Info Populer 2022

Penyusunan Buku Pengayaan Pai Harus Memperhatikan Kekinian Dan Kedisinian

Penyusunan Buku Pengayaan Pai Harus Memperhatikan Kekinian Dan Kedisinian
Penyusunan Buku Pengayaan Pai Harus Memperhatikan Kekinian Dan Kedisinian
Assalamu'alaikum warohmatullahi Wabarokatuh...


Sahabat GPAI Yang berbahagia....Pada acara Peningkatan Kompetensi Guru dan Pengawas PAI pada Sekolah yang dilaksanakan di The Days Hotel Tangerang, 14 s/d 16 Desember 2016. Kegiatan yang didesain untuk me-review buku teks merupakan tindaklanjut dari acara penyusunan yang dilaksanakan di Batam bulan November kemudian (23-25 November 2016), membahas seputar peningkatan dan pengembangan bahan PAI,yaitu pengembangan Islam rahmatan lil alamin (ISRA) dalam buku pengayaan PAI SMP. Bapak Direktur PAI Imam Syafe`i, berpesan kepada kita tiruana bahwa Guru agama di samping harus mempunyai kompetensi utuh dan pengetahuan yang cukup, juga harus mempunyai kemampuan menanamkan skor-skor luhur fatwa agama Islam sebagai basis moral, adab, dan budpekerti mulia kepada penerima didik. "Belajar agama bukan berarti untuk menyebabkan pakar agama semata, tetapi bagaimana siswa paham agamanya, mau melakukan fatwa agamanya, dan mempunyai budpekerti mulia. Berikut ulasan komplitnya.

Tangerang (Pendis) - Guru agama di samping harus mempunyai kompetensi utuh dan pengetahuan yang cukup, juga harus mempunyai kemampuan menanamkan skor-skor luhur fatwa agama Islam sebagai basis moral, adab, dan budpekerti mulia kepada penerima didik. "Belajar agama bukan berarti untuk menyebabkan pakar agama semata, tetapi bagaimana siswa paham agamanya, mau melakukan fatwa agamanya, dan mempunyai budpekerti mulia," tegas Direktur PAI Imam Syafe`i, pada acara Peningkatan Kompetensi Guru dan Pengawas PAI pada Sekolah yang dilaksanakan di The Days Hotel Tangerang, 14 s/d 16 Desember 2016. Kegiatan yang didesain untuk me-review buku teks merupakan tindaklanjut dari acara penyusunan yang dilaksanakan di Batam bulan November kemudian (23-25 November 2016), membahas seputar peningkatan dan pengembangan bahan PAI,yaitu pengembangan Islam rahmatan lil alamin (ISRA) dalam buku pengayaan PAI SMP.

Terkait dengan penyusunan buku, berdasarkan Direktur, ada tiga hal yang harus menjadi perhatian, supaya pembaca mempunyai alasan berpengaruh untuk membacanya. Pertama, penulis. Jika penulis sudah berkaliber, mempunyai jam terbang tinggi dengan karya-karyanya yang selalu sukses, maka resistensinya akan berkurang. Kedua, kekinian. Tulisan tidak hanya sekedar pemenuhan hasrat dan keinginan, tapi juga harus mengikuti perkembangan zaman yang berlaku dikala buku ditulis.Ketiga, kedisinian. Dalam hal menulis, tentu juga harus memperhatikan kearifan lokal (local wisdom), adanya penghormatan terhadap skor-skor kemanusiaan. "Ada tiga faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan buku: penulisnya; kekinian; dan kedisinian," ujarnya.

Dalam pandangan Direktur, alasannya ialah buku yang disusun ini ialah buku pengayaan, dan dibutuhkan menjadi alternatif selain buku teks. Karenanya buku pengayaan ini harus ludang keringh komprehensif, ludang keringh membumi dalam konteks keindonesiaan, ludang keringh mengayomi, dan tidak terjebak ke dalam paham-paham ekstrim.
"Menulis buku, sama dengan mengerjakan proyek-proyek besar yang lain, harus ada tahapan-tahapan, dan terakhir harus dipublikasikan kepada khalayak untuk memperoleh pandangan," pungkasnya.

Demikian Pesan Bapak Direktur PAI Imam Syafe`i untuk kita tiruana GPAI Indonesia...semoga berkhasiat

Sekian dan Terima kasih

Advertisement

Iklan Sidebar