Info Populer 2022

Deskriptif Adalah

Deskriptif Adalah
Deskriptif Adalah

Deskriptif Adalah – Dalam sebuah Koran atau Majalah niscaya terdapat beberapa peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi atau yang telah terjadi.


Dalam sebuah Koran atau Majalah niscaya terdapat beberapa insiden Deskriptif Adalah


Metode bentuk yang dipakai untuk menulis sebuah informasi peristiwa-peristiwa pada sebuah Koran, yaitu memakai metode Deskriptif.


Apa yang dimaksud dengan Deskriptif ?, Oleh lantaran itu pada kesempatan kali ini, kita akan bahu-membahu membahas perihal Deskriptif beserta dengan struktur-struktur pembuatannya.


Pengertian


Deskriptif merupakan salah satu bentuk Metode Penelitian yang berfungsi untuk menyajikan citra lengkap mengenai Setting Sosial atau untuk Eksplorasi dan Klarifikasi, yang terbentuk dengan cara Mendeskripsikan suatu Fenomena peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia.


Dalam bentuk Metode Penelitian ini, para Peneliti harus mempunyai definisi yang terang perihal Subjek dan Objek dalam penelitiannya, dan memakai pertanyaan Who dalam menggali informasi yang akan dibutuhkan.


Pengertian dari Metode Deskriptif ini juga sanggup kita pahami, menurut pendapat-pendapat para Tokoh Sastrawan, diantaranya sebagai berikut :


1. Hidayat Syah : Deskriptif merupakan suatu Metode yang berfungsi untuk, menemukan dan memahami pengetahuan seluas-luasnya terhadap Objek penelitian pada suatu masa tertentu.


2. Sukmadinata : Deskriptif merupakan suatu Penelitian yang berfungsi untuk Mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, yaitu Fenomena Alamiah atau Fenomena buatan Manusia, yang berbentuk berupa Aktivitas Karakteristik, Hubungan, Perubahan, Persamaan, dan Perbedaan, antara suatu Fenomena dengan Fenomena lainnya.


3. Sugiyono : Deskriptif merupakan suatu Metode yang berfungsi untuk Menganalisis atau Menggambarkan sebuah hasil Objek penelitian, tetapi tidak dipakai untuk memperlihatkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih luas.


4. Whitney : Deskriptif merupakan suatu Metode yang berfungsi untuk Pencarian Fakta dengan Interpretasi yang sempurna dan jelas.


Ciri-Ciri Bentuk


Dalam pembentukan Deskriptif mempunyai struktur-struktur penulisannya, yaitu sebagai berikut ini :



  1. Memusatkan perhatian dalam permasalahan yang terjadi dan bersifat Aktual, pada ketika penelitian akan dilakukan.

  2. Menggambarkan fakta perihal Permasalahan yang akan diteliti sesusai dengan apa yang terjadi, dan diikuti dengan Interpretasi Rasional yang seimbang.

  3. Penelitian dilakukan bukan hanya memperlihatkan Gambaran terhadap fenomena-fenomena yang terjadi saja, tetapi juga memperlihatkan untuk mengambarkan suatu Hubungan, Pengujian Hipotesis, membentuk Prediksi, serta memperlihatkan Makna dan Implikasi dari suatu Fenomena yang terjadi.


Bentuk Metode Dan Contoh


Dalam pembentukan Deskriptif ditinjau dari Fenomena peritiwa-peristiwa yang akan diteliti, dengan memakai Teknik dan Alat-Alat, Tempat dan Waktu, sehingga Metode ini terbagi menjadi beberapa jenis-jenis pembentukannya, yaitu sebagai berikut ini.


1. Metode Survei


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu Penelitian yang dilakukan untuk mendapat fakta dari insiden sebuah Fenomena, dengan mencari suatu Keterangan secara Faktual, yaitu berupa perihal Institusi Sosial, Politik, Komunikasi, Pendidikan, atau Ekonomi pada suatu daerah tertentu.


Pada dasarnya Metode Survei tidak jauh berbeda dengan dengan Metode Penelitian (Research). Penggunaan pada Kedua istilah ini, sering sekali diartikan hanya bermaksud untuk memperlihatkan Penekanan atau Penegasan mengenai terhadap Ruang Lingkupnya saja.


Metode Penelitian (Research) mempusatkan diri dalam salah satu atau beberapa aspek dari suatu Objek, sedangkan Metode Survei mempusatkan diri secara menyeluruh terhadap aspek dari suatu Objek, dan lalu akan diteruskan secara khusus apabila pada Studi akan dilanjutkan lebih dalam.


2. Metode Deskriptif Berkelanjutan


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu Penelitian yang dilakukan secara terus-menerus pada sebuah Objek Penelitian, sehingga mendapat suatu Pengetahuan yang menyeluruh mengenai perihal Fenomena, Masalah, dan Kekuatan Sosial, dengan mengkaji dalam Priode yang lama.


Contoh :


Menganalisa terhadap banyak sekali bentuk permasalahan yang terjadi pada Penduduk Indonesia, bukan hanya seseorang saja tetapi seluruhnya, sehingga dalam Prosesnya bersifat Berkesinambungan.


3. Metode Penelitian Studi Kasus


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu Penelitian yang dilakukan dengan mempusatkan diri secara Intensive terhadap sebuah Objek tertentu, dengan mempelajarinya dalam bentuk Studi Kasus. Dalam Metode ini juga sanggup dipakai untuk memperlihatkan Gambaran secara mendetail perihal Sifat-Sifat Karakter, Latar Belakang, atau Status Sosial, yang bersifat umum.


Contoh :


Menganalisa terhadap proses perkembangan pada sebuah kelas yang berada di Sekolah tertentu, dengan memakai kajian-kajian yang mendalam.


Metode Studi Kasus ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :



  • Metode Penelitian Studi Kasus secara mendalam

  • Metode Penelitian Studi Kasus secara Instrumental

  • Metode Penelitian Studi Kasus secara menjamak


Sedangkan dalam langkah-langkah melaksanakan Metode Studi Kasus sanggup dilakukan dengan cara berikut ini :


A. Perancangan Studi Kasus


Sebelum melaksanakan Penelitian terhadap suatu Objek, maka akan diharapkan rancangan-rancangan dalam pembentukannya yang terbagi menjadi 2 langkah, yaitu mempunyai Pembekalan Ilmu Pengetahuan dan mempunyai Keterampilan, serta melaksanakan Pengembangan atau Mengkaji ulang penelitian yang telah dilakukan.


B. Melakukan Penelitian


Setelah melaksanakan Perancangan Studi Kasus, selanjutnya dalam melaksanakan Penelitian terhadap suatu Objek, harus melaksanakan 3 langkah sebagai berikut, yaitu Penentuan Teknik pengumpulan Data, Penyebaran Alat pengumpulan Data, dan Menganalisa bukti Studi Kasus yang telah dikumpulkan.


C. Melakukan Pengembangan, Implikasi, dan Saran


Pada tahap terakhir dalam melaksanakan Studi Kasus, terhadap Penelitian yang dilakukan pada suatu Objek, harus menyusun dan melaporkan hasil dari Penelitian yang dilakukan secara Implikasi kepada Publik.


4. Metode Penelitian Analisa Aktivitas


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu Penelitian yang dilakukan untuk menganalisa Pekerjaan atau Aktivitas manusia, dan hasil dari Penelitian yang dilakukan tersebut akan memperlihatkan suatu Rekomendasi keperluan-keperluan pada masa yang akan datang.


Metode ini juga berfungsi untuk memahami sifat-sifat Karakteristik dari Para Pekerja, Petani, Buruh, Guru, Dokter, dan lain-lainnya, dalam gerak-gerik mereka dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan cara mereka dalam memakai waktu, secara Effektif dan Effisien.


5. Metode Penelitian Tindakan


Penelitian Tindakan (Action Research) adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan cara penerapan tindakan langsung. yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi, dan mengamati tingkat keberhasilannya atau imbas dari tindakannya terhadap Objek Penelitian tertentu.


Metode Penelitian Tindakan ini mempunyai 2 tujuan utama, yaitu Meningkatkan Perbaikan (Improves) dan Meningkatkan Keterlibatan (Involve), artinya yakni Metode Penelitian Tindakan berfungsi untuk meningkatkan bidang praktikum, meningkatkan pemahaman terhadap praktikum yang dilakukan, dan meningkatkan situasi daerah praktikum dilakukan.


Contoh :


Menganalisa terhadap Konflik Sosial yang terjadi didalam kehidupan bermasyarakat, dengan melaksanakan kajian-kajian yang mendalam untuk mengetahui tindakan dari Seseorang atau suatu Kelompok tertentu, dan hasil dari Penelitian tersebut akan sesuai terhadap solusi dalam menuntaskan Konflik Sosial tersebut.


6. Metode Penelitian Perpustakaan


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu aktivitas mengamati terhadap banyak sekali Literatur yang mempunyai kekerabatan dengan pokok permasalahan sebuah Objek tertentu, dan terbentuk menjadi sebuah Tulisan, Buku, Makalah, Majalah atau bentuk-bentuk lainnya bersifat sebagai aliran pembantu dalam melaksanakan sebuah Penelitian.


Dalam hal lain Metode Penelitian Perpustakaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan informasi, yang lalu hasilnya akan dijadikan sebagai Fungsi Dasar dan Alat Utama terhadap Praktik Penelitian Lapangan.


Contoh :


Menganalisa Perubahan Sosial yang mensugesti terhadap Globalisasi, lantaran kekerabatan Perubahan Sosial dan Globalisasi sangat berkaitan terhadap kehidupan bermasyarakat. Pada metode ini, masyarakat dijadikan sebagai Objek Utama dalam Penelitian.


7. Metode Penelitian Komparatif


Metode dalam bentuk ini yakni Suatu aktivitas perbandingan terhadap suatu Objek tertentu yang akan dijadikan sebagai Penelitian.


Contoh : 


Menganalisa terhadap wilayah Bali sebagai daerah wisata populer di Dunia. Perbandingan yang telah terjadi disana, berbeda jauh dengan wilayah-wilayah lainnya yang terdapat di Indonesia.


Metode Penelitian Komparatif ini terdapat kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :


A. Kelebihan



  • Metode Penelitian Komparatif ini sanggup Mensubtitusikan dari Metode Eksperimental

  • Sangat susah dalam mengontrol terhadap faktor yang akan diketahui atau diteliti antara kekerabatan alasannya akibatnya

  • Teknik yang dipakai untuk Variabel Kontrol sanggup menghalangi penampilan dari suatu Fenomena secara normal atau tidak mempunyai Interaksi secara normal

  • Pada penggunaan Laboratorium untuk Penelitian yang akan dilakukan sanggup memungkinkan, lantaran terdapat beberapa hambatan terhadap Teknik, Keuangan, atau Etika dan Moralitasnya.

  • Dengan penggunaan Teknik Mutakhir dan Alat Statistik yang lebih modern, sanggup menciptakan Penelitian Komparatif bisa mengadakan Estimasi terhadap Parameter Hubungan yang Kausal lebih Effisien dan Efektif.


B. Kekurangan



  • Metode Penelitian Komparatif bersifat Ex Post Facto yang menjadikan sebuah Penelitian tidak bisa mengontrol terhadap Variabel Bebas.

  • Sangat susah dalam mendapat suatu kepastian, lantaran Faktor Penyebab terhadap Hubungan Kausal yang diteliti bersifat Relevan.

  • Interaksi antara Faktor Tunggal sebagai alasannya jawaban terhadap terjadinya sebuah Fenomena, menjadi susah untuk dipahami.

  • Pada dua Faktor atau lebih memperlihatkan adanya suatu hubungan, tetapi kekerabatan yang diperlihatkan tidak menentu.

  • Subjek yang di Kotomi akan di Ketegorikan dan berfungsi sebagai Perbandingan keputusan dan kesimpulan yang salah, akhirnya Subjek yang di Kategorikan dan di Kotomi mempunyai Sifat Kabur, Bervariasi, Samar-samar, mempunyai kehendak Value Judgement dan Tidak Kokoh.


 


Demikianlah klarifikasi mengenai perihal Deskriptif beserta Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis Bentuknya.


Semoga sanggup bermanfaat dan menjadi suatu pengetahuan yang berkhasiat untuk kita semua.


Baca Juga Artikel Lainnya :


Jenis-Jenis Majas


Contoh Surat Resmi


Contoh Karangan Argumentasi


Advertisement

Iklan Sidebar