Teknik pengumpulan data ialah serpihan penting dalam proses penelitian. Tahapannya dilakukan setelah tawaran riset disetujui dan sebelum analisis data itu di lakukan. Berikut ini akan kami urai beberapa teknik dan pengertian pengumpulan data. Jenis metode pengumpulan data yang didipaparkan di sini ialah jenis yang umum dan sering disebutkan. Secara spesifik, metode pengumpulan data bervariasi. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan di bawah ini
Para jago metodologi sepakat metode apa yang paling relevan digunakan untuk mengumpulkan data ditentukan pada metode penelitian. Kebutuhan itu dinilai dengan mengacu pada desain penelitian, rumusan pada masalah, dan tujuan penelitian.
Menentukan metode yang sesuai untuk mengumpulkan data diharapkan banyak sekali pertimbangan. Peneliti seharusnya mempunyai alasan-alasan yang rasional dalam berargumen mengapa metode tertentu dipilih, bukan metode yang lain.
Pengertian pengumpulan data
Pengumpulan data (data collection) merupakan tahapan proses riset dimana peneliti menerapkan cara dan teknik ilmiah dalam rangka mengumpulkan data sistematis untuk keperluan analisis.
Bisa diketahui bahwa bagaimana data dikumpulkan di dalam penelitian tentu dilakukan secara ilmiah dan sistematis. Data yang dikumpulkan secara sembarang akan menghasilkan kualitas riset yang amat rendah, bias dan tidak valid. Bahkan bisa dibilang tak ilmiah.
Sebagaimana yang telah disinggung di awal, peneliti harus mengacu pada desain penelitian, rumusan dilema dan juga tujuan penelitian sebelum memilih metode apa yang sebaiknya digunakan untuk mengumpulkan data.
Penelitian kuantitatif menerapkan cara pengumpulan data yang berbeda pada riset kualitatif. Pertanyaan penelitian kualitatif relevan dijawab dengan metode penelitian kualitatif, sampai cara pengumpulan datanya spesifik, yaitu mengumpulkan data kualitatif. Begitu juga jikalau pertanyaan penelitian yang memerlukan data yang bersifat kuantitatif atau numerik.
Sebagai contoh
Riset etnografi umumnya menerapkan metode observasi partisipatoris. Dalam riset etnografi sesungguhnya ada beberapa metode yang lebih detail menyerupai contohnya autoetnografi, netnografi, dan sebagainya.
Metode Kualitatif
Penelian kualitatif ialah penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan permasalahan di dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olah raga, seni dan budaya, dan lain-lain sehingga bisa dijadikan suatu kebijakan guna dilaksanakan untuk kesejahteraan bersama.
Menurut Sugiyono
“ Masalah dalam penelitian kualitatif mempunyai sifat sementara, tentative dan berkembang dan berganti setelah peneliti ada dilapangan”.
Pendekatan kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi menilik suatu fenomena sosial dan dilema manusia.
Pada pendekatan ini, peneliti menciptakan citra kompleks, meneliti kalimat, laporan dari pandangan responden, dan melaksanakan studi di situasi yang alami, mengemukakan metodologi kualitatif ialah mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis ataupun verbal dari orang-orang dan sikap yang sudah diamati.
Dalam penelitian kualitatif akan terjadi 3 kemungkinan pada dilema yang akan diteliti yaitu :
- Masalah yang dibawa peneliti tetap, semenjak awal sampai simpulan penelitian sama, sampai judul tawaran dengan judul laporan penelitian karenanya sama
- Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu diperluas maupun diperdalam dilema yang sudah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sampai judul penelitian hanya cukup disempurnakan
- Masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sampai harus diganti dilema lantaran judul tawaran dengan judul penelitian tidak sama maka judulnya harus diganti.
Peneliti kualitatif yang merubah dilema / ganti judul penelitiannya setelah memasuki lapangan penelitian atau setelah selesai ialah peneliti kualitatif yang lebih baik, Sebab dipandang bisa melepaskan yang dipikirkan sebelumnya, dan selanjutnya bisa melihat fenomena lebih luas dan mendalam sesuai dengan yang terjadi dan berkembang pada situasi sosial yang diteliti.
Asumsi tanda-tanda dalam penelitian kulitatif merupakan tanda-tanda dari suatu obyek sifatnya tunggal dan parsial. Berdasarkan tanda-tanda itu peneliti bisa memilih variable-variabel yang akan diteliti.
Gejala itu bersifat holistik (menyeluruh, tidak bisa dipisah-pisahkan) yaitu situasi sosial yang meliputi
- Aspek daerah – place
- Aspek pelaku – actor
- Aspek aktifitas – activity
Ketiganya berinteraksi secara sinergis.
Kegiatan yang harus dilakukan pada penelitian kualitatif pada tahap pra-lapangan yaitu menyusun rancangan penelitian yang memuat latar belakang dilema dan suatu alasan pelaksanaan penelitian menyerupai :
- Studi pustaka
- Penentuan lapangan penelitian
- Penentuan kegiatan penelitian
- Pemilihan alat penelitian
- Rancangan pengumpulan data
- Rancangan mekanisme analisa data
- Rancangan perlengkapan yang diharapkan dilapangan
- Rancangan pengecekan kebenaran data.
Teknik pengumpulan data ialah langkah yang strategis dalam penelitian. Hal ini disebabkan karna tujuan utama dari penelitian tersebut ialah untuk memperoleh data. Dengan begitu, maka tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, peneliti tidak bisa memperoleh data yang memenuhi standar yang sudah ditetapkan.
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
Tehnik yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut :
a. Teknik wawancara
adalah perjuangan untuk mengumpulkan informasi dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara verbal untuk dijawab denga verbal juga dengan ciri utamanya yaitu berupa kontak pribadi dengan tatap muka (face to face relationship) antara pencari informasi dengan sumber informasi
b. Observasi
adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan peng-indraan. Ada 3 jenis observasi yaitu partisipatif, observasi terus terang atau tersamar, observasi tidak terstruktur
c. Focus Group Discussion (FGD)
adalah teknik pengumpulan data yang biasanya dilakukan pada penelitian kualitatif untuk tujuan menemukan makna tema berdasarkan pemahaman pada sebuah kelompok.
d. Kuesioner (angket)
adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menawarkan pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak pribadi bertanya kepada responden menyerupai wawancara
e. Teknik dokumen
adalah teknik pengumpulan data dengan sumber non manusia, non human resources, diantaranya yaitu dokumen, dan materi statistik.
f. Teknik triangulasi
triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai sifat menggabungkan dari banyak sekali teknik pengumpulan data juga sumber data yang sudah ada. Terdapat beberapa jenis triangulasi yaitu : triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis, triangulasi teoritis.
Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif
Pengumpulan data bisa dilakukan dalam banyak sekali setting dan banyak sekali sumber dengan banyak sekali cara. Bila dilihat dari settingnya data bisa dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting), pada laboratorium dengan eksperimen, dirumah dengan banyak sekali responden, dan lain-lain.
Apabila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data bisa menggunakan sumber primer dan sekunder.
Sumber primer yaitu sumber data yang secara pribadi menawarkan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder ialah sumber yang tidak pribadi menawarkan data kepada pengumpul data, contohnya melalui orang lain atau juga melalui dokumen.
Selanjutnya jikalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data bisa dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), observasi
1. Interview (Wawancara)
Wawancara menjadi teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melaksanakan studi pendahuluan guna menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan jikalau peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden dengan sangat mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Yang di butuhkan dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner ialah sebagai berikut:
- Subjek (responden) merupakan orang yang paling tahu ihwal dirinya sendiri.
- Bahwa apa yang dinyatakan subjek kepada peneliti merupakan benar dan sanggup dipercaya.
- Bahwa interpretasi subjek ihwal pertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya merupakan sama dengan apa yang dimaksudkan si peneliti.
Wawancara bisa dilakukan secara terstruktur juga tidak terstruktur, dan bisa dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telepon.
Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, jikalau peneliti atau pengumpul data sudah mengetahui dengan niscaya informasi yang akan didapatkan.
Oleh alasannya ialah itu di dalam melaksanakan wawancara, pengumpul data harus sudah menyiapkan instrumen penelitian yang berupa pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini, responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data harus mencatatnya.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara yang bebas dan peneliti tidak menggunakan aliran wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya.
Pedoman yang digunakan hanya berupa garis besar pada permasalahan yang ditanyakan. Contohnya yaitu sebagai berikut: “Bagaimanakah pendapat Saudara terhadap kebijakan Rektor UKM-UKM yang terdapat di IAIN i Lampung? dan bagaimana dampaknya untuk mahasiswa!”.
2. Kuesioner
Kuesioner ialah alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ialah teknik pengumpulan data yang amat efisien jikalau peneliti tahu niscaya variabel yang diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Prinsip penulisan ialah sebagai berikut:
- Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud ialah isi pertanyaan tersebut bentuk pengukuran atau bukan. Jika berbentuk pengukuran, maka di dalam menciptakan pertanyaan haruslah teliti, setiap pertanyaan harus terdapat skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi guna mengukur variabel yang diteliti.
- Bahasa yang dipakai ialah bahasa yang digunakan di dalam penulisan angket harus diubahsuaikan dengan kemampuan cara berbahasa si responden.
- Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket bisa berupa terbuka dan tertutup, dan bentuknya bisa menggunakan kalimat positif dan negatif.
- Pertanyaan tidak mendua
- Tidak menanyakan hal yang sudah lupa
- Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring pada tanggapan yang baik saja maupun yang jelek saja.
- Panjang pertanyaan, pertanyaan di dalam angket sebaiknya tak panjang, sehingga akan menciptakan jenuh responden
- Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan di dalam angket, dimulai dari yang umum sampai ke hal yang spesifik, atau dari yang gampang sampai hal yang sulit.
3. Observasi
Di dalam menggunakan observasi cara yang efektif yaitu melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item ihwal suatu bencana atau tingkah laris yang digambarkan.
Dari peneliti berpengalaman didapatkan suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah hanya sekedar mencatat, tetapi mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan evaluasi pada skala bertingkat.
Misalanya memperhatikan reaksi para penonton televisi, bukan hanya sekedar mencatat rekasi tersebut, tetapi menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Demikianlah pembahasan kali ini, Semoga bermanfaat
Artikel Lainya :