Rumus.co.id – Pertemuan kali ini kita akan membahas mengenai pengertian b/c ratio dan cara menghitungnya. Pernahkah anda mendengar b/c ratio dalam bidang perjuangan yang berkaitan dengan keuntungan? Berikut ini yaitu pembahasan secara lengkap.
Pengertian b/c Ratio
Pengertian b/c ratio yaitu cara mengetahuan apakah suatu perjuangan menguntungkan, tidak menguntungkan atau merugi. Perhitungan b/c ratio sangat penting dalam perhitungan perjuangan untuk mengetaui keuntungan.
Pengertian b/c ratio merupakan ukuran perbandingan antara pendapatan dengan Total Biaya produksi (Cost = C). B yang artinya Benefit, sedangkan C berarti cost. Perhitungan b/c ratio ini dihitung dan dilihat dari tingkat suku bunga.
b/c ratio akan mengatakan berapa laba berlipat dari biaya yang di keluarkan. Jika hasil perhitungan b/c ratio lebih dari > 1 maka perjuangan tersebut di katakana layak dan dilanjutkan. Dan sebaliknya bila hasil perhitungan b/c kurang dari <1 maka usa tersebut tidak layak dan perlu di tinjau kembali.
Mempunyai perjuangan tentu tidak ingin usahanya merugi, maka anda perlu menerapkan perhitungan b/c ratio. Perhitungan ini akan memilih ketidaklayakan perjuangan anda. Dalam hal ini perjuangan anda akan ditentukan di lankutkan, tidak di lanjutkan atau perlu perbaikan.
Untuk menghitung b/c ratio hanya perlu data biaya pertahun dan pendapatn pertahun. Setelah anda sudah mengetahui datanya maka anda bias menghitungnya. Pelajari cara menghitung b/c ratio di bawah ini biar anda sanggup menghitung b/c ratio sendiri pada perjuangan anda.
Rumus b/c Ratio
Berikut ini yaitu rumus dan klarifikasi b/c rasio:
Bt= Manfaat (Benefit) pada tahun ke-t
Ct= Biaya (Cost) pada tahun ke-t
i= Discount Factor
t= Umur proyek
Indikator NET B/C Ratio yaitu :
– Jika Net B/C < 1 , maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan
– Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan
Cara Mengitung b/c Ratio
Sebagai rujukan diketahui suatu proyek besar menghasilkan estimasi biaya dan manfaat sebagai berikut :
– Umur proyek 6 tahun
– Tingkat DF yang berlaku 10 %
– Biaya Investasi yang dikeluarkan pada tahun ke-1 dan ke-2 masing-masing sebesar Rp 500 jt dan Rp 400 jt lalu biaya operasioanal tiap tahunnya sebesar Rp 50 jt.
– Manfaat yang diterima mulai tahun ke-2 hingga tahun ke-6 masing-masing sebesar Rp 100 jt, Rp 200 jt, Rp 300 jt, Rp 400 jt, dan Rp 500 jt.
| Tahun | Cost | Benefit | Netbenefit | DF 10% | PV |
| 1 | 500 | (500) | 0.909 | (454.5) | |
| 2 | 400 | 100 | (300) | 0.826 | (427.8) |
| 3 | 50 | 200 | 150 | 0.751 | 150.2 |
| 4 | 50 | 300 | 250 | 0.683 | 204,9 |
| 5 | 50 | 400 | 350 | 0.620 | 248 |
| 6 | 50 | 500 | 450 | 0.564 | 282 |
Hasil pehitungannya yaitu 1,074 > 1 maka perjuangan tersebut dinyatakan layak dan dilanjutkan.
Kelebihan dan kekurangan b/c Ratio
Kelebihan menerapkan perhitungan b/c ratio dalam menganalisa suatu perjuangan yaitu berapa rasio laba yang di dapatkan sanggup di ukur sebab sanggup mengurangi dengan biaya. Metode ini telah memperhitungkan pemikiran kas selama umur proyek investasi.
Sedangkan kekurangannya yaitu proses penghitungannya usang jarena mengidentifikasi terlebih dulu semua biaya. Mengurangkannya dengan manfaat untuk setiap tahun selama umur proyek.
Demikian klarifikasi mengenai Pengertian b/c Ratio dan Cara Menghitungnya. Semoga anda mendapat apa yang anda mau pada artikel ini. Kunjungi terus rumus.co.id banyak artikel menarik dan bermanfaat.
Baca Juga :