12 rakaat.
Untuk bacaannya sendiri kita sanggup menentukan surat yang kita hafal dan kita sukai. Menurut syekh Imam Jalal Suyuti dalam kitabnya Hawsyil Khothiib, dia beropini membaca surat Asy Syamsi setelah habis membaca surat A Fatihah pada rakaat pertama. Kemudian pada raka’ar kedua setelah membaca surat Al Fatihah membaca surat Ad Dhuha.
Sedangkan pendapat kedua ialah pendapat dari Syaikh Ibnu Hajar Al-Atsqolani dan Imam Ramli dengan membaca pada raka’at pertama ialah surat Al-Kafirun dan pada raka’at kedua membaca surat Al-Ikhlas.
Semua pendapat tersebut kuat, jadinya ulama menyarankan biar mengumpulkan 2 pendapat tersebut. Pada ra’aat pertama membaca surat Asy Syamsi dan pada raka’at kedua membaca surat Al-Kafirun.
Selanjutnya pada 2 rakaat selanjutnya dalam sholat dhuha, di raka’at pertama membaca Surat ad-Dhuha dan pada rakaat ke2 atau terakhir membaca surat Al-Ikhlas.
Permasalahan Niat Sholat Dhuha
Niat itu tidak sanggup mengggantikan ta’bir. Niat itu tiada memadai, selain bahwa ada bersama ta’bir. Niat tidak mendahului takbir dan tidak setelah takbir.
Kutipan itu didapatkan dari kata Imam Syafi’i mengenai problem pengucapan niat dalam kitabnya Al Umm. Berdasarkan kata-kata diatas sudah terang sesungguhnya niat itu bersamaan dengan takbir, tidak mendahului takbir serta tidak juga di tamat takbir.
Lalu siapakah sebenarnya pencetus niat itu?
Madzab Syafi’i merupakan pihak yang dinisbatkan dalam pelafadzan niat, sampai-sampai ulama yang termasuk madzhab Syafi’i yaitu Abdillah AL Zubairi menyangka sesungguhnya Imam Asy safi’i sudah mewajibkan biar melafadzkan niat dikala sholat, khususnya sholat dhuha.
Hal tersebut wajar, alasannya pemahaman keliru dalam menafsirkan perkataan dia (Imam Syafi’i) yang mana dia berkata “Jika seseorang berniat menunaikan ibadah haji dan atau umroh, dianggap cukup sekalipun tidak dilafadzkan. Tidak menyerupai sholat, tidak dianggap sah kecuali dengan Al Nuthq”.
Permasalahannya ialah kata Al Nuthq. Abdillah AL Zubairi mengartikan Al Nuthz ialah “dengan melafadzkan” sedangkan Al Nuthq di sini ialah “takbir” (Al Majmuu hal. 11/43)
Kemudian Imam An Nawawi yang juga merupakan ulama dari Madzhab Syafi’i berkata “beberapa rekan kami berkata: “orang yang menyampaikan hal itu telah keliru, bukan itu yang dikehendaki oleh Imam Syafi’i dengan kata Al Nuthq di dalam sholat, melainkan yang dimaksud dengan kata Al Nuthq elh dia ialah takbir”.
Kemudian Inb Abi Izz Al Hanafi menanggapi pernyataan di atas yang pada dasarnya ialah tidak ada satupun ulama 4 madzhab termasuk madzhab syafi’i yang mewajibkan syarat lafadz niat dalam sholat.
Masing banyak lagi balasan ulama wacana permasalahan lafadz niat, berikut lebih jelasnya wacana balasan para ulama.
1. Ibnu Qoyyim beropini dengan menurut hadist yang mana apabila Rasulullah SAW hendak Sholat maka dia hanya mengucapkan Allahu akbar, tanpa sama sekali melafadzkan niat
2. Syaikh Abdul Hasan Musthafa bin Ismail Sulaiman al-Mishri beropini sesungguhnya tidak ada dalil dari Qur’an dan Sunnah, tidak pula ijma’ dan Qiyas jali wacana pelafadzan niat. niat hanya ada di hati saja.
3. Imam Ahmad bin Hambal beropini sesungguhnya melafadzkan niat usholli merupakan bab dari 10 macam bid’ah. Menurut dia tidak ada sahabatnya yang melafadzkan niat dan juga tidak ada satupun riwayat hadist dengan sanad shahih ataupun dhoif, musnad atau mursal.
4. A-Qadhi Jamaludin Abu Rabi Sulaiman bin Umar As-Syafi’i beropini sesungguhnya mengeraskan dalam membaca niat bagi seorang makmum merupakan hal yang makruh. Alasannya ialah mengganggu jama’ah yang lain.
5. Syaikh Alauddin Al Athhor beropini sesungguhnya meninggikan bunyi hingga menciptakan kebisingan atau gangguan kepada ma’mum yang lain ialah haram secara ijma’. Apabila jikalau tidak menciptakan gangguan maka hukumnya ialah bid’ah yang keji. Hal itu dihukumi bid’ah yang keji apabila melafadzkan niat tersebut dengan bertujuan riya’
Dan masih banyak lagi balasan para ulama wacana pelafadzan niat. Tetapi menurut pendapat ulama wacana pelafadzan niat, sebenarnya hanyalah untuk memantapkan hati kita dalam melaksanakan sesuatu.
Terserah bagi anda, mau pilih yang mana, apabila hanya ingin sekedar memantapkan hati saja, hal tersebut boleh dilakukan.
Doa Sholat Dhuha
Untuk Doa, anda sanggup klik link di awal pembahasan alasannya di situ saya menjelaskan doa sholat dhuha secara lengkap dan juga beserta tata cara hingga semuanya yang berkaitan dengan sholat dhuha.
Manfaat Sholat Dhuha
Manfaat sholat dhuha sangat banyak sekali, selain bernilai ibadah, ternyata sholat dhuha juga sangat bermanfaat bagi kehidupan kita di dunia, mulai dari fasilitas kita dalam meraih rizki hingga kesehatan yang tak terduga dari sholat dhuha. Baiklah berikut beberapa manfaat sholat dhuha:
Dicukupkan Urusan di Akhir siangnya
Ada hadist Qudsi yang pada dasarnya ialah sesungguhnya Allah SWT akan mencukupi kebutuhan hambanya di siang hari bagi siapa saja yang tidak meninggalkan sholat 4 raka’at di waktu dhuha.
Berdasarkan balasan terhadap hadist tersebut, Syekh At Thibiy berpesan apabila kita menuntaskan urusan ibadah kita kepada Allah pada waktu dhuha, Allah akan memudahkan urusan anda menyerupai diberi kecukupan dikala kita sibuk dalam urusan dan juga Allah akan menghilangkan hal-hal yang tidak anda sukai.
Menyehatkan Jasmani
Manfaat tidak terduga dari Sholat Dhuha ialah sanggup menghilangkan penyakit dan meningkatkan kekebalan tubuh. berikut beberapa manfaat sholat dhuha bagi kesehatan kita.
1. Sholat dhuha sanggup melancarkan peredaran darah. Jelas ini alasannya dikala kita sholat dhuha, ada gerakan-gerakan tertentu menyerupai rukuk dan sujud.
2. Menormalkan produks Hormon. Selain bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, ternyata sholat dhuha juga bermanfaat untuk menormalkan produksi hormon di badan kita.
Menyehatkan Rohani
Ya pastinya, selain menyehatkan jasmani sholat dhuha juga menyehatkan rohani kita. Berikut beberapa manfaat sholat dhuha bagi rohani.
Membuat jiwa lebih tenang. Sholat dhuha sanggup menciptakan jiwa lebih hening alasannya kita senantiasa selalu terkoneksi dengan yang kuasa kita
Menghilangkan stress. Akhir-akhir ini banyak umat islam yang mengalami stress luar biasa, sehingga mereka membutuhkan ketenangan batin. Sholat dhuha sanggup sebagai sarana menghilangkan stress
Demikanlah wacana niat sholat dhuha beserta bacaan niat sholat dhuha latin, bacaan niat sholat dhuha dikala berjamaah, permasalahan wacana niat khususnya niat sholat dhuha, dan manfaat sholat dhuha. Semoga membantu, asalamualaikum
Niat Sholat Dhuha