Info Populer 2022

Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, Dan Latar Belakang

Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, Dan Latar
Belakang
Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, Dan Latar
Belakang

Perjanjian Linggarjati – yaitu negosiasi antara negara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang juga menghasilkan persetujuan wacana status kemerdekaan Indonesia. Hasil negosiasi ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 15 November 1946 dan ditandatangani secara sah pada kedua negara yaitu tanggal 25 Maret 1947


 yaitu negosiasi antara negara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, dan Latar Belakang
Perjanjian linggarjati


Latar Belakang Perjajian Linggar Jati


Masuknya AFNEI yang ditungangi oleh NICA ke Indonesia alasannya yaitu Jepang menetapkan ‘status quo’ pada Indonesia yang mengakibatkan terjadinya konflik antara Indonesia dengan Belanda, menyerupai kejadian 10 November, selain itu pemerintah Inggris menjadi penanggung jawab guna menuntaskan suatu konflik politik serta militer di Asia. Oleh alasannya yaitu itu, Sir Archibald Clark Kerr, Diplomat Inggris, mengundang Indonesia dan Belanda untuk melaksanakan negosiasi di Hooge Veluwe, namun negosiasi itu gagal alasannya yaitu Indonesia meminta Belanda untuk mengakui kedaulatannya atas Jawa, Sumatera dan Pulau Madura, namun Belanda hanya mengakui Indonesia atas Jawa dan Madura saja.


Tokoh Perjanjian Linggarjati


 yaitu negosiasi antara negara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, dan Latar Belakang
tokoh linggarjati


Terdapat beberapa tokoh penting yang terlibat pada perjanjian Linggarjati, baik itu dari pihak Indonesia, Belanda maupun dari pihak Inggris yang selaku perantara atau sebagai penengah. Berikut yaitu nama-nama tokoh pada perjanjian Linggarjati.



  • Sutan Syahrir (ketua), A. K. Gani, Susanto Tirtoprojo, Mohammad Roem yaitu wakil dari pemerintah Indonesia

  • Wim Schermerhorn (ketua), H. J. van Mook, Max van Pool, F. de Boer yaitu wakil dari pemerintah Belanda

  • Lord Killearn yaitu wakil dari pemerintah Inggris selaku mediator/penengah


Misi pendahuluan


Pada Agustus 1946, pemerintah Inggris mengirimkan seseorang yaitu Lord Killearn ke Indonesia untuk menuntaskan negosiasi antara Indonesia dan Belanda. Pada 7 Oktober 1946 yang bertempat di Konsulat Jenderal Inggris di Jakarta dibuka negosiasi antara Indonesia-Belanda yang dipimpin oleh Lord Killearn. Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata pada tanggal 14 Oktober dan meratakan jalan ke arah negosiasi di Linggarjati yang dimulai semenjak tanggal 11 November 1946.


Jalannya perundingan


Dalam perundingan, Indonesia diwakili Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh tim yang disebut dengan nama Komisi Jendral dan dipimpin Wim Schermerhorn dengan H.J. van Mook, dan Lord Killearn dari Inggris yang bertindak menjadi perantara di dalam negosiasi ini.


Isi Perjanjian Linggarjati


Hasil negosiasi yaitu menghasilkan 17 pasal yang antara lain isinya yaitu :


 yaitu negosiasi antara negara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, dan Latar Belakang
isi perjanjian linggarjati



  1. Belanda mengakui dengan cara de facto wilayah Republik Indonesia, yaitu Jawa, Sumatera dan Madura.

  2. Belanda wajib meninggalkan wilayah RI selambat-lambatnya 1 Januari 1949.

  3. Pihak Belanda dan Indonesia Sepakat untuk membentuk negara RIS.

  4. Dalam RIS Indonesia harus tergabung dalam Commonwealth (Persemakmuran) Indonesia-Belanda dengan mahkota negeri Belanda menjadi kepala uni.


Pro dan Kontra masyarakat Indonesia


Salah satu poster yang dipajang pada Bangunan Cagar Budaya Gedung Perundingan Linggarjati mempunyai isi himbauan pencegahan konflik akhir pro dan kontra masyarakat Indonesia pada hasil perundingan.


 yaitu negosiasi antara negara Indonesia dengan Belanda di Linggarjati Perjanjian Linggarjati : Isi Perjanjian Linggarjati, Tokoh, dan Latar Belakang


Perjanjian Linggarjati mengakibatkan pro dan kontra pada kalangan masyarakat Indonesia, contohnya beberapa partai menyerupai contohnya Masyumi, PNI, Partai Rakyat Indonesia, dan Partai Rakyat Jelata. Partai-partai itu menyatakan bahwa perjanjian itu menjadi bukti lemahnya pemerintahan Indonesia guna mempertahankan kedaulatan negara Indonesia. Untuk menuntaskan permasalahan, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden No. 6/1946, yang bertujuan menambah anggota Komite Nasional Indonesia Pusat supaya pemerintah menerima bunyi untuk mendukung negosiasi linggarjati.


Pelanggaran Perjanjian


Dalam pelaksanaan hasil negosiasi ini tidak berjalan dengan mulus. Tanggal 20 Juli 1947, Gubernur Jendral H.J. van Mook menyatakan sebuah penyataan yang mengejutkan bahwa Belanda tak terikat lagi dengan perjanjian ini, dan tanggal 21 Juli 1947, meletuslah Agresi Militer Belanda I. Hal ini menjadi akhir dari perbedaan penafsiran antara Indonesia dengan Belanda.


Demikianlah pembahasan mengenai sejarah perjanjian linggarjati, Semoga bermanfaat


Artikel Lainya :



Advertisement

Iklan Sidebar