Berikut ini ialah berkas Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di RA (Raudhatul Athfal) 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763. Download file format PDF.    
 
       
  Download Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763 Tahun 2019
 Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763 Tahun 2019 ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:       
 
                          
       
 Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019
Download File:
Download Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763 Tahun 2019.pdf
Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763 Tahun 2019
 Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763 Tahun 2019:
 
  
  
  
Menimbang:
 
   
   
  
   
    
  
  
  
  
  
  
  
Pendidikan merupakan upaya mentransformasi nilai dari pendidik kepada anak dalam upaya membangun, membina dan menumbuhkembangkan kualitas insan yang dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Pendidikan dilakukan sepanjang perkembangan manusia.  
  
  
  
  
  
Petunjuk teknis pengembangan pembelajaran PAI RA bertujuan menjadi contoh dalam menyelenggarakan dan menyebarkan pembelajaran PAI yang terintegrasi di RA.  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
  
  
  
  
  
BAB III STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI RA  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
   
  
  
  
 
  
  
 
  KEPUTUSAN  DIREKTUR  JENDERAL PENDIDIKAN  ISLAM NOMOR  2763 TAHUN  2019
  TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RAUDHATUL ATHFAL
 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RAUDHATUL ATHFAL
 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR  JENDERAL PENDIDIKAN  ISLAM,
 Menimbang:
 a. bahwa untuk mewujudkan pengalaman berguru anak yang bermutu pada Raudlatul Athfal diharapkan pedoman Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Raudhatul Athfal;
  b. bahwa menurut pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam abjad a, perlu memutuskan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam ten tang Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Raudhatul Athfal;
  Mengingat:
 - Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 wacana Perlindungan Anak sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 wacana Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 wacana Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 5606) ;
 - Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
 - Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 wacana Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 wacana Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 wacana Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
 - Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 wacana Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 wacana Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 wacana Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
 - Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 wacana Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 146);
 - Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 wacana Pendidikan Inklusif Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa;
 - Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 66 Tahun 2016 wacana Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
 - Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 wacana Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;
 - Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 wacana Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini;
 - Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 wacana Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
 - Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 792 Tahun 2018 wacana Pedoman Implementasi Kurikulum Raudhatul Athfal;
 
 MEMUTUSKAN:
  Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM RAUDHATUL ATHFAL.
  
 
  KESATU
 
  Menetapkan Petunjuk Teknis Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Raudhatul Athfal sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bab tidak terpisahkan dari keputusan ini.
 
  KEDUA
  Petunjuk Teknis Teknis Pengembangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Raudhatul Athfal sebagaimana dimaksud dalam DIKTUM KESATU  sebagai pedoman penyelenggaraan  pembelajaran   ditingkat  satuan pendidikan Raudhatul Athfal. 
  KETIGA
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
 Ditetapkan  di Jakarta
pada tanggal 17 Mei 2019
 
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM
Ttd.
KAMARUDDIN AMIN
 pada tanggal 17 Mei 2019
DIREKTUR JENDERAL
PENDIDIKAN ISLAM
Ttd.
KAMARUDDIN AMIN
 LAMPIRAN I
  KEPUTUSAN  DIREKTUR  JENDERAL PENDIDIKAN  ISLAM NOMOR    2763      TAHUN 2019
  TENTANG
  PETUNJUK TEKNIS  PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAIDIRAUDHATULATHFAL
  PETUNJUK TEKNIS  PENGEM8ANGAN  PEMBELAJARAN  PAI DI RAUDHATUL ATHFAL
  BAB I PENDAHULUAN
  A.   Latar Belakang
 Pendidikan merupakan upaya mentransformasi nilai dari pendidik kepada anak dalam upaya membangun, membina dan menumbuhkembangkan kualitas insan yang dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Pendidikan dilakukan sepanjang perkembangan manusia.
 Islam  telah menawarkan  perintah  kepada  umatnya untuk menawarkan   pendidikan   kepada   anak  semenjak   usia  dini. Prinsip   itu tertuang dalam  makna hadis  Nabi  bahwa menuntut  ilmu  diwajibkan semenjak dari buaian hingga liang lahat.
  Dalam Al-Quran  Surat  Luqman  ayat  13-14   disampaikan  bahwa dalam  pendidikan  anak diamanahkan untuk  bertauhid  dan  berbakti kepada kedua  orang  renta  serta bersyukur atas  karunia Allah. Pesan moral  dari  ayat  tersebut  ialah  pentingnya  penanaman  nilai-nilai agama semenjak usia dini menyerupai  aqidah,  adab kepada orang  renta serta bersyukur atas karunia Allah.
  Upaya   menanamkan   nilai-nilai    agama   kepada   anak   sanggup ditempuh dengan aneka macam metode. Penggunaan metode hendaknya diadaptasi  dengan  usia  dan  tahapan  perkembangan anak.   Setiap pendidik hendaknya menentukan metode yang memudahkan  anak untuk memahami dan  tertarik terhadap  acara  pembelajaran  PAI.
  Rauclhatul  Athfal  (RA)   sebagai  salah  satu  forum  pendidikan anak usia dini berciri khas Islam sangat perlu menyebarkan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Pembelajaran PAI RA terintegrasi   pada   semua   aspek   perkembangan   sesuai dengan karakteristik  dan prinsip  pembelajaran  anak usia dini. Dalam  rangka mewujudkan   penanaman  PAI   semenjak   usia  dini  tersebut   diharapkan petunjuk teknis pengembangan pembelajaran PAI di RA.
  B.  Tujuan
 Petunjuk teknis pengembangan pembelajaran PAI RA bertujuan menjadi contoh dalam menyelenggarakan dan menyebarkan pembelajaran PAI yang terintegrasi di RA.
 C.   Sasaran
  Sasaran petunjuk teknis ini ialah pelaksana, penyelenggara dan pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan RA.
  D.   Ruang  Lingkup
  Petunjuk  teknis pengembangan pembelajaran  PAI di  Raudhatul  Athfal ini  mencakup  pembelajaran  PAI  RA dan Strategi  Pengembangan Pembelajaran PAI RA.
 
 
  BAB II PEMBELAJARAN  PAI RA
  A.   Pengertian PAI
  Pendidikan  Agama   Islam   (PAI)   merupakan  upaya  sadar  dan terjadwal dalam menyiapkan anak untuk mengenal,  memahami, menghayati, hingga mengimani pemikiran agama Islam. PAI RA jugamenekankan  pembelajaran  untuk menghormati  penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kerukunan antar umat beragama.Pembelajaran  PAI  RA berbasis  disiplin ilmu  yang  mencakup Al-Quran-Hadis, akidah,  akhlak,  ibadah dan dongeng Islami yang disampaikan secara terpadu.
  PAI   RA menanamkan    karakter   dan   membentengi    anak   dari perbuatan-perbuatan  yang bertentangan dengan agama.  PAI RA diharapkan   sanggup  mewujudkan   anak  yang    bisa  membedakan antara perbuatan baik dan buruk.
  B.   Karakteristik Pengembangan Pembelajaran PAI  RA
  Pembelajaran   PAI  RA  bukan  sebagai   sebuah  mata  pelajaran, namun  terintegrasi dengan semua aspek perkembangan.  Oleh alasannya itu  dalam  menstimulasi semua aspek perkembangan pendidik harus mengintegrasikan nilai-nilai keislaman.
  Dalam menyebarkan PAI RA pendidik perlu memperhatikan perkembangan  keberagamaan  anak. Ciri  dan  sifat tumbuh  kembang anak  dalam beragama dipengaruhi oleh aneka macam faktor,  diantaranya yaitu:  (1)  Unreflective   (tidak  mendalam),  yaitu anak mendapatkan pemikiran agama tanpa kritik dan kebenaran yang   diterima tidak mendalam; (2) Egosentris,yaitu  dalam  persoalan  keagamaan anak  telah menonjolkan kepentingan   dirinya.  dan  telah  menuntut  konsep  keagamaan  yang mereka pandang kesenangan  dirinya;  (3)  Antromorphis,  yaitu  konsep ketuhanan  pada diri anak menggambarkan aspek kemanusiaan yang menurut fantasi masing-masing; (4) Verbalis dan ritualis, yaitu kehidupan  agama pada  anak  sebagian  besar  bermula  secara  ekspresi (ucapan),  diantaranya  dengan menghafal  secara ekspresi  kalimat keagamaan dan ibadah keagamaan yang bersifat ritualis (praktek);  (5) Imitatif,   yaitu    tindak   keagamaan  yang    dilakukan   oleh  anak   intinya diperoleh dari menjiplak baik berupa pembiasaan maupun pengajaran   yang   intensif;    (6)    Rasa   heran   dan   kagum,   hal ini merupakan  langkah  pertama dari pernyataan kebutuhan  anak  akan dorongan untuk mengenal suatu pengalaman yang baru.
  C.   Prinsip Pengembangan Pembelajaran PAI
  Prinsip   pengembangan  pembelajaran   PAI   di   RA   dilaksanakan dalam  konteks  bermain.  Prinsip-prinsipdalam  pembelajaran  PAI  RA, yaitu:
 - Pembelajaran PAI di RA dilaksanakan dalam konteks bermain yang menyenangkan sesuai perkembangan yang difokuskan pada pembiasaan dan keteladanan.
 - Dilaksanakan secara sedikit demi sedikit dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak.
 - Menggunakan aneka macam sumber dan media pengembangan pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar.
 - Menyediakan lingkungan yang mendukung proses pengembangan pembelajaran PAI.
 - Mengembangkan kecakapan hidup anak. Agar anak berubah menjadi insan seutuhnya, mempunyai kepribadian, berakhlak mulia, cerdas, terampil, bisa berhubungan dengan orang lain, bisa hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 
 D.   Muatan  Pengembangan Pembelajaran  PAI RA
  Muatan  pengembangan pembelajaran  PAI RA meliputi:
  1.  Akidah
  Pengajaran   dogma   berarti   proses  berguru   mengajar  wacana aspek  kepercayaan  kepada  anak  didik.   Inti   dari   pengajaran   ini mengenai rukun iman  dan rukun Islam.
  2. Akhlak
  Pengajaran  adab ialah bentuk  pengajaran  yang   mengarah pada pembiasaan adab mulia dalam kehidupan anak didik,  yaitu jujur,  sopan santun,  toleran, mandiri,  tanggungjawab  dan rendah hati.
  3. Al-Quran Hadis
  Pengjaran    Al-Quran    dan     Hadis    ialah    pengajaran    yang bertujuan  semoga penerima didik  sanggup mengenal  dan mengucap abjad hijaiyah  dan menyebutkan dalil dan hadis yang terkait  dalam  kisah- dongeng  nabi dan rasul yang diadaptasi dengan jenjang anak didik.
  4.  Pendidikan  Ibadah
  Pengajaran   ibadah   ialah  pengjaran   wacana   segala  bentuk ibadah  sehari-hari dan tata cara  pelaksanaannya bagi anak  didik, menyerupai  mengikuti  gerakan  wudhu,  gerakan  sholat,  dan  mengenal bacaan do'a dengan tuntunan orang dewasa.
  5. Kisah  Islami
  Tujuan pengajaran dari pengajaran Islam ini ialah semoga penerima didik sanggup mengetahui kisah-kisah nabi dan rasul sehingga penerima didik mengenal dan menyayangi  agama Islam.
 BAB III STRATEGI PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAI RA
 A.  Strategi Pengembangan pembelajaran PAI  RA
  Strategi   pembelajaran   merupakan  penggunaan  metode   dan pemanfaatan  aneka macam sumber  daya/kekuatan  dalam  pembelajaran  yang masih bersifat rencana,  belum  hingga kepada tindakan, untuk  mencapai tujuan tertentu.
  Strategi   Pembelajaran   PAI  ialah  perencanaan   wacana  rangkaian kegiatan  yang  didesain  untuk  mencapai  tujuan  PAI  yakni  membuat insan  yang  yang  seutuhnya   dengan  jalan   membina  dan  mengasuh penerima  didik    semoga    senantiasa   sanggup   memahami  pemikiran   Islam   secara menyeluruh,  menghayati  tujuan,  dan  akhimya  sanggup  mengamalkan serta menyebabkan Islam  sebagai pandangan hidup.
  Pemilihan   seni administrasi  pada  umumnya  berkaitan   dengan  beberapa  hal menyerupai   rumusan  tujuan   pembelajaran   yang  telah   ditetapkan,   analisis kebutuhan dan karateristik penerima didik,  dan karakteristik PAI.
  Macam-macam Strategi  Pembelajaran  PAI yang sanggup dilakukan oleh pendidik antara lain:
  1.   Strategi Pembelajaran  Langsung
  Strategi ini menempatkan pendidik sebagai sumber berguru dan cukup efektif  dipakai  untuk  memberikan informasi  dan  membentuk keterampilan secara langkah demi  langkah. Strategi ini umumnya dipakai  untuk  memperkenalkan  seni administrasi  lain  pada  awal pembelajaran.  Contoh:   ceramah atau demontrasi
  2.  Strategi Pembelajaran Tidak  Langsung
  Pembelajaran  tidak  pribadi  ini  berpusat  pada anak,  dimana  anak aktif   membangun   pengetahuan   dan   pendidik   bertindak    sebagai fasilitator.   Strategi   ini   memungkinkan anak  untuk  terlibat   dalam mengamati,  menyelidiki, membuat  klarifikasi  menurut data, membuat hipotesis,  dan lainnya secara sederhana.
  3.  Strategi  Pembelajaran Interaktif
  Strategi    Pembelajaran   interaktif   mengutamakan   acara   diskusi sesama   anak.    Strategi   ini   merupakan   suatu   cara   atau   tehnik pembelajaran yang   dipakai pendidik pada ketika menyajikan  materi pelajaran,   dimana  pendidik  menjadi  pemeran  utama  dalam membuat  situasi yang edukatif,  interaktif antara  pendidik dengan anak,  anak  dengan anak  dan  dengan  sumber  pembelajaran  dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. 
  4.  Strategi Pembelajaran Empirik
  Belajar secara eksperensial atau pengalaman merupakan pembelajaran induktif, berpusat pada anak dan berorientasi   pada aktivitas. Pembelajaran ini fokus pada proses belajar,  bukan pada hasil belajar.
  Meski  materi  pembelajaran  bersumber dari   ranah yang berbeda,  baik sikap,  pengetahuan  dan keterampilan,  akan tetapi dalam  pelaksanaannya harus   tetap  berlandaskan   pada  prinsip  kegiatan  yang  menyenangkan (melalui   bermain).   Beberapa   materi   menyerupai   hafalan  (tahfidz)   al-Qur'an maupun hadits, sejarah kebudayaan Islam (tarikh), atau ibadah, tetap memakai metode pembelajaran yang menyenangkan yaitu pelaksanaan pembelajaran yang memperhatikan kiprah perkembangan anak usia dini.
  Pemanfaatan media dan sumber berguru yang  sempurna sanggup mendukung kemampuan  pendidik dalam  mengimplementasikan  seni administrasi  pembelajaran PAI  yang   telah   disusun   sebelumnya.    Begitupula   dengan  penanaman karakter,  sanggup  dilakukan  dengan  praktek  langsung,  melalui  dongeng  dan melihat keteladanan dari  orang cendekia balig cukup akal di lingkungan terdekatnya. 
  Sikap   keberagamaan   yang   diperoleh   dari   pendidikan   di   rumah, diperkuat melalui kegiatan pembelajaran PAI di sekolah. Lingkungan rumah diharapkan sanggup mendukung dengan membentuk pembiasaan perilaku keberagamaan anak.
  Pendidik  memberi  kesempatan   kepada   anak   untuk   berkreatifitas seluas-Juasnya  dan menawarkan apresiasi  sehingga menjadi  motivasi  bagi anak   untuk   terus   berkreasi.    Penanaman    adab   dilakukan   dengan pembiasaan dan keteladanan.  Sedangkan  untuk  pengetahuan  dan keterampilan sanggup dilakukan dengan pendekatan  ilmiah  (saintifik).
  Sejalan dengan firman Allah  SWT QS an-Nahl (16] ayat 78 bahwa Allah memberi potensi diri pada setiap insan dan harus dikembangkan dengan proses ilmiah. Saat anak berinteraksi dengan lingkungannya disitulah pendekatan  saintifik   sanggup  dilaksanakan.   Pendekatan   saintifik  dengan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan akan membangun kemampuan berpikir saintifik anak.
  Tujuan  pendekatan  saintifik  ialah  membangun  perilaku  kritis,   rasa ingin  tahu   dan  anak  lebih   aktif dalam  pembelajaran.  Untuk  itu,  dalam penggunaan   pendekatan   saintifik   pada   proses   pembelajaran    PAI   RA pendidik sanggup melaksanakan hal-hal berikut:
 - Mendukung bawah umur dalam proses mencari tahu wacana sesuatu melalui caranya sendiri dengan bimbingan pendidik.
 - Mendukung anak untuk melaksanakan inovasi mereka sendiri.
 - Menumbuhkan minat, menyebarkan gagasan, kesempatan mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu.
 - Mengkomunikasikan hasi berfikir pada orang lain.
 
 B.  Evaluasi pembelajaran  PAI RA
  Pembelajaran  PAI terintegrasi dalam  tiap acara pengembangan.  Ini berarti  bahwa  pelaksanaan  penilaian  pembelajaran  PAI  RA  mempunyai  alur yang   sama  dengan  setiap aspek  pengembangan,  alasannya  PAI  merupakan bab di dalam tiap aspek pengembangan tersebut.
  Penilaian  aspek perilaku sanggup dilakukan memakai teknik observasi (pengamatan) dengan lembar observasi dan jurnal.  Sedangkan dalam aspek pengetahuan dan  keterampilan, pendidik sanggup memanfaatkan teknik observasi,  portofolio,  unjuk  kerja dan  hasil  karya  dengan memanfaatkan Jembar observasi,  rubrik, dan daftar ceklis. 
  BAB  IV PENUTUP
  Pembelajaran  PAI  RA  sangat penting  dalam membentuk  karakter dan   perilaku   keberagamaan    anak   dalam   kehidupan   bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Oleh alasannya itu,  pendidik harus  memahami dan  mengimplementasikan   pembelajaran   PAI   dalam  proses pembelajaran.
  Petunjuk  teknis  ini  disusun untuk  dijadikan  sebagai contoh  bagi pendidik, kepala, pengawas, pemangku kepentingan lainnya dalam menyebarkan pembelajaran  PAI RA.
          Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di RA (Raudhatul Athfal) 2019 - SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 2763. Semoga bisa bermanfaat.
 
Advertisement
