Info Populer 2022

Bilangan Oksidasi (Biloks) – Pengertian, Aturan, Dan Pola Soal

Bilangan Oksidasi (Biloks) – Pengertian, Aturan, Dan Pola Soal
Bilangan Oksidasi (Biloks) – Pengertian, Aturan, Dan Pola Soal

Bilangan Oksidasi – Apakah kau sudah mengetahui lebih terperinci mengenai kalimat ini? kalau belum, silahkan simak artikel dibawah ini secara lengkap yang mencakup pengertian, hukum dan teladan soal beserta pembahasan Bilangan Oksidasi.


 Apakah kau sudah mengetahui lebih terperinci mengenai kalimat ini Bilangan Oksidasi (Biloks) – Pengertian, Aturan, dan Contoh Soal


Pengertian


Bilangan oksidasi (Biloks) ialah banyaknya suatu elektron yang dilepas atau diterima pada pembentukan didalam molekul, ion atau senyawa. Nilai pada bilangin ini dapat diartikan sebagai tanda kasatmata atau negatif. Kemudian ini sering sekali disebut sebagai biloks (b.o).


Beberapa atom hanya memiliki satu biloks, namun ada juga atom yang memiliki lebih dari satu biloks. Mg bereaksi pada Oksigen yang merupakan salah satu teladan dari reaksi redoks.


Jika kau menemukan nilai sebuah bilangan atom pada suatu molekul atau senyawa, kau harus mengetahui terlebih dahulu biloks atom unsur lainnya yang memiliki sifat umum (standar). Berikut ketentuan-ketentuan unsur pada penetapan biloks dibawah ini.


BILANGAN



  • Biloks unsur bebas pada bentuk monoatomik, diatomik, triatomik, tetraatomik, hingga berikutnya, memiliki harga nol. Contohnya: Fe, C, H2, F2, Cl2, O2, P4, dan S8.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) atom F yaitu -1.

  • Atom logam selalu mempunyyai bilangan oksidasi kasatmata dengan harga yang sesuai pada nomor golongannya, kecuali dengan logam transisi yang memiliki biloks lebih dari satu.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) Li, Na, K, Rb, dan Cs yaitu +1.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) atom Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra yaitu +2.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) atom Al yaitu +3.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) atom H umumnya yaitu +1+, kecuali kalau berikatan pada unsur logam, menyerupai Na, bilangan oksidasinya menjadi negatif (-1). Senyawa atom H pada unsur logam disebut sebagai senyawa hidrida. Contohnya: biloks H pada senyawa Natrium hidrida (NaH) yaitu -1.

  • Bilangan oksidasi (Biloks) atom O umumnya yaitu -2, kecuali kalau berikatan pada atom F, atau pada senyawaan peroksida dan superoksida. Bilangan oksidasi atom O yaitu +2 pada OF2, di dalam senyawa peroksida (misalnya H2O2) bernilai -1. Namun ada juga senyawa superoksida (seperti KO2), biloks O yang bernilai -1/2.

  • Jumlah seluruh bilangan oksidasi atom-atom penyusun satu ion sama saja pada muatan ion tersebut. Contohnya : S2- = -2; Fe3+ = +3; MnO4– = -1; dan Cr2O72- = -2.

  • Jumlah biloks unsur-unsur dalam pembentuk senyawa netral sama dengan nol.


Contohnya:


Pada muatan H2O= (2 x biloks H) + (1 x biloks O) akhirnya yaitu : 0


= (2 x (+1)) + (1 x (-2)) = 0


Pada muatan KClO3 = (1 x biloks K) + (1 x biloks Cl) + (3 x biloks O) akhirnya yaitu : 0


= (1 x (+1)) + (1 x (+5)) + (3 x (-2)) = 0


Pada muatan Al(OH)3 = (1 x biloks Al) + (3 x biloks O) + (3 x biloks H) akhirnya yaitu : 0


= (1 x (+3)) + (3 x (-2)) + (3 x (+1)) = 0


Catatan! Jika seluruh unsur diatas saling bersaing maka kau dapat memakai prioritas dibawah ini:


F > logam > H > O


Aturan


Untuk memilih bilangan oksidasi (Biloks) pada suatu ion atau senyawanya lainnya harus mengikuti aturan-aturan dibawah ini:


1. Biloks unsur bebas yang berbentuk atom atau molekul unsur yang bernilai 0 (nol).


Unsur bebas yang berbentuk atom yaitu:



  • Biloks C pada C bernilai = 0

  • Biloks Ca pada Ca bernilai = 0

  • Biloks Cu pada Cu bernilai = 0

  • Biloks Na pada Na bernilai = 0

  • Biloks Fe pada Fe bernilai = 0

  • Biloks Al pada Al bernilai = 0

  • Biloks Ne dalam Ne bernilai = 0


Unsur bebas yang berbentuk molekul yaitu:



  • Biloks H pada H2 bernilai = 0

  • Biloks O pada O2 bernilai = 0

  • Biloks Cl dalam Cl2 bernilai = 0

  • Biloks P dalam P4 bernilai = 0

  • Biloks S dalam S8 bernilai = 0


2. Biloks berupa logam dalam senyawa selalu bernilai positif.


Pada unsur logam golongan 1 (sistem usang gol. IA) (Li, Na, K, Rb, Cs, Fr), Biloksnya ialah +1.



  • Biloks K dalam KCl, KNO3, atau K2SO4 bernilai = +1


Pada nsur logam golongan 2 (sistem usang golongan. IIA) (Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra), Biloksnya ialah +2.



  • Biloks Mg dalam MgO, MgCl2, atau MgSO4 bernilai = +2


Bilangan oksidasi (Biloks) unsur logam lainnya adalah:



  • Ag bernilai = +1

  • Cu bernilai = +1 dan +2

  • Hg bernilai = +1 dan +2

  • Au bernilai = +1 dan +3

  • Fe bernilai = +2 dan +3


3. Bilangan oksidasi (Biloks) ion monoatom (untuk 1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) ialah sama pada muatan ionnya.



  • Biloks ion monoatom yaitu Na+, Ca2+, Al3+, Cl–, dan 02- berurutan +1,+2, +3, -1 dan -2.

  • Biloks ion poliatom yaitu NH4+, SO42-, PO43- berurutan +1,-2, dan -3.


4. Bilangan oksidasi (Biloks) unsur golongan VIA (O, S, Se, Te, Po) dalam senyawa biner yaitu -2, dan unsur golongan VIIA (F, Cl, Br, I, At) dalam senyawa biner yaitu -1.



  • Biloks unsur S dalam Na2S dan MgS bernilai = -2.

  • Biloks unsur Cl dalam NaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3 bernilai = -1.


5. Bilangan oksidasi (Biloks) unsur H dalam senyawanya bernilai = +1.


Kecuali pada Biloks hidrida (senyawa hydrogen dengan logam) bernilai = -1.

Dikarenakan pada senyawa hidrida, hidrogen ada pada bentuk ion hidrida, H–. Biloks ion menyerupai hidrida ialah sama menyerupai muatan ion, yang bernilai = -1.



  • Biloks unsur H dalam H2O, HCl, H2S, dan NH3 bernilai = +1.

  • Biloks unsur H dalam NaH, CaH2, dan AlH3 bernilai = -1.


6. Bilangan oksidasi (Biloks)unsur O dalam senyawanya bernilai = -2, kecuali,



  • Biloks senyawa biner dalam F, bernilai = +2.

  • Biloks senyawa peroksida, menyerupai H2O2, Na2O2 dan BaO2 , bernilai = -1.

  • Biloks senyawa superoksida, menyerupai KO2 dan NaO2, bernilai = -½ .


Bilangan oksidasi (Biloks) unsur O dalam H2O, KOH, H2SO4 dan Na3PO4 bernilai = -2.


7. Jumlah pada bilangan oksidasi (Biloks) unsur-unsur pada senyawa ialah 0 (nol).


Jumlah pada suatu bilangan oksidasi unsur-unsur pembentuk ion atau senyawa poliatom yaitu sama dengan muatan ion poliatomnya itu sendiri.


Contoh Soal


1. Tentukan bilangan oksidasi atom unsur yang dicetak tebal pada senyawa dibawah ini:



  1. N2O5

  2. MnO4

  3. Cr2O72-

  4. Na2S2O7

  5. Al2(SO4)3


Jawab:


Biloks akan ditentukan, contohnya x:


1. Muatan N2O5 yaitu (2 x biloks N) + (5 x biloks O)


0 = (2x (x)) + (5 x (-2))


0 = 2x – 10


x = +5


Jadi, bilangan oksidasi atom N pada senyawa N2O5 yaitu +5


2. Muatan MnO4 ialah (1 x biloks Mn) + (4 x biloks O) sebagai berikut!


-1 ialah (1 x (x)) + (4 x (-2))


-1 ialah x – 8


x ialah +7


Jadi, biloks atom Mn pada senyawa MnO4 yaitu +7


3. Muatan Al2(SO4)= (2 x biloks Al) + (3 x biloks S) + (12 x biloks O), adalah:


0 = (2 x (+3)) + (3 x (x)) + (12 x (-2))


0 = 6 + 3x -24


x = +6


Jadi, bilangan oksidasi atom S pada senyawa Al2(SO4)3 yaitu +6.


Demikian pembahasan kali ini, agar dapat membantu kau dan dengan gampang memahaminya. Terima kasih…


Baca Juga:



Advertisement

Iklan Sidebar