Info Populer 2022

Kumpulan Cerpen Bobo Yang Manis Dan Mendidik Anak (Rekomended)

Kumpulan Cerpen Bobo Yang Manis Dan Mendidik Anak (Rekomended)
Kumpulan Cerpen Bobo Yang Manis Dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo – Siapa yang tidak tahu majalah bobo? Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun 70-an. Bobo sendiri sudah menjadi ikon yang ter amat akrab dengan bawah umur dari masa ke masa alasannya adanya cerita-cerita menarik yang dihadirkannya.


Jika Anda ingin bercerita kepada bawah umur untuk sanggup memberikan pesan yang baik kepada mereka. Berikut yaitu beberapa teladan cerpen bobo yang sanggup anda baca dan seklaigus ceritakan kepada anak Anda. Selamat bercerita


Cerpen Bobo Tentang Tanaman


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Tanaman Jarak, Obat Sakit Gigiku


Tanaman jarak itu ga bagus, Bun,” protes Syifa kepada Bundanya di sore hari itu.


“Tapi Nenek mau menanam Tanaman ini di halamn kita, Nak.”


“Tapi, nanti taman kita bakalan jadi jelek, Bun.” protes Syifa tak kalah sengit.


Nenek Mira yaitu nenek Syifa yang berasal dari desa. Rencananya tiga hari lagi Nenek Mira akan berencana untuk tinggal bersama dengan anak dan juga cucunya. Sebelum pindah, Nenek sudah mengirimkan sepuluh polibag kecil yang berisi bibit tumbuhan jarak. Rupanya nenek meminta kepada Bunda semoga menanam tumbuhan jarak tersebut di halaman rumah mereka.


“Sepertinya Nenek banyak omong sekali, ya, Ma…” sungut Syifa.


“Hus, kau ga boleh ngomong gitu, Syifa kan cucu keanengannya Nenek. Biar nenek juga semakin aneng sama Syifa, ayo kita bantu menyenangkan hati nenek dengan menanam tumbuhan jarak ini,” bujuk Bunda.


Syifa hanya mengembungkan pipinya ketika mendengar perkataan Bunda. Sebenarnya Syifa ter amat suka sekali berkebun. Di rumahnya banyak sekali ditanam banyak sekali jenis bunga mulai dari bunga anggrek hingga gelombang cinta.


Namun ketika melihat kiriman tumbuhan jarak dari neneknya, Syifa pribadi tidak suka. Menurutnya tumbuhan jarak tersebut ter amat buruk alasannya bentuknya yang tidak beraturan. Bunganya pun ter amat kecil dan hampir tidak terlihat.


Tiga hari kemudian Nenek sudah datang. Dengan keadaan yang segar bugar Nenek Mira pribadi menghampiri Mira cucu keanengannya.


“Syifaa, cucu Nenek!”


“Sudah ditanam belum tumbuhan jaraknya?” tanya nenek.


“Iya, sudah, Nek.” sahut Bunda sembari menunjuk ke tumbuhan jarak yang sudah ditanam rapi.


“Gigi Syifa sudah dicabut?” tanya nenek tiba-tiba di suatu sore.


“Belum, Nek. Kata dokter gigi kemarin giginya sanggup dicabut kalau sudah tidak sakit lagi.”


“Makanya, kau harus hati-hati kalau makan. Kalau masuk ke lubang, niscaya akan sakit lagi.”


“Iya, Nek.”


“Nek, Syifa mau makan bakwan udang dulu ya.”  kata Syifa


Satu gigitan. Dua gigitan. Dan Nyuuutt! Terasa ada kuliner yang masuk kedalam lubang gigi. Syifa pribadi mengaduh.


“Aduh, Buunn…! Sakiitt bangeett! Hu..hu..hu..”


Aulia pribadi memegangi pipinya sambil menangis.Bunda yang melihatnya seketika panik.


Tiba-tiba Nenek Mira memegang pipi Syifa dan memintanya untuk membuka ekspresi lebar-lebar.


Syifa mencicipi sesuatu yang pahit di mulutnya. “Sabar, ya, aneng. Sebentar lagi tidak sakit,” hibur Nenek sambil memperlihatkan getah jarak kedalam lubang gigi Syifa.


Ternyata perkataan Nenek benar, tidak usang kemudian rasa sakit pada gigi Syifa menghilang. Syifa kemudian berhenti menangis dan keheranan.


“Nek, kini giginya tidak sakit lagi.” Kata Syifa


“Alhamdulillah” seru Bunda dan Nenek bersamaan.


“Itu tadi apa, Nek.” Tanya Syifa [enasaran.


“Itu getah jarak,” jawab Nenek kemudian.


“Itu, lo, getah dai tumbuhan yang nenek suruh Syifa tanam kemarin,” tambah Bunda sambil menunjuka ke arah tumbuhan jarak yang ada di kebun.


“Ooo…” seru Syifa takjub.


“Nenek sengaja mengirim tumbuhan itu alasannya kemarin Bundamu memberi tahu bahwa gigi Syifa berlubang,” terang Nenek.


Akhirnya terjawablah alasan  Nenek menyuruh menanam tumbuhan jarak untuk ditanam di kebun.


Cerpen Bobo Tentang Kebun


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kebun Campur Baur


Pan Warno, ayah Fikri, yaitu seorang petani di kebun. Sehabis masa panen, ia biasanya pribadi menggemburkan tanah semoga sanggup ditanami dengan tumbuhan yang baru.


Pada ketika akan menanam bibit, Pak Warno akan menciptakan galian pada tanah yang lurus menyerupai tali. Galian yang ia buat juga tidak hanya satu baris. Tetapi ada beberapa baris, yang masing-masing jaraknya sudah dihitung. Di semua atau setiap baris itulah nantinya akan ditanami dengan jenis bibit tumbuhan yang berbeda-beda.


Di final semua atau setiap bari galian yang sudah dibuat, Pak Warno akan menancapkan sebuah tongkat kecil, yang menjelaskan mengenai tumbuhan apa yang akan ditanaman nantinya.


Fikri selalu memperhatikan aktivita ayahnya tersebut. Kebetulan di samping rumah Fikri juga ada sebidang tanah yang kosong. Pak Warno mengijinkan anaknya untuk menciptakan ladang kecilnya sendiri di sana.


Fikri ter amat gembira, ia risikonya dengan semangat menciptakan galur-galur menyerupai yang dibentuk ayahnya. Ia kemudian membuka bungkusan amplop yang berisi bibit buah, kemudian menuangkan bibit pada amplop sesuai dengan galurnya maing-maing.


Bibit lobak ditanam di jalur lobak, bibit cabe ditanam di jalur cabai, dan bibit bunga matahari ditanam di jalur bunga matahari.


Setelah pekerjaan menabur benih selesai dilakukan, Fikri ter amat gembira. Sayang, ketika itu tiba-tiba tiba angin yang ter amat kencang yang merusak ladang kecil milik Fikri. Akhirnya semua bibit tumbuhan yang Fikri tanamn keluar dari tanah dan saling bercampur baur satu dengan yang lainnya.


Jadi ada biji lobak yang tertanam di jalur tumbuhan bunga matahari. Bibit cabe masuk kedalam jalur lobak dan tersebar di manapun mereka mendarat. Akhirnya kebun Fikri menjadi kebun campur baur!.


Cerpen Bobo Tentang Puasa


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Mendoan Udang


Ketika Dino berada di rumahnya, matahari sudah berada sempurna diatas. Akhirnya, dia melemparkan tasnya ke atas meja dan pribadi merebahkan dirinya ke atas sofa. Di luar sana cuaca ter amat panas hingga menyengat kulit.


Uhh..pasti menciptakan dehidrasi. Seketika Dino teringat denagn perkataan gurunya yang menjelaskan mengenai istilah kehilangan cairan tubuh dimana badan akan lemas alasannya kekurangan cairan.


Cuaca yang panas dan juga gerah mengakibatkan jarak sekolah dan rumah yang hanya berjarak beberapa ratus meter terasa menjadi lebih jauh dan juga melelahkan. Belum lagirasa lapar yang ter amat meremas perut. Hmm..siang-siang panas begini memang paling enak untuk makan ayam goreng, sambal, dan juga es jeruk.


Ups, Bobby hampir lupa kalau dia sedang berpuasa. Akhirnya buru-buru disingkarkan fikirannya mengeani hdangan yummy yang biasa Bundanya siapkan ketika makan siang. Bobby kemudian melirik jam yang terpasang di ruang tamu. Masih jam 2. Berati maih ada empat jam lagi hingga waktu buka pusa tiba.


Duh, masih usang ya! Karena tidak sabar menunggu, Bobby dia-diam risikonya mengendap-ngendap menuju ke dapur dan membuka tudung makanan. Dibukanya tudung makanan. Tetapi? Yah, tidak ada kuliner di dalamnya.


“Lo, Mas Bobby sudah pulang?” tanya Rio adik semata wayangnya tiba-tiba.


Deg! Teguran Rio yang tiba-tiba menciptakan jantung Bobby lompat. Ternyata Rio sudah memperhatikannya dari tadi.


“Mana Bunda, Ri? Kok rumah sepi amat?” Bobby akal-akalan bertanya sambil membersihkan meja makan.


“Bunda ke pasar.Lagi belanja untuk buka puasa!” Jawab Rio ringan.


Mendengar itu, Bobby pribadi merebahkan diri ke kasur. Namun ia masih gelisah alasannya perutnya sudah meronta-ronta. Ketika melihat adiknya sedang asyik mengerjakan PR di ruang tengah, ia risikonya kembali ke dapur dan membuka kulkas.


Uh kosong! Hanya ada kuliner beku disana. Namun Bobby tidak menyerah, ia risikonya menatap pintu laci dapur yang terletak ter amat tinggi memakai dingklik kemudian memeriksanya stu per satu. Akhirnya ia menemukan sepiring mendoan udang yang berada tersembunyi di balik kaleng.


Setelah melihat kiri kanan, Bobby pribadi melahapnya dengan ter amat  cepat. Nyam, nyam, nyam…hmm sungguh enak. Dalam sekejap empat potong mendoan udang sudah masuk ke dalam perutnya.Ah, tidak mengecewakan hingga menunggu maghrib tiba.


Ketika ibunya pulang, Bobby sudah menyelinap masuk ke dalam kamar dan akal-akalan tidur.


Tapi kenapa kulitnya semakin panas, ya? Apakah udara menjadi semakin panas hingga ia kegerahan. Dan, astaga! Seluruh badan Bobby kini berwarna kemerahan. Ia pun merasa gatal dan panas.


Dari dapur ia mendengar Bundanya berteriak. “Lo, ko mendoan udangnya tinggal separuh?”


“Mendoan udang yang mana, Bun? sahut Rio dari ruang tengah.


“Itu, yang ibu taruh di atas lemari dapur. Kenapa tinggal empat potong, ya?”


Bobby yang rahasia mendengarkan risikonya terhenyak. Pantas saja tubuhnya pana dan gatal-gatal. Ternyata akhir mendoan udang yang dimakannya tadi.


Ia gres tersadar bahwa di mempunyai alergi terhadap udang. Akhirnya, Bobby segera berlari keluar kamarnya sambil mengerang alasannya kepanasan dan kegatelan.


“Wah,ternyata kita ga perlu lagi menyewa detektif untuk mengusut kasus ini, Bun. Pelakunya sudah ada di hadapan kita!” seloroh Rio menggda kakaknya.


Bobby hanya meringis. Di dlam hati ia aib dan menyesal akan perbuatannya.


Yah..kalau sudah tertangkap berair menyerupai ini, bagaimana sanggup untuk berpura-pura lagi.


Cerpen Bobo Tentang Makanan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Es Krim Tahu


Cuaca yang ter amat panas siang ini, menciptakan Rey berkali-kali mengeluh kepanasan. Dari tadi ia sudah membayangkan untuk sanggup memakan es krim yang ter amat masbodoh dan juga segar.


“Pasti segar, ya, kalau makan es krim siang-siang menyerupai ini,” kata Rey.


Namun Rey teringat bahwa ia dihentikan keluar rumah jikalau belum selesai mengerjakan PR.


Akhirnya ia pun segera bergegas utnuk mengerjakan PR dan berhenti untuk melamunkan es krim.


“Selesai!” seru Rey. Ia ter amat bahagia alasannya artinya ia boleh keluar untuk membeli es krim dan menikmatinya.


“Ma, Rey sudah menuntaskan PR. Rey boleh keluar untuk beli es krim, ya,” kata Rey pada mamanya.


“Nah, gitu dong. Kalau PRnya sudah selesai, Rey tentu boleh kelaur pergi beli es krim,” jawab Mama


Rey risikonya berjalan dengan riang keluar rumah sembari bernyanyi. Sudah terbayang terang sekali kelezatan es krim ketika masuk ke kerongkongannya. Akhirnya sehabis beberapa ketika berjalan, sampailah ia ke toko es krim.


“Loh, kok tutup ya toko es krimnya?” kata Rey.


Ia pun melihat ke sisi kiri dn kanan toko dan ternyata tokonya memang tutup.


“Yah..padahal sudah pengen banget nih beli es krim. Kok tutup sih. Dimana ya daerah lain buat beli es krim?” kata Rey.


Rey risikonya berfikir mungkin di pasar ia sanggup menemukan penjual es krim. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju ke pasar, dan berharap untuk sanggup mencicipi kesejukan es krim.


Ketika melihat kuliner kotak yang ditusuk dengan bacokan es krim berwarna oranye, ia pribadi berfikir bahwa itu es krim.


Tanpa berfikir panjang Reyberkata,”Pak, mau satu, ya!”


“Pasti enak sekali es krim ini!” kata Rey ketika penjual tersebut menyerahkan makanannya.


“Tapi nak,  itu bukan…” Belum selesai penjual itu menjelaskan, Rey sudah bergegas pergi dengan riang.


Dan HAP..!!


Lembut sekali es krim ini dan ter amat hangat. Kemudian ia mencicipi ada yang salah.Rasa es krimnya tidak segar. Justru gurih menyerupai ada bumbu masakan.


Ketika memperhatikan kembali kuliner di tangannya ia gres tersadar bahwa itu yaitu tahu sutra, bukan es krim. “Ya ampuuuunn..!!” katanya sambil tidak berhenti tertawa.


Untung rasa tahunya enak, ia risikonya menikmati makanannya dengan lahap.


Sesampainya di rumah..


“Gimana Rey,enak es krimnya?” tanya Mama.


“Enak banget dong Ma. Es Krim rasa baru,” jawab Rey


“Oh? Rasa apa emangnya?” tanya Mama.


“Rasa tahu! Hihihihi,” jawab Rey cekikikan.


Mama pun galau dengan tingkah Rey. Namun ia juga jadi ikut tertawa alasannya Rey tidak berhenti tertawa.


Cerpen Bobo Tentang Ulang Tahun


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kado untuk Boy


Hari ini, Boy sedang ulang tahun. Boy keluar dari rumahnya dengan wajah yang ter amat cerah secerah sinar matahari pagi itu. Boy ingin bermain dengan sepeda barunya. Namun ketika beru akan menaiki sepeda, nenek Wati tetangganya tiba-tiba memanggilnya.


“Boy, ayo kesini sebentar. Nenek punya kado istimewa untukmu!”


Boy pribadi bergegas ke halaman rumah nenek Wati. Nek wati langung memperlihatkan bungkusan kado tersebut kepada Boy.


“Terimakasih Nek!” kata Boy sopan dengan senyum di wajahnya.


Karena tidak sabar,Boy pribadi membuka isinya. Wah,sisi kado tersebut rupanya yaitu sebuah jaring. Ia pribadi berlari sambil memperlihatkan jaring tersebut ke Bundanya.


“Bun, ane sanggup hadiah jaring dari nek Wati!”


“Wah,cocok sekali! Minggu depan kita kan liburan ke pantai. Kamu sanggup menangkap ikan atau udang dengan jaring itu,” kata Bunda


“Tapi ane mau menangkap sesuatu kini Bun,” kata Boy tidak sabaran.


“Ya sudah, kalau begitu, coba kau tangkap kupu-kupu!”usul Bunda.


Akhirnya Boy berlarian di halaan rumahnya untuk menangkap kupu-kupu. Namun kupu-kupu tersebut usah ditangkap alasannya cepat sekali terbang.


Setelah beberapa lama, Boy risikonya berhasil menangkap sebokong kupu-kupu cantik  yang hingap pada setangkai bunga. Kupu-kupu tersebut mempunyai warna merah, kuning, ditambah pola biru pada bab anepnya.


“Ah, Bunda tahu!” kata Bunda Boy. “Kita  masukkan saja ke dalam toples selai. Lalu Bunda nantiakan menciptakan lubang di tutupnya sehingga kupu-kupunya sanggup bernafas!” Kalau ayah pulang, nanti kau perlihatkan ke ayah,” seruan Bunda  lagi.


Akhirnya jadilah tople s kupu-kupu tersebut.


Tak usang kemudian, ayah pulang dari kantor.


“Wah, kupu-kupu yang manis sekali,” puji Ayah.


“Tapi, tampaknya kupu-kupu ini merasa gelisah. Dia mungkin ingin mencari bunga dan juga sinar matahari,” ujar Bunda.


“Iya, sepertinya  Bunda benar,” kata Boy


Boy kemudian menatap ayahnya.


“Ayah sudah puas melihat kupu-kupu ini?” tanya Boy


“Iya sudah Boy,” kata Ayah


Akhirnya Boy melepaskan kupu-kupu tersebut ke akrab jendela sambil berkata, “Ayo, terbanglah, kupu-kupu! Nikmatilan sinar matahari dan cari bungamu..” kata Boy


Boy melihat keluar jendela, kupu-kupu itu terlihat ter amat gembira.


Tak apalah, pikir Boy. Minggu depan, ia akan ke pantai untuk menangkap udng dan ikan dengan jalanya.


Cerpen Bobo Tentang Persahabatan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Akibat Suka Membatalkan Janji


“Ini sudah benar-benar mencurigakan,” pikir Sonia. Ia tiba ke sekolah dan mendapati kedua sahabatnya, Mia dan Reni, sedanga syik berbincang-bincang dengan Lina. Hal ini bahkan sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.


“Kita, kan, tiga sekawan. Kalian, kenapa, sih selalu ngobrol dengan Lina? Tanya Sonia ingin tahu.


“Dia kan selalu tiba sekolah pagi-pagi, seprti ane dan Reni. Jadi, ya sudah kami ajak bergabung saja.” Jawab Mia. “Kamu kan selalu berangkat siang, menjelang bel masuk,” sambungnya lagi.


“Iya, ane memang selalu bangu kesiangan. Jadinya tiba ke sekolah juga siang,” sahut Sonia.


“Makanya, datangnya pagi dong. Supaya kita sanggup ngobrol sebelum sekolah dimulai,” saran Reni.


Ketika mencoba tiba lebih pagi, ternyata cukup susah. Suatu hari, Mia dan Reni mengajak Sonia untuk mencar ilmu bersama.


“Maaf, ya, tidak ada supir yang sanggup mengantarkanku,” ucap Sonia


Di lain hari, kedua sahabatnya mengajak Sonia untuk menjenguk Tia, teman sekelas mereka.Mereka sudah berjanji untuk bertemu pukul 3 sore. Namun jam 2 sore, Sonia tiba-tiba membatalkan komitmen dengan alasan ada saudaranya ya berkunjung ke rumah.


Begitu terus hingga berulang kali.


Suatu hari Sonia mengajak kedua sahabatnya untuk mengunjungi toko es krim yang gres buka.


“Es krimnya ada banyak rasa lo. Dan ada bonusnya juga. Beli satu es krim nanti kita sanggup mampu satu es krim lagi.” kata Sonia.


Ia sendiri sudah membayangkan kelezatan es krim vanilla yang ter amat lembut dan manis.


Reni dan Mia saling bertatapan.


“Maaf, ya, Sonia. Aku tidak bisa. Lain kali saja ya,” ujar Mia menolak.


“Iya, soalnya ane udah ada janji. Tidak enak kan jikalau kita sering membatalkan janji?” sambung Reni.


“Ya, sudahlah, ane akan pergi bersama dengan adikku saja,” kata Sonia kurang tenang dan damai.


Sore itu, Sonia dan adiknya akhirya mengunjungi toko es krim. Di lain tempat, Mia, Reni, dan juga Tia tolong-menolong mengunjungi toko buku.


“Eh itu disebelah toko buku ada toko es krim. Yuk kita coba. Tadi ane lihat spanduknya, beli satu gratis satu,” kata Mia.


“Ehh, tapi kalau bertemu Sonia disana kan tidak enak. Tadi dia mengajak kita, tapi kita tidak mau. Sekarang kita yang malah ikut pergi ke sana,” kata Reni.


“Ah, tidak usah difikirkan. Dia, kan, tukang membatalkan janji. Aku juga tidak yakin kalau dia benar-benar ada di toko es krim itu,” sambung Mia.


Akhirnya, Mia, Reni, dan juga Tia masuk ke dalam toko es krim tersebut. Disana mereka bertemu dengan Sonia dan juga adiknya.


“Hai, es krimnya enak, ya? Kita dari toko buku sebelah. Terus ane ajak Mia dan reni untuk mampir ke toko ini,” kata Tia menjelaskan.


“Ooo, kalian dari toko buku? Kok ga ngajak aku? Tanya Sonia dengan nada kecewa.


“Maaf, Sonia. Kami sering membatalkan janji. Kaprikornus ane mala untuk menciptakan komitmen lagi denganmu,” jawab Reni


“Lain kali kami akan mengajakmu, tetapi buang dulu sifat burukmua yang suka membatalkan komitmen itu,” kata Mia tegas


Tiba-tiba Sonia mencicipi bahwa kenikmatan e krim yang disantappnya menjadi berkurang. Ternyata kebiasaan membatakan komitmen yang selalu dilakukannya sanggup berdampak buruk kepada persahabatnnya.


Cerpen Bobo perihal Lukisan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kasih Sayang Seorang Pelayan


Pak Syarif merupakan seorang pelukis ternama. Ia mempunyai seorang pelayan yang setia. Namanya yaitu Bimo. Biasanya ketika menjelang pagi, Bimo sudah igap membawakan banyak sekali perlenhkapan melukis milik pak Syarif, menyerupai cat minyak, kanva, dan juga kuas.


Pak Sayrif biasa melukis di bawah pohon yang besar, daerah yang ter amat indah namun juga mengerikan. Di sekiatar pohon, terdapat rumput hijau, dan juga bunga-bunga liar yang berwarna-warni.


Kira-kira 10 meter kearah selatan, terdapat sebuah rawa kecil yang permukaan atasnya tertutupi oleh daun teratai.


Suatu hari pak Syarif gres saja menuntaskan sebuah lukisan yang ter amat indah. Lukisan tersebtu berupa seorang anak kecil yang membelai bulu anak anjing kecil berwarna coklat dengan ter amat lembut.


Anak itu ter amat mengasihi anjingnya, anjing itu pun terlihat bahagia ketika berada dalam pelukan si anak.


“Bimo, coba kemari dan lihat lukisanku!” kata Pak Sayrif dengan bangganya.


“Wah, luar biasa sekali Pak, ter amat indah!”Pasti harganya ter amat mahal bila dijual,” ujar Bimo.


Bimo kemudian melanjutkan kegiatanya di bawah pohon. PakSyarif juga tidak henti-hentinya memandang hasil karyanya. Untuk sanggup memandang dari kejauhan, Pak Sayrif mulai berjalan mundur. Oh, semakin jauh jarak yang hadir, ternyata lukisannya semakin indah terlihat.


Tanpa sadar Pak Syarif terus mundur hingga ia berada sempurna di pinggir rawa. Melihat kondisi majikannya yang ter amat membahayakan, Bimo kemudian mendekali lukian yang ada di bawah pohon tersebut dan pribadi mengangkatnya.


Melihat itu, Pak Syarif pribadi berlari mendekati pohon dan berkata dengan ter amat marah, “Apa-apaan kau ini, berani-beraninya ingin merusak lukisanku, atau kau mau mencurinya?”


Tidak, Pak, maksud ane…!” jawab Bimo


Namun Pak Syarf tidak mau mendengarkan.


“Pergi kau dari sini, ane tidak membutuhkan pelayan sepertimu.” Bentak Pak Syarif.


Esok paginya Pak Syarif kembali ke pohon besar dengan membwa lukisan kebanggaannya. Karena kemarin ia belum puas memandang, risikonya hari ini ia berencana memandang lukisannya ter amat usang tanpa diganggu oleh Bimo.


Mula-mula Pak Syarif memandang lukisannya dari dekat, namun usang kelamaan ia mundur kembali hingga tanpa sadar telah mencapai tepi rawa.


“Sungguh karya yang ter amat hebat. Bahkan ane sendiri hampir meneteskan air mata ketika memandangnya.Orang niscaya aka n tergerak untuk selalu mengasihi binatang. Dan risikonya mereka berfikir bahwa kasih sanyang itu merupakan sesuatu yang ter amat berharga!” pikir Pak Syarif.


Tanpa sadar ia mundur kembali dan BYUURR..ia terperosok ke dalam rawa.


“Toloong….tolong…!” jerit Pak Syarif. Saat itulah Bimo tiba sambil memperlihatkan tambang kepada Pak Syarif.


“Pegang ini, Pak!” kata Bimo sambil mengulirkan tambangnya ke Pak Syarif. Setelah berhasil dipegang, Bimo kemudian menarik Pak Syarif dengan sekuat tenaga dari dalam rawa. Setelah beberapa usang risikonya Pak Syarif berhasil diselamatkan.


Begitu sadar, Pak Syarif sudah mendapati dirinya dalam keadaan bersih. Ternyata Bimo yang sudah mengurus dan merawat dirinya.


“Terimakasih Bimo, kau telah menyelamatkanku!” kata Pak Syarif. “Aku juga minta maaf perihal bencana kemarin!”


“Tidak usah difikirkan, Pak. Saya ter amat bahagia Bapak sanggup selamat. Perihal bencana kemarin, ane sengaja mengangkat lukisan Bapak alasannya ane ingin menarik perhatian bapak.” Kata Bimo


“Kemarin bapak juga sudah berada di tepi rawa. Karena ane khawatir bapak akan jatuh ke dalam rawa tadi, maka ane sudah mempersiapkan tambang!” kata Bimo.


Akhirnya, Bimo si pelayan yang setia mendapat hadiah dari Pak Syarif dan sanggup kembali bekerja. Pak Syarif risikonya semakin mengerti akan kasih aneng dan memperlihatkan hasil penjualan lukisan tersebut ke panti asuhan.


Demikianlah beberapa teladan cerpen bobo yang sanggup Anda ceritakan kepada anak sebagai sarana edukasi yang ter amat bermanfaat. Selamat bercerita!


Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih


Cerpen Bobo



Advertisement

Iklan Sidebar